Pohon siwalan atau lontar tak hanya dimanfaatkan sebagai kerajinan sapu atau bahan bangunan saja. Rupanya bagian dari pohon siwalan ada yang bisa dimakan juga, lho!
Pada bagian buah dan nira dari pohon siwalan rupanya bisa diolah jadi makanan maupun minuman. Perbanyak pengetahuanmu mengenai buah ini melalui fakta siwalan berikut ini.
Siwalan atau lontar (Borassus flabellier) adalah salah satu tumbuhan keluarga palma. Siwalan tumbuh di berbagai negara seperti India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Indonesia, Malaysia, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Thailand.
Siwalan juga bisa ditemukan di Pakistan, Socotra, dan beberapa wilayah di Tiongkok. Nama lain dari siwalan dari berbagai begara adalah palmyrah, tata palm, toddy palm, wine palm, sugar palm, atau ice appel.
Bagian dari pohon siwalan ini bernilai ekonomik, seperti buahnya bisa dimakan, niranya bisa diolah menjadi minuman dan gula, daun siwalan dimanfaatkan sebagai atap rumah atau diolah menjadi anyaman, tulang daun siwalan dapat digunakan menjadi sapu, dan lain sebagainya. Pelepah pohon siwalan dapat dimanfaatkan sebagai dinding rumah dan sebagai bahan bakar untuk memasak juga.
Buah siwalan muda dapat dimakan langsung dan memunyai rasa seperti kelapa. Sedangkan, buah siwalan yang sudah tua, dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Buah siwalan memiliki kandungan air yang tinggi, karbohidrat berupa sukrora dan glukosa, protein, dan juga lemak. Kandungan protein pada siwalan terbilang rendah, yaitu kurang dari satu persen.
Buah siwalan memunyai tekstur yang lunak, lembut, kenyal di tengahnya terdapat cairan buah yang segar, pantas jika dimakan langsung saja sudah nikmat. Selain dimakan buah siwalan dapat diolah menjadi dawet siwalan.
Dawet siwalan ini terbuat dari potongan buah siwalan, nangka, santan, gula aren, air, dan daun pandan. Dawet siwalan ini banyak ditemukan di Tuban, Lamongan, Pati, Rembang, dan daerah pesisir pantai utara
Selain buah siwalan, nira dari pohon siwalan dapat dimanfaatkan sebagai minuman yaitu toak dan legen. Kandungan dari nira siwalan segar adalah sukrosa, air, dan alkohol, nira siwalan yang diolah menjadi toak mengandung kadar alkohol yang lebih tinggi daripada legen.
Kandungan alkohol pada toak didapatkan dari proses fermentasi. Fermentasi pada nira terjadi karena adanya sukrosa yang berubah menjadi alkohol oleh bakteri, fermentasi nira terjasi pada suhu sekitar 26 derajat Celsius. Lebih lanjut, nira siwalan dapat dimanfaatkan untuk menjadi gula juga, lho.
Kandungan karbohidrat dari siwalan tentunya dapat menambah energi. Siwalan juga mengandung vitamin dan mineral, seperti vitamin B, C, zink, fosfor, kalium, dan lainnya.
Kandungan falovonoid, saponin, dan fenolik membuat siwalan menjadi kaya antioksidan dan sebagai antiradang. Siwalan juga dipercaya untuk membantu menenangkan kulit yang gatal-gatal.
Fakta siwalan mengungkapkan kalau daun, batang daun, buah hingga pelepah dari pohon ini bisa dimanfaatkan. Saat ini, buah tersebut mudah ditemui, lho, bahkan di e-commerce juga sudah banyak. Tertarik untuk mencobanya?