Junai emas adalah burung besar yang biasanya ditemui di Asia Tenggara, India dan Oseania. Bulunya indah dan memiliki ekor putih bersih yang sangat pendek. Ukuran betina sedikit lebih kecil dari jantan.
Mereka memiliki nama ilmiah Caloenas nicobarica. Kata Caloenas berasal dari bahasa Yunani kalos yang berarti cantik dan oinas yang berarti merpati. Mereka juga adalah merpati terbesar. Berikut adalah fakta lain tentang junai emas.
Animalia menjelaskan bahwa junai emas bisa kamu temui di pulau-pulau kecil dan wilayah pantai khususnya di Kepulauan Andaman dan Nikobar, India, dari timur hingga Kepulauan Melayu, Solomons dan Palau. Junai emas mendiami hutan hujan, hutan kering, hutan bakau dan semak belukar. Mereka memiliki warna bulu yang menarik.
Junai emas adalah satu-satunya anggota dalam genus Caloenas dan dipercayai menjadi satu-satunya kerabat yang masih hidup dari dodo dan Solitaire rodrigues. Mereka memiliki bulu indah yang menarik perhatian. A-Z Animals menjelaskan bahwa mereka sering diburu untuk makanan dan batu ampela berkualitas permatanya.
Junai emas dikenal penyendiri dan biasanya juga ditemukan dalam kawanan yang terdiri dari 20 hingga 30 anggota, jelas WWF India. Mereka mampu terbang dengan cepat dan kuat serta bisa bertahan dalam jarak jauh. Junai emas lebih suka buah dan biji-bijian dari dasar hutan. Saat berada dalam kelompok, mereka berkomunikasi satu sama lain dengan vokalisasi parau yang keras.
Seperti pada fakta sebelumnya, junai emas kerap diburu untuk diambil batu ampelanya. Melansir A-Z Animals, mereka memiliki batu ampela yang sangat keras sehingga bisa menggiling kacang, itu kemudian dijadikan sebagai perhiasan. Adaptasi ini salah satu yang dimiliki burung untuk menggiling biji-bijian dan kacang-kacangan yang sulit mereka makan.
Junai emas adalah monogami dan diyakini berpasangan seumur hidup. Musim kawin mereka beragam berdasarkan lokasi, tapi biasanya terjadi dari bulan Januari hingga Maret. Junai emas membangun sarang yang longgar di lokasi yang aman. Betina bertelur dan akan dierami oleh kedua induknya sekitar 2,5 minggu, dilansir Animalia.
Junai emas dewasa memiliki ekor pendek berwarna putih bersih. A-Z Animals memaparkan bahwa para ilmuwan percaya ekor putih tersebut adalah adaptasi untuk menumbuhkan kekompakan kawanan. Itu juga berfungsi sebagai penuntun saat burung terbang. Ekor putih juga adalah tanda bahwa burung junai emas telah dewasa dan tidak boleh dirayu atau diikuti. Menarik bukan?
Junai emas memiliki bulu indah yang menarik, terutama ekor putihnya yang sangat simbolis. Selain itu, mereka cenderung suka makan di dasar hutan. Apakah kamu pernah melihat junai emas?