5 Fakta Unik Kura-Kura Chaco, Hanya Bisa Ditemukan di Amerika Selatan

Secara garis besar terdapat dua jenis kura-kura di dunia, yaitu kura-kura darat atau tortoise dan kura-kura air atau turtle. Seperti namanya kedua jenis kura-kura tersebut punya habitat dan gaya hidup yang berbeda. Bisa dibilang kura-kura air memang lebih terkenal dari kura-kura darat, tapi jangan salah kura-kura darat juga punya banyak spesies yang tak kalah unik, lho. Chelonoidis chilensis atau kura-kura chaco jadi salah satu spesies kura-kura darat yang terbilang unik dan menarik. Warna tubuhnya, ukurannya, makannnya, populasinya, kebiasannya, penyebarannya, sampai habitatnya sangat menarik untuk diulik.
1. Makanannya utamanya berupa tanaman dan buah-buahan

Sebagai kura-kura darat, kura-kura chaco merupakan herbivor yang aktif mencari tanaman untuk dimakan, jelas Fauna Paraguay. Seperti kura-kura lain ia punya paruh yang kuat di mulutnya, paruhnya ini sangat kuat dan berguna untuk merobek berbagai tanaman. Buah-buahan, dedaunan, rerumputan, bunga, sampai kaktus bisa dimakan oleh reptil berwarna cokelat ini. Reptil satu ini juga sangat aktif mencari makan di siang hari, ia tak terpengaruh dengan panas matahari yang menyengat. Untuk mencari makan biasanya kura-kura chaco akan mengitari padang rumput, padang pasir, atau savana di mana ia tinggal.
2. Panjang cangkangnya bisa mencapai 43 cm

Dilansir iNaturalist, kura-kura chaco punya ukuran yang cukup besar, panjang maksimal cangkangnya saja bisa mencapai 43 cm, lho. Namun itu panjang maksimalnya, untuk ukuran rata-rata cangkangnya sendiri berada di kisaran 25 cm. Uniknya ukuran kura-kura chaco sangat bervariasi di mana populasi di daerah utara punya ukuran yang lebih kecil dari populasi yang menghuni daerah selatan. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena adanya perbedaan lingkungan dan kebiasaan.
Jika berbicara bobot sendiri kura-kura chaco bisa tumbuh hingga berat yang mencapai 2,5 kg. Selayaknya spesies kura-kura darat lain, ia juga punya cangkang yang bulat, besar, dan menonjol. Hal ini berbeda dari kura-kura air yang cangkangnya cenderung melebar dan rata. Selain itu reptil ini juga punya empat kaki yang besar dan kuat yang sangat berguna untuk berjalan di bebatuan dan pasir.
3. Merupakan kura-kura darat yang sering ditemukan di padang rumput

Laman Nauti-lass Ponds & Critters, inc menerangkan kalau kura-kura chaco sering mendiami daerah yang kering, berpasir, dan berumput. Tak jarang hewan ini juga beristirahat di dalam lubang, di sela-sela kayu, di sela-sela batu, atau dibalik semak-semak. Karena tidak punya kemampuan menggali yang hebat kura-kura chaco lebih sering masuk ke lubang bekas hewan lain. Daerah penyebarannya sendiri mencakup wilayah Amerika Selatan, seperti Bolivia, Paraguay, dan Argentina.
Saking sukanya hidup di daerah yang kering bahkan kura-kura ini tak bisa ditemukan di daerah yang lembab seperti rawa atau hutan, lho. Hal ini dapat terjadi karena kura-kura chaco tidak memiliki adaptasi yang memungkinkan dirinya untuk hidup di daerah berair. Ia tak punya jari yang berselaput untuk berenang, tubuhnya terlalu berat untuk hidup di air, gerakannya lambat sehingga tidak mampu kabur dari predator, dan badannya juga tidak ramping yang menyulitkannya untuk berenang.
4. Populasinya terancam dan terus menurun

IUCN Red List memasukan kura-kura chaco ke daftar hewan yang terancam, spesifiknya lagi ia merupakan hewan yang rentan atau vulnerable. Data mengenai reptil ini juga tergolong minim sehingga para ahli tidak bisa memastikan ada berapa individu yang masih hidup di alam liar. Namun ada satu hal yang pasti mengenai kura-kura ini, yaitu populasinya di alam terus menurun. Kemungkinan ada beberapa hal yang mendasari hal ini, yaitu kerusakan habitat, perburuan liar, dan serbuan spesies invasif. Hal ini harus segera ditangani supaya populasi kura-kura chaco lebih stabil dan ia tidak jatuh ke jurang kepunahan.
5. Tubuh cokelatnya digunakan untuk berkamuflasme

Jika melihat habitat dan gaya hidupnya pasti kamu sudah bisa menebak warna dan corak kura-kura ini. Kura-kura chaco memiliki tubuh yang diselimuti warna cokelat, jingga, abu-abu, dan hitam. Warna-warna tersebut menyerupai warna benda-benda disekitarnya seperti kayu kering, daun kering, bebatuan, atau tanah. Karenanya kura-kura chaco dengan mudah dapat berkamuflase dan bersembunyi di berbagai tempat dengan hanya bermodalkan warna dan coraknya.
Selain itu kaki dan kepalanya juga diselimuti sisik besar, keras, dan menonjol yang menyempurnakan penyamarannya. Ditambah kemampuannya memasukan kaki, ekor, dan kepala ke dalam cangkang kura-kura ini juga sangat sulit dimakan oleh predator. Akhirnya perpaduan beberapa hal tersebut menjadikan kura-kura chaco sebagai hewan dengan pertahanan tubuh berlapis yang sangat sulit ditembus.
Tak cuma di sungai, waduk, atau danau, beberapa spesies kura-kura juga dapat ditemukan di daerah kering seperti padang rumput dan gurun, lho. Kura-kura chaco jadi salah satunya dan ia punya berbagai adaptasi untuk hidup di daerah yang minim akan air. Tubuhnya yang diselimuti sisik, kakinya yang besar dan kuat, cangkangnya yang menonjol, dan paruhnya yang kuat jadi beberapa adaptasi yang sempurna untuk hidup di daerah kering. Sayangnya populasi kura-kura ini terus menurun, upaya konservasi harus dilakukan jika tak ingin reptil satu ini musnah dari muka bumi.