5 Fakta Unik Prehensile Tailed Porcupine, Suka Hidup Menyendiri!

- Prehensile tailed porcupine adalah mamalia unik dengan kemampuan memanjat yang handal
- Populasi spesies ini tersebar di Amerika, hidup di daerah dengan ketinggian kurang dari 1.500 meter
- Mereka aktif beraktivitas pada malam hari, memiliki ukuran tubuh lebih besar dari landak biasa, dan setia kepada pasangan
Landak termasuk mamalia berpenampilan unik karena tubuhnya ditumbuhi rambut yang lebat, keras, dan tajam. Mereka memiliki puluhan spesies yang tersebar di seluruh wilayah di dunia, tak terkecuali prehensile tailed porcupine. Kemampuan memanjatnya yang handal menjadi daya tarik dari landak ini.
Selain itu, prehensile tailed porcupine mampu bertahan hidup lama hingga usia puluhan tahun. Penasaran, fakta menarik apa sajakah yang patut kamu ketahui seputar prehensile tailed porcupine. Simak ulasannya!
1. Habitat asli prehensile tailed porcupine

Prehensile tailed porcupine merupakan hewan endemik asal benua Amerika. Populasi mereka tersebar di beberapa negara di antaranya Bolivia, Trinidad and Tobago, Brasil, Venezuale, Suriname, dan lain-lain. Dilansir laman Animalia, spesies landak ini dapat ditemukan di daerah yang ketinggiannya kurang dari 1.500 meter dari permukaan laut.
Mereka mendiami berbagai macam area mulai dari hutan, padang rumput, hingga lahan pertanian. Prehensile tailed porcupine termasuk hewan herbivora. Untuk bertahan hidup, mamalia ini mengonsumsi daun, bunga, biji-bijian, buah, dan masih banyak lagi.
2. Kebiasaan hidup di alam liar

Prehensile tailed porcupine aktif beraktivitas pada malam hari seperti mencari makanan dan bersosialisasi. Mereka dikenal akan sifatnya yang sangat pemalu. Di alam liar, landak ini sering terlihat berkeliaran sendirian, terkadang bersama pasangannya.
Di siang hari, prehensile tailed porcupine akan beristirahat pada dahan dan lubang pohon. Mereka sangat mahir memanjat pohon dimana ekornya dijadikan sebagai alat untuk mencengkram. Prehensile tailed porcupine menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon.
3. Ciri khas fisik

Prehensile tailed porcupine memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih besar dibandingkan spesies landak pada umumnya. Dilansir laman Animaldiversity, rata-rata panjang tubuh dewasa bisa mencapai 60 sentimeter dan berat maksimal 5 kilogram. Sedangkan untuk panjang ekornya berkisar 30 - 48 sentimeter.
Tubuh prehensile tailed porcupine ditutupi oleh bulu yang ujungnya berwarna putih. Selain itu, spesies landak ini memiliki telinga kecil, kumis panjang, dan hidung besar. Jari-jarinya ditumbuhi oleh cakar panjang yang berguna untuk memanjat pohon.
4. Sistem reproduksi

Prehensile tailed porcupine dikenal akan sifatnya yang setia kepada pasangannya. Mereka hanya berkembang biak dengan satu pasangan. Selain itu, spesies landak ini tidak memiliki musim kawin dan dapat kawin sepanjang tahun.
Masa kehamilan prehensile tailed porcupine berlangsung cukup lama yakni kurang lebih 7 bulan. Umumnya, betina hanya mampu melahirkan seekor bayi. Anak landak akan menjadi dewasa ketika menginjak usia 19 bulan.
5. Populasi yang masih terjaga

Badan Konservasi Alam Dunia belum memiliki data seputar jumlah prehensile tailed porcupine yang tersisa di alam liar. Namun, mereka belum dikategorikan sebagai hewan dilindungi. Ini menandakan bahwa populasi spesies landak ini masih stabil.
Ancaman terbesar prehensile tailed porcupine adalah hilangnya habitat akibat aktivitas manusia. Hewan ini dianggap sangat berjasa dalam penyebaran benih pohon. Di alam liar, prehensile tailed porcupine mampu bertahan hidup hingga usia 27 tahun.
Meskipun jumlah prehensile tailed porcupine masih melimpah di habitat aslinya namun cukup sulit untuk menemukan mereka. Ini lantaran kebiasaan landak ini yang sering bersembunyi di atas pepohonan.