White eared opossum termasuk ke dalam kelompok hewan masupials. Mereka mempunyai ciri khas kantung di bagian perutnya yang berguna untuk menyimpan anak-anaknya. Selain itu, populasi hewan ini hanya terdapat di satu benua saja.
White eared opossum memiliki cara bertahan hidup yang unik termasuk saat menghindar dari ancaman bahaya. Dapat berkembang biak dengan cepat, inilah beberapa fakta menarik seputar white eared opossum dilansir dari laman Animalia dan Animaldiversity. Simak nih ulasannya!
White eared opossum merupakan hewan endemik asal benua Amerika. Namun, populasi mereka hanya tersebar di Amerika bagian selatan yang meliputi negara Bolivia, Argentina, Brasil, dan Uruguay. Dilansir dari laman Animalia, mamalia ini lebih suka mendiami daerah terbuka seperti padang rumput dan lahan pertanian milik warga.
White eared opossum termasuk hewan karnivora. Mereka bertahan hidup dengan memakan berbagai jenis serangga, burung, ikan, dan mamalia berukuran kecil lainnya. Akan tetapi, pada musim hujan, white eared opossum lebih memilih mengonsumsi buah-buahan.
White eared opossum memiliki sifat soliter di mana hewan ini lebih suka untuk hidup menyendiri ketimbang berkelompok. Selain itu, mereka sering berpindah-pindah tempat saat pergantian musim. Sarangnya terdapat di liang tanah, lubang pohon, hingga bawah bangunan.
Spesies opossum ini aktif beraktivitas di malam hari. Mereka dikenal akan kemampuan memanjatnya yang handal. Lebih menariknya, white eared opossum mempunyai sistem pertahanan diri yang unik saat merasa terancam yakni dengan berpura-pura mati dan mengeluarkan aroma bau busuk.
White eared opossum termasuk mamalia berukuran kecil. Dilansir laman Animaldiversity, mereka hanya memiliki berat tubuh maksimal 2,7 kilogram. Tubuhnya ditutupi oleh bulu dengan perpaduan warna abu-abu, hitam, dan putih.
Keunikan white eared opossum dibandingkan dengan spesies opossum lainnya terletak pada telinga yang berwarna putih. Sedangkan tengkorak kepalanya berbentuk segitiga. Untuk membedakan jenis kelamin, sang jantan lebih besar ketimbang betina.
Musim kawin white eared opossum terjadi pada akhir musim kemarau. Sedangkan Masa kehamilan betina memakan waktu yang tergolong singkat yakni 2 minggu. Dalam satu kali persalinan, white eared opossum mampu mengeluarkan hingga 23 bayi.
Anak yang baru lahir sangat lemah dengan keadaan mata tertutup. Mereka akan terus berada di dalam kantung sang induk untuk disusui hingga berusia 2 bulan. White eared opossum akan mencapai tingkat kematangan seksual pada usia 9 bulan.
Hingga saat ini, Badan Konservasi Alam Dunia belum merilis jumlah white eared opossum yang tersisa di alam liar. Namun, mereka belum dimasukan dalam daftar hewan dilindungi. Ini menandakan bahwa populasi mamalia ini masih stabil.
Faktor utama yang membuat populasi white eared opossum masih terjaga yaitu sistem reproduksinya yang tergolong cepat. Di samping itu, mereka tidak memiliki ancaman di habitat aslinya. White eared opossum hanya dapat bertahan hidup hingga usia 1,5 tahun.
White eared opossum mempunyai ciri khas fisik yang sangat mudah diidentifikasi. Di samping itu, mamalia berkantung ini juga tidak terlalu sulit untuk ditemukan di alam liar.