5 Fakta Unik Woolly Flying Squirrel, Spesies Tupai Berukuran Raksasa!

Populasi woolly flying squirrel hanya dapat ditemukan di dua negara yaitu Pakistan dan India. Dilansir laman Animalia.bio, di India, spesies tupai ini berhabitat di wilayah Sikkim bagian utara dan wilayah Kashmir di Pakistan. Mereka mendiami berbagai macam area mulai dari tebing curam, lembah serta hutan lebat yang ditumbuhi banyak pohon pinus, junipers dan cemara.

Woolly flying squirrel merupakan hewan herbivora yang mengonsumsi kuncup, lumut dan berbagai jenis biji-bijian. Namun, yang menjadi makanan favorit woolly flying squirrel adalah biji pohon cemara.

Woolly flying squirrel aktif beraktivitas pada malam hari atau lebih dikenal dengan sebutan hewan nokturnal. Sedangkan pada siang hari, mereka lebih memilih untuk beristirahat di dalam sarangnya. Tidak seperti spesies tupai pada umumnya, woolly flying squirrel tidak terlalu pandai memanjat dikarenakan ukuran tubuhnya yang besar serta memiliki cakar tangan dan kaki yang tumpul.

Mereka sering melakukan perjalanan ke berbagai area hutan untuk mengumpulkan tunas dan biji-bijian sebagai persediaan makanan selama musim dingin. Saat berkomunikasi woolly flying squirrel mengeluarkan suara seperti rengekan.

Woolly flying squirrel memiliki bulu yang lebih lebat jika dibandingkan dengan spesies tupai lainnya. Dilansir dari laman Animaldiversity, panjang tubuh mereka dari kepala hingga ekor berkisar antara 52 hingga 61 sentimeter yang menjadikan woolly flying squirrel sebagai tupai terbang terbesar di dunia.

Pada setiap sisi tubuh hewan ini terdapat selaput elastis yang berguna untuk membantu mereka meluncur terbang. Selain itu, ukuran gigi geraham woolly flying squirrel juga lebih besar yang membuatnya lebih mudah mengunyah makanan.

Memiliki sifat yang sangat tertutup membuat para peneliti cukup kesulitan mendapatkan informasi detail seputar sistem reproduksi dari woolly flying squirrel. Musim kawin dari spesies tupai ini terjadi pada musim semi yang berlangsung antara bulan April hingga Juni.

Tidak diketahui berapa lama masa kehamilan dari sang betina namun mereka dapat melahirkan dua ekor anak dalam waktu satu tahun. Di habitat aslinya woolly flying squirrel mampu bertahan hidup hingga usia maksimal 15 tahun.

Woolly flying squirrel termasuk salah satu spesies tupai paling langka di dunia. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN), jumlah populasi mereka di alam liar sangat memprihatinkan yakni berkisar antara 1000 - 3000 ekor.

Dengan begitu, mamalia ini masuk dalam daftar hewan yang dilindungi keberadaannya. Beberapa faktor yang mengancam populasi woolly flying squirrel adalah rusaknya habitat asli mereka akibat perluasan lahan pertanian hingga pembangunan infrastruktur.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari woolly flying squirrel yang memiliki ukuran tubuh yang besar. Semoga ada upaya penangkaran agar jumlah populasi tupai ini kembali stabil di alam liar.