Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gagal Total, 6 Ilmuwan Ini Malah Gak Sengaja Menciptakan Hal Hebat

ilustrasi alat pacu jantung
ilustrasi alat pacu jantung (commons.wikimedia.org/The U.S. Food and Drug Administration)
Intinya sih...
  • Penisilin ditemukan karena ilmuwan lupa membersihkan cawan petri
  • Alat pacu jantung tercipta karena salah mengambil komponen elektronik
  • Microwave hadir berkat sebatang cokelat yang meleleh di saku
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sains itu penuh kejutan. Gak selamanya penemuan besar lahir dari rencana yang matang dan eksekusi sempurna di laboratorium. Malah sebaliknya, banyak inovasi paling berguna yang kita nikmati hari ini justru berawal dari sebuah kesalahan, ketidaksengajaan, bahkan kegagalan total yang bikin para penemunya garuk-garuk kepala. Benda-benda ini awalnya dianggap proyek gagal, produk sampingan yang aneh, atau hasil eksperimen yang melenceng jauh dari tujuan semula.

Dari dapur hingga rumah sakit, kisah-kisah di balik penemuan ini mengajarkan kita satu hal penting: jangan takut sama kegagalan. Siapa sangka, tumpahan bahan kimia, roti berjamur, sampai cokelat yang meleleh di kantong bisa mengubah dunia secara drastis? Yuk, kita intip bareng-bareng tujuh penemuan hebat yang lahir dari "kecelakaan" tak terduga di laboratorium. Siap-siap terkejut, ya!

1. Penisilin ditemukan karena seorang ilmuwan lupa membersihkan cawan petri

ilustrasi kapsul obat
ilustrasi kapsul obat (pexels.com/Anna Shvets)

Alexander Fleming, seorang ilmuwan asal Skotlandia, pada tahun 1928 sedang meneliti bakteri Staphylococcus yang bisa menyebabkan bisul dan sakit tenggorokan. Sebelum pergi berlibur, ia tak sengaja meninggalkan beberapa cawan petri berisi biakan bakteri di mejanya. Dilansir American Chemical Society, saat kembali pada 3 September 1928, ia melihat pemandangan aneh di salah satu cawan. Ada jamur yang tumbuh, dan area di sekitar jamur itu bersih dari bakteri.

Fleming menyadari bahwa jamur tersebut, yang kemudian diidentifikasi sebagai Penicillium notatum, mengeluarkan suatu zat yang bisa membunuh bakteri berbahaya. Zat inilah yang ia sebut "jus jamur" atau kemudian dikenal sebagai penisilin. Penemuan ini menjadi cikal bakal antibiotik pertama di dunia, sebuah "kecelakaan" yang berhasil menyelamatkan jutaan nyawa dari infeksi bakteri.

2. Alat pacu jantung tercipta karena salah mengambil komponen elektronik

ilustrasi alat pacu jantung
ilustrasi alat pacu jantung (commons.wikimedia.org/The U.S. Food and Drug Administration)

Pada tahun 1956, seorang insinyur bernama Wilson Greatbatch sedang mengerjakan sebuah alat untuk merekam suara detak jantung. Saat merakit sirkuitnya, ia tak sengaja mengambil resistor dengan ukuran yang salah dari kotaknya. Dilansir The Saturday Evening Post, alih-alih merekam, perangkat itu malah mulai memancarkan denyut listrik yang ritmis, sangat mirip dengan detak jantung manusia.

Greatbatch langsung menyadari potensi dari kesalahannya. Ia berpikir sirkuit "gagal" ini bisa digunakan untuk membantu jantung yang sakit agar tetap berdetak dalam ritme yang benar. Setelah dua tahun melakukan penyempurnaan dan uji coba pada hewan, alat pacu jantung implan pertama di dunia berhasil diciptakan. Kesalahan kecil di meja kerjanya itu kini menjadi teknologi penyelamat hidup bagi jutaan orang di seluruh dunia.

3. Microwave hadir berkat sebatang cokelat yang meleleh di saku

ilustrasi oven microwave
ilustrasi oven microwave (commons.wikimedia.org/Baran Ivo)

Kisah oven microwave dimulai pada tahun 1945 secara tidak terduga. Percy Spencer, seorang insinyur dari Raytheon Corporation, sedang bekerja dengan tabung vakum penghasil gelombang mikro yang disebut magnetron untuk proyek terkait radar. Dilansir India Today, saat sedang berada di dekat perangkat radar yang aktif, ia menyadari sesuatu yang aneh: cokelat yang ada di sakunya meleleh.

Rasa penasarannya terusik, Spencer kemudian melakukan eksperimen lanjutan dengan menaruh biji jagung di dekat magnetron, dan biji-biji itu meletup menjadi berondong jagung. Ia pun sadar bahwa gelombang mikro bisa memasak makanan dengan cepat. Dari insiden cokelat meleleh inilah, Spencer mengembangkan oven microwave pertama, sebuah revolusi dalam dunia memasak yang berawal dari camilan yang gagal dinikmati.

4. Lapisan anti-lengket (Teflon) lahir dari eksperimen gas pendingin yang gagal

ilustrasi wajan anti-lengket
ilustrasi wajan anti-lengket (commons.wikimedia.org/MdeVicente)

Pada tahun 1938, seorang ahli kimia di DuPont bernama Roy J. Plunkett sedang mencari alternatif gas pendingin (refrigeran) yang lebih aman. Ia menyimpan gas bernama tetrafluoroethylene (TFE) dalam sebuah tabung bertekanan yang didinginkan. Dilansir Science History Institute, suatu pagi saat ia dan asistennya hendak menggunakan gas tersebut, tidak ada gas yang keluar, padahal tabung itu masih terasa berat.

Merasa penasaran, mereka menggergaji tabung itu dan menemukan bubuk putih aneh di dalamnya. Ternyata, gas TFE telah berpolimerisasi menjadi zat baru yang sangat licin, tahan panas, dan tahan terhadap reaksi kimia. Zat yang lahir dari kegagalan eksperimen refrigeran ini kemudian dinamai Teflon, sebuah material yang merevolusi peralatan masak anti-lengket hingga pelapis kabel.

5. Perekat praktis (Velcro) terinspirasi dari biji tanaman di bulu anjing

ilustrasi perekat pada pakaian
ilustrasi perekat pada pakaian (commons.wikimedia.org/Elkagyederivative, Andrzej 22)

Sistem perekat praktis yang sering kita temukan di sepatu atau tas ini punya nama teknis hook-and-loop fastener. Namun, dunia lebih mengenalnya dengan merek dagang ikonik yang mempopulerkannya, yaitu Velcro. Inspirasi untuk penemuan jenius ini datang bukan dari laboratorium, melainkan dari pengamatan sederhana di alam bebas.

Pada tahun 1941, insinyur Swiss George de Mestral pulang dari berburu dan mendapati anjingnya serta celananya dipenuhi biji tanaman burdock. Didorong rasa penasaran, ia mengamatinya di bawah mikroskop. Dilansir HookandLoop.com, de Mestral menemukan biji itu memiliki ratusan kait kecil yang mencengkeram kuat pada serat kain berbentuk lingkaran. Ia pun menghabiskan bertahun-tahun meniru sistem "kait dan lingkaran" ini secara sintetis, yang akhirnya melahirkan perekat serbaguna yang kita gunakan hingga hari ini.

6. Viagra awalnya dikembangkan sebagai obat untuk penyakit jantung

ilustrasi Viagra
ilustrasi Viagra (pixabay.com/Dee)

Percaya atau tidak, pil biru yang terkenal ini awalnya sama sekali tidak ditujukan untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi. Pada awal 1990-an, para ilmuwan di Pfizer sedang mengembangkan senyawa bernama Sildenafil sebagai pengobatan untuk angina, sejenis nyeri dada yang berhubungan dengan penyakit jantung. Harapannya, obat ini bisa melebarkan pembuluh darah di jantung.

Namun, selama uji klinis, obat ini menunjukkan hasil yang kurang memuaskan untuk mengobati angina. Dilansir CanadaDrugstore, para partisipan pria dalam uji coba justru melaporkan efek samping yang sangat tidak terduga: mereka mengalami peningkatan ereksi. Pfizer pun dengan cepat mengalihkan fokus penelitiannya. Obat yang dianggap "gagal" untuk jantung ini akhirnya disetujui pada tahun 1998 sebagai pengobatan pertama untuk disfungsi ereksi, sebuah penemuan yang mengubah dunia kesehatan pria.

Kegagalan memang bukan akhir dari segalanya, malah seringkali menjadi awal dari sesuatu yang luar biasa. Kisah-kisah di atas membuktikan bahwa dengan rasa penasaran dan pikiran terbuka, sebuah kesalahan pun bisa diubah menjadi penemuan hebat yang bermanfaat bagi seluruh dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

4 Fakta Gunung Athos, Wanita Dilarang Berkunjung Lebih dari 1000 Tahun

11 Nov 2025, 06:29 WIBScience