Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Eksotik yang Pernah Dipelihara Tokoh-Tokoh Ilmuwan Dunia

Hewan langka
African Grey Parrot (unsplash.com/Lilian Dibbern)
Intinya sih...
  • African Grey Parrot menjadi subjek penelitian Dr. Irene Pepperberg selama tiga dekade, membuktikan kemampuan kognitif dan komunikasi burung ini.
  • Dr. Jane Goodall merevolusi pemahaman tentang simpanse sebagai primata sosial yang mampu menggunakan alat dan menunjukkan emosi.
  • Louis Pasteur menggunakan kelinci sebagai hewan model dalam pengembangan vaksin rabies, menyelamatkan ribuan nyawa dan merevolusi dunia vaksinasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik penemuan-penemuan besar dalam sejarah sains, ternyata ada kisah menarik tentang hubungan ilmuwan dengan hewan eksotik. Hewan-hewan ini tidak hanya dijadikan peliharaan, tapi juga menjadi mitra penting dalam penelitian. Dari burung hingga primata, setiap hewan membawa pengaruh dalam proses ilmiah yang dijalani tokoh-tokoh ternama.

Pada ulasan ini, terdapat lima hewan eksotik yang pernah dipelihara atau digunakan dalam penelitian oleh ilmuwan dunia. Kita akan melihat bagaimana interaksi para ilmuwan ini dengan hewan-hewan tersebut memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak hanya menarik, tapi juga memperlihatkan sisi humanis dari proses ilmiah itu sendiri.

1. African Grey Parrot

Hewan langka
African Grey Parrot (unsplash.com/Umar Kashif)

African grey parrot adalah burung eksotis yang diteliti secara serius oleh ilmuwan psikologi komparatif, Dr. Irene Pepperberg. Burung bernama Alex menjadi subjek utama dalam penelitian yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Fokus utama penelitian ini adalah pada kognisi dan komunikasi hewan, di mana Alex menunjukkan kemampuan mengenali warna, bentuk, dan objek secara verbal.

Temuan ini menantang pandangan tradisional bahwa burung hanya dapat meniru suara tanpa memahami makna. Dengan menggunakan pendekatan ilmiah, Dr. Pepperberg membuktikan bahwa burung bisa memiliki bentuk kecerdasan yang kompleks. Penelitian terhadap Alex menjadi titik balik dalam pemahaman tentang kognisi hewan non-mamalia.

2. Simpense

Hewan langka
Simpanse (pixabay.com/no author)

Simpanse adalah hewan yang paling terkenal dalam dunia penelitian primatologi berkat karya Dr. Jane Goodall. Sejak tahun 1960, ia melakukan observasi terhadap simpanse di Gombe, Tanzania, yang membuka mata dunia terhadap perilaku sosial primata ini. Goodall adalah ilmuwan pertama yang mendokumentasikan bahwa simpanse dapat menggunakan dan membuat alat.

Ia juga menemukan bahwa simpanse memiliki kehidupan sosial yang rumit, berburu bersama, dan menunjukkan emosi. Pendekatannya yang unik—memberi nama pada setiap simpanse alih-alih hanya nomor—membuatnya dapat mengenali kepribadian masing-masing individu. Karya Goodall telah merevolusi cara kita memahami hubungan antara manusia dan primata.

3. Kelinci

Hewan langka
Kelinci (unsplash.com/Ансплэш Степана)

Meskipun terkesan biasa, kelinci pernah memegang peran penting dalam penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Louis Pasteur. Dalam pengembangan vaksin rabies, Pasteur menggunakan kelinci sebagai hewan model untuk menguji dan mengembangkan virus yang telah dilemahkan. Prosesnya melibatkan inokulasi virus rabies ke tubuh kelinci dan kemudian mengambil sampel dari sumsum tulang belakangnya.

Dari situ, ia berhasil menciptakan vaksin yang mampu menyelamatkan ribuan nyawa. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam dunia vaksinasi dan memperlihatkan bagaimana hewan yang tampak sederhana dapat membawa dampak besar dalam dunia medis. Studi Pasteur ini memperkuat pentingnya eksperimen hewan dalam pengembangan pengobatan modern.

4. Merpati

Hewan langka
Merpati (unsplash.com/Michi)

Charles Darwin dikenal sebagai tokoh sentral dalam teori evolusi, dan salah satu hewan yang sangat membantunya dalam menyusun teori tersebut adalah merpati. Darwin memelihara dan membiakkan berbagai jenis merpati untuk mengamati bagaimana sifat-sifat tertentu dapat diwariskan melalui seleksi buatan.

Ia mencatat bahwa meskipun merpati peliharaan memiliki bentuk dan warna yang sangat beragam, mereka semua berasal dari satu spesies liar yang sama, yaitu Merpati Batu. Pengamatan ini memberikan bukti kuat bahwa variasi dalam spesies bisa terjadi secara bertahap. Dalam bukunya On the Origin of Species, Darwin bahkan menjadikan merpati sebagai studi kasus utama dalam pembahasan awalnya.

5. Beruang Cokelat

Hewan langka
Beruang cokelat (unsplash.com/Zdeněk Macháček)

Beruang cokelat adalah salah satu hewan yang pernah dipelihara oleh Carl Hagenbeck, seorang ahli zoologi asal Jerman. Hagenbeck dikenal sebagai pelopor desain kebun binatang modern yang menggunakan kandang terbuka tanpa jeruji. Ia memelihara berbagai hewan eksotik, termasuk beruang cokelat, di Tierpark miliknya di Hamburg untuk tujuan pameran dan studi ilmiah.

Konsep revolusionernya memungkinkan pengunjung melihat hewan dalam kondisi yang menyerupai habitat aslinya, serta memberikan ruang bagi observasi perilaku alami mereka. Beruang-beruang ini bukan hanya objek tontonan, tapi juga bagian dari pendekatan ilmiah Hagenbeck dalam mengenali kebutuhan dan perilaku hewan liar.

Kelima hewan eksotik yang pernah dipelihara oleh para ilmuwan dunia ini membuktikan bahwa hubungan antara manusia dan hewan dapat menjadi jembatan penting dalam pencapaian ilmiah. Dari burung hingga mamalia besar, setiap hewan memainkan peran unik dalam eksperimen, observasi, dan pengembangan teori yang kini menjadi dasar ilmu pengetahuan modern.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us