Kucing adalah hewan peliharaan kesayangan banyak orang di Indonesia. Tetapi, selayaknya hewan biasa, kucing juga bisa sakit. Salah satu penyakit yang rentan dialami kucing adalah masalah saluran kemih. Penyakit ini membuat kucing menderita dan harus segera ditangani oleh dokter hewan.
Sebagai pemilik, kamu harus tahu gejala yang mengindikasikan kalau kucing menderita masalah saluran kemih. Simak tanda-tandanya di bawah ini!
Jangan buru-buru marah ketika kucingmu buang air kecil di sekeliling rumah. Buang air kecil sembarangan pada kucing berkaitan dengan infeksi saluran kemih, peradangan atau penyumbatan, ungkap laman The Spruce Pets.
Jika kucing yang melakukan spraying buang air kecil pada permukaan vertikal (misalnya, dinding atau tembok rumah), maka kucing yang mengalami infeksi saluran kemih akan buang air kecil di permukaan horizontal seperti karpet atau lantai. Know the difference!
Masalah saluran kemih biasanya dialami oleh kucing yang berusia tua. Apalagi, jika kucing itu menderita artritis. Mereka akan sulit mengakses kotak kotorannya (litter box) dan membuat kucing buang air kecil sembarangan di seluruh sudut rumah.
Kucing yang menderita masalah saluran kemih menganggap bahwa buang air kecil di kotak kotoran terasa tidak nyaman dan menyakitkan, jelas laman The Spruce Pets. Untuk mengatasinya, pilih kotak kotoran yang tidak terlalu tinggi sehingga mudah dijangkau.
Pernahkah kamu melihat kucing mengejan seolah hendak kencing, tapi tak mengeluarkan urine sedikit pun? Jongkok dan mengejan berulang-ulang tapi tak menghasilkan urine adalah indikasi penyumbatan uretra, terang laman The Spruce Pets.
Masalah saluran kemih akan berdampak fatal ketika terbentuk kristal. Ini mematikan bagi kucing jantan karena mereka mempunyai uretra dengan diameter lebih kecil. Ketika kamu melihat tanda-tanda ini, segera bawa kucingmu ke dokter hewan!
Ini adalah pertanda yang paling jelas kalau kucingmu menderita masalah saluran kemih. Darah di urine disebut dengan hematuria. Warnanya bervariasi, membuat urine berwarna merah, pink, cokelat hingga hitam, ujar laman Pet Health Network.
Darah di urine adalah pertanda sistitis dan penyakit saluran kemih bagian bawah kucing. Peradangan kandung kemih yang parah akan mengarah pada hematuria. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi bakteri, cedera fisik atau adanya batu di saluran kemih.
Kita semua tahu kalau kucing membersihkan diri dengan cara menjilati tubuhnya sendiri. Tetapi, jika kucing menjilati bagian yang sakit secara berlebihan, bisa jadi ini adalah pertanda masalah saluran kemih, tutur laman The Spruce Pets.
Bagi kucing, menjilati bagian yang sakit akan membuat rasa sakit sedikit reda. Padahal, menjilati terus-menerus akan menyebabkan iritasi sekunder muncul. Biasanya, bagian yang dijilati adalah perut atau area genital (alat kelamin).
Terlihat lesu, lemas dan malas makan adalah pertanda bahwa kucing sakit. Menurut laman 1-800-PetMeds, tanda-tanda infeksi saluran kemih adalah kehilangan nafsu makan, lesu, lemas bahkan bisa mengarah ke demam dan muntah.
Biasanya, kucing yang sakit akan terlihat tidak berenergi, memilih untuk tidur dan bahkan bersembunyi sampai rasa sakitnya reda. Apabila perut kucing tidak terisi makanan, ini akan membuatnya pulih lebih lama. Kamu tidak mau ini terjadi, kan?
Terakhir, kucing yang mengalami masalah saluran kemih akan menghasilkan urine yang berbau menyengat. Biasanya, urine yang normal ialah berwarna jernih hingga kekuningan. Urine kucing umumnya tidak berbau menyengat, ungkap laman Medicine Net.
Tetapi, kucing yang menderita masalah saluran kemih akan jarang minum air sebagai konsekuensi rasa sakit saat buang air kecil. Kurang minum air akan membuat urine menjadi lebih pekat dan memiliki aroma amonia yang lebih kuat dari biasanya.
Nah, itulah 7 tanda-tanda atau gejala kucing menderita masalah saluran kemih. Jangan ragu-ragu, segera bawa kucingmu ke dokter hewan, ya!