Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan dengan Kemampuan Navigasi Super, GPS Berjalan!

Penyu (pexels.com/Jeremy Bishop)

Tidak semua hewan dianugerahi kemampuan navigasi yang membuatnya mampu menjelajahi wilayah yang luas dengan keakuratan di atas rata-rata. Beberapa jenis hewan, seperti burung merpati misalnya, memiliki kemampuan untuk membuat peta geomagnetik, mengingat tanda-tanda visual suatu tempat, serta membaca pola sinar matahari. Kemampuan unik ini membuat burung merpati mampu kembali ke tempat yang sama setelah melakukan perjalanan panjang tanpa kehilangan arah

Namun, tahukah kalian bahwa burung merpati bukanlah satu-satunya hewan dengan kemampuan navigasi yang luar biasa? Ya, beberapa hewan berikut ini, juga mengembangkan berbagai jenis kemampuan navigasi unik yang membuat mereka menjadi navigator andal. Hewan apa saja? Yuk, kita simak ulasan berikut.

1. Ikan sidat eropa

European eels (wwfbaltic.org/Erling Svensen)

Kemampuan navigasi ikan sidat eropa yang mampu bermigrasi dari perairan eropa menuju ke Laut Sargasso di Samudra Atlantik Utara, masih menjadi bahan penelitian yang menarik bagi banyak ilmuwan di dunia. Dilansir jurnal berjudul Magnetic Compass Orientation in the European Eel karya Durif dkk., spesies ini mampu memanfaatkan medan magnet bumi sebagai panduan mereka selama melakukan migrasi.

Selain itu, para ilmuwan juga telah membuktikan bahwa jenis ikan sidat ini juga menggunakan penciuman, suhu, siklus bulan, dan pasang surut air laut. Hal ini tentunya membuat ikan sidat eropa sangat spesial, melihat jarak migrasi yang mereka tempuh sangatlah jauh, yaitu tidak kurang dari 6000 km.

2. Penyu

Penyu (pexels.com/keemkai villadums)

Penyu merupakan hewan purba yang telah hidup di Bumi selama lebih dari 220 juta tahun dengan berbagai perubahan iklim ekstrem yang bahkan menyebabkan kepunahan dinosaurus. Sementara beberapa spesies lain punah, penyu tetap berkembang biak dan menjaga keberadaannya di berbagai ekosistem laut. Penyu juga menjadi salah satu hewan yang memanfaatkan medan magnet bumi sebagai alat navigasi..

Selain memberikan informasi arah, medan magnet bumi juga menyediakan sumber informasi posisi yang potensial bagi penyu. Intensitas medan dan kemiringan garis medan sangatlah bervariasi, sehingga setiap wilayah laut umumnya memiliki medan magnet yang unik dan berbeda. Penyu dapat mendeteksi dengan baik antara intensitas medan magnet maupun sudut kemiringannya, menjadikan mereka sebagai navigator dan kartografer alami yang baik.

3. Semut gurun

Sahara desert ant (inaturalist.org)

Semut gurun seringkali menempuh perjalanan yang relatif jauh dari sarang pusat mereka untuk mencari makanan. Namun, meskipun semut-semut ini cenderung bergerak acak ke segala arah, mereka tetap dapat mengingat sejauh mana mereka pergi karena kemampuan kinestesi atau proprioception yang mereka miliki.

Proprioception dapat meningkatkan persepsi mereka terhadap gerakan dan tindakan, sehingga memungkinkan semut-semut ini untuk menghitung langkah dan memperkirakan jarak yang mereka tempuh dari sarang pusat. Selain itu, Kemampuan tersebut juga didukung dengan kemampuan lain semut gurun yang dapat menggunakan polarisasi cahaya matahari sebagai kompas. Dengan menggunakan berbagai kemampuan navigasi tersebut, semut gurun dapat terus bertahan hidup di lingkungan yang sangat ekstrem. 

4. Mexican free-tailed bat

ilustrasi Mexican free-tailed bat (news-medical.net/Rudmer Zwerver)

Mexican free-tailed bat merupakan jenis kelelawar tanpa ekor terkecil, dengan ukuran tubuh antara 5 sampai 6,5 cm dan rentang sayap sekitar 30 cm. Kelelawar ini hidup dalam koloni yang berjumlah jutaan dan dapat ditemukan di banyak wilayah di Amerika Serikat. Dilansir Inaturalist, Mexican free-tailed bat merupakan hewan pengembara yang mampu terbang sejauh 50 km dari sarangnya untuk mencari makananan.

Sebagai hewan pengembara jarak jauh, Mexican free-tailed bat juga menggunakan ekolokasi sebagai alat navigasi seperti halnya kelelawar lain. Rentang frekuensi ekolokasi mereka berada di antara 49 sampai 70 kHz, tetapi dapat berubah menjadi 25 sampai 40 kHz jika sesuatu melintasi jalur terbang mereka. Selain sebagai alat navigasi utama yang membantu mereka menemukan jalan pulang, kemampuan ini juga memungkinkan mereka untuk menemukan mangsa dalam kegelapan total, mengingat kelelawar merupakan hewan nokturnal.

5. Godwit ekor belang

ilustrasi migrasi bar-tailed godwit (commons.wikimedia.org/Wayne Butterworth)

Godwit ekor belang merupakan jenis burung akuatik yang hidup di wilayah Arktik. Salah satu hal yang membuat hewan ini spesial, adalah kemampuan migrasi mereka yang mampu terbang tanpa henti melintasi Samudera Pasifik menuju Selandia Baru setiap musim dingin. Burung ini memiliki insting dan kepekaan terhadap arah yang sangat kuat. Mereka dapat secara alami menentukan jalur yang benar dan melakukan penyesuaian yang diperlukan ketika bermigrasi.

Namun, Godwit ekor belang tidak semata-mata hanya mengandalkan naluri mereka, burung ini memiliki berbagai kemampuan navigasi yang luar biasa. Dilansir Popular Mechanics, mereka memiliki kemampuan untuk menganalisis posisi matahari dan pola bintang yang tersebar di malam hari untuk menentukan lokasi migrasi. Selain itu, Godwit ekor belang juga memiliki kemampuan magnetoresepsi yang dapat memanfaatkan medan magnet sebagai alat navigasi

Melihat bagaimana hewan-hewan tersebut mampu secara alami kembali ke tempat asalnya setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh, membuktikan kompleksitas dan keajaiban kehidupan yang ada di planet ini. Kemampuan mereka untuk menavigasi rute yang rumit dan jarak yang jauh memberikan kita wawasan yang mendalam tentang bagaimana makhluk-makhluk ini telah beradaptasi dengan lingkungan mereka selama bertahun-tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us