4 Fakta Perilaku Homoseksual pada Hewan, Ternyata Umum Terjadi!

Sama seperti manusia, sebagian besar hewan tentu adalah heteroseksual. Namun, rupanya, perilaku homoseksual pada hewan cukup umum terjadi. Salah satu contohnya adalah ular garter yang hidup di Amerika Utara.

Live Science melaporkan bahwa musim semi adalah saat musim kawin bagi ular garter. Puluhan ribu ular garter keluar dari sarangnya untuk kawin dan persaingannya tentu sangat ketat. Para pejantan harus bersaing dengan ribuan jantan lainnya untuk bisa kawin dengan betina.

Dalam situasi demikian, gak mengherankan jika terjadi "kecelakaan" alias hubungan seks sesama jenis yang terjadi. Apalagi, beberapa ular jantan diketahui bisa mengeluarkan hormon estrogen seperti betina yang memancing para pejantan lain untuk mengerubunginya.

Selain ular garter, perilaku homoseksual juga ditemukan pada banyak hewan lain, misalnya penguin, domba, lumba-lumba, bahkan serangga, seperti kumbang dan lalat. Laman Science Focus bahkan menyebut bahwa ada sekitar 1.500 jenis hewan yang pernah diamati berperilaku homoseksual. Artinya, perilaku tersebut umum di dunia hewan.

Namun, perlu diingat bahwa menunjukkan perilaku homoseksual tidak serta-merta membuktikan bahwa hewan-hewan tersebut lebih menyukai sesama jenis. Pada contoh ular garter tadi misalnya, perilaku homoseksual bisa dibilang tidak disengaja. Lalu, adakah hewan yang bisa disebut sebagai homoseksual sejati?

Laman BBC melaporkan bahwa jawabannya bisa jadi adalah ya, jika kita melihat salah satu contoh, yaitu monyet makaka jepang. Pada beberapa populasi, ternyata perilaku homoseksual di antara mereka tidak hanya terjadi sekali-sekali, tapi sudah menjadi gaya hidup.

Monyet makaka jepang betina kerap diamati melakukan hubungan seks dengan sesama betina. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Mereka bahkan saling memandang wajah saat melakukannya, sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan dalam kesehariannya. Mereka juga tinggal bersama, saling merawat, dan melindungi.

Apakah bisa disimpulkan bahwa hewan juga bisa jadi penyuka sesama jenis? Para ilmuwan umumnya menganggap tidak demikian. Pada sebagian besar kasus perilaku homoseksual, itu selalu merupakan anomali, bukan hal yang wajar.

Bahkan, perilaku homoseksual monyet makaka yang tampaknya wajar pun mungkin gak serta-merta berarti mereka lebih suka sesama jenis. Paul Vasey, ilmuwan yang mempelajari makaka jepang selama lebih dari 20 tahun, menyebut bahwa betina yang melakukan homoseksual bisa jadi hanya mencari kenikmatan seksual.

Itu berarti mereka bukannya tidak tertarik pada makaka jantan. Para betina kadang suka menaiki tubuh makaka jantan dan mendorong mereka untuk kawin. Seiring waktu, para betina tersebut belajar untuk melakukan hal yang sama kepada sesama betina dan kebiasaan itu pun menular.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hewan melakukan perilaku homoseksual. Selain mencari kenikmatan seksual seperti monyet makaka, ada pula yang melakukannya justru supaya bisa membuahi betina, contohnya adalah kumbang tepung.

Kumbang tepung jantan kadang suka saling menaiki satu sama lain sampai mengeluarkan sperma. Sperma tersebut pun terbawa oleh si kumbang jantan sehingga ketika si jantan itu kawin dengan betina, sperma dari jantan yang pertama bisa masuk ke tubuh betina tanpa ia harus berhubungan seks.

Sementara pada burung albatros Laysan, dua ekor betina cukup umum hidup bersama, bahkan merawat bayi bersama. Pada salah satu populasi, sekitar 31 persen pasangan merupakan pasangan sesama betina.

Sebabnya adalah karena jumlah betina memang umumnya lebih banyak. Selain itu, betina yang ditinggal mati pejantan biasanya butuh pendamping untuk membesarkan anak.

Itulah penjelasan mengenai perilaku homoseksual pada hewan. Ternyata, perilaku tersebut bisa dibilang cukup umum, namun tidak berarti bahwa hewan-hewan tersebut memang lebih suka sesama jenis daripada lawan jenis.