5 Hewan Laut di Perairan Indonesia yang Memancarkan Cahaya, Apa Saja?

Saat mengunjungi lautan di malam hari, pernahkah kamu melihat kilauan indah seperti bintang? Itu adalah karya dari makhluk-makhluk laut yang bisa memancarkan cahaya, atau disebut sebagai bioluminesensi. Apa itu? cahaya yang dihasilkan oleh reaksi kimia di dalam organisme hidup. Itu berupa cahaya dingin, yang berarti kurang dari 20 persen cahaya menghasilkan radiasi panas, dilansir National Geographic.
Sebagian besar organisme yang bisa melakukannya ditemukan di lautan. Ada banyak jenis hewan, mulai dari ikan, bakteri dan ubur-ubur. Bisa ditemukan di Indonesia juga, gak? Tentu saja! Indonesia adalah negara maritim dengan ribuan pulau, jadi sangat mudah menemukan makhluk ini jika kamu tahu habitat aslinya. Jika ingin melihatnya langsung, berikut beberapa jenis hewan penghasil cahaya yang bisa kamu temukan di perairan Indonesia!
1. Udang pistol (Alpheidae)
Penyebarannya berada di seluruh dunia dan menyukai perairan tropis. Di Indonesia, kamu bisa menemukannya di perairan dangkal di Sulawesi, Bali dan Kepulauan Seribu. Krustasea kecil ini bukan hanya masuk sebagai daftar hewan paling berisik di dunia, tapi juga punya kemampuan unik lainnya. Ledakan gelembungnya tidak hanya cepat, tapi itu juga bisa memproduksi sonoluminescence.
Melansir Fact Animal, saat capitnya menutup dengan cepat, itu meninggalkan ruang kosong yang kemudian diisi oleh air laut bertekanan tinggi. Penutupan gelembung itu melepaskan banyak energi dan tekanan, memanaskan area kecil hingga suhunya mencapai 4.800 derajat celcius. Itu menciptakan busur plasma, melepaskan kilatan cahaya yang bisa terlihat pada kamera sensitif. Menarik, bukan?
2. Ubur-ubur sisir (Ctenophora)
Sama seperti udang pistol, penyebarannya berada di seluruh lautan dunia. Di Indonesia, bisa kamu temui di Bali atau Sulawesi Utara. Mereka suka perairan bersuhu hangat, tropis dan subtropis. Berdasarkan informasi dari National Marine Sanctuary Foundation, banyak spesies dari ubur-ubur ini bioluminesensi, mereka menggunakan protein di dalam tubuhnya untuk menciptakan cahaya biru atau hijau yang indah. Bahkan cahaya itu bisa digunakan mereka sebagai mekanisme pertahanan, lho.
3. Abralia armata

Spesies cumi-cumi ini berada dalam famili Enoploteuthidae, kerabat dekatnya adalah cumi kunang-kunang (firefly squid) yang tersebar di Jepang. Berdasarkan informasi dari Sealifebase, mereka menghuni perairan tropis dan di Indonesia, tersebar di Maluku. Walaupun bisa menghasilkan cahaya, mereka tidak berumur panjang karena biasanya mati tidak lama setelah musim kawin usai.
4. Ikan lentera (Myctophidae)

Sebagai salah satu penghuni lautan dalam yang paling banyak ditemukan, penyebarannya juga sangat luas. Ikan ini tersebar di seluruh lautan dunia di kedalaman 360-900 meter. Seperti namanya, ikan lentara juga bisa menghasilkan cahaya, biasanya berada di area kepala, bagian bawah tubuh dan ekornya. Seasky menjelaskan bahwa cahaya itu kemungkinan digunakan untuk memikat mangsanya atau sinyal saat musim kawin.
5. Teripang laut bercahaya (Colochirus robustus)
Hewan ini dikenal juga sebagai robust sea cucumber atau yellow sea cucumber. Ukurannya hanya sekitar 7 sentimeter dan tersebar di perairan tropis wilayah indo-pasifik tengah, biasanya di kedalaman 25 meter. Karenanya, teripang laut bercahaya cukup umum ditemukan di Indonesia dan Filipina, jelas Animalia. Di dalam tubuhnya ada senyawa luciferin dan enzim luciferase yang akan bereaksi dengan oksigen saat terancam. Itu menghasilkan cahaya berwarna hijau kebiruan.
Sebenarnya masih banyak hewan laut yang bisa menghasilkan cahaya, tapi lima hewan itu punya informasi lebih detail dari lainnya. Jadi, kamu bisa tahu lokasi habitatnya walaupun tidak begitu detail. Dari lima spesies tersebut, mana yang pernah kamu lihat atau mungkin merasa familiar dengannya?


















