Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hewan Unik yang Bisa Ditemui ketika Mendaki Gunung Kilimanjaro

Gunung Kilimanjaro. (wikimedia.org/Chris 73)
Intinya sih...
  • Gunung Kilimanjaro adalah gunung tertinggi di benua Afrika, dengan kawasan Taman Nasional yang luasnya 1.688 kilometer persegi.
  • Bush babies atau primata nokturnal kecil memiliki penglihatan malam yang sangat baik dan makanan utamanya adalah serangga.
  • Hewan unik lainnya di sekitar Gunung Kilimanjaro termasuk burung gagak berleher putih, bunglon dengan tanduk, monyet biru, tikus rumput bergaris empat, dan monyet colobus.

Gunung Kilimanjaro adalah gunung tertinggi di benua Afrika. Tingginya 5.895 meter di atas permukaan laut dan terletak di Tanzania. Meskipun Kilimanjaro adalah gunung berapi aktif, puncaknya tertutup oleh salju, lho!

Kawasan Taman Nasional Gunung Kilimanjaro luasnya 1.688 kilometer persegi dan dihuni oleh ratusan spesies hewan. Dari sekian banyak hewan yang hidup di Gunung Kilimanjaro, berikut ini adalah yang paling unik dan khas!

1. Galago

ilustrasi galago (wikimedia.org/Mark Dumont)

Juga dikenal sebagai bush babies, ini adalah primata nokturnal kecil dari keluarga Galagidae. Mengutip Ultimate Kilimanjaro, hewan ini dinamai bush babies karena suaranya seperti tangisan bayi manusia.

Penglihatan malamnya sangat baik berkat matanya yang bulat dan besar. Selain itu, mereka sangat lincah dan bisa melompat dari pohon ke pohon. Makanan utamanya adalah serangga, seperti belalang dan ngengat.

2. Gagak berleher putih

ilustrasi gagak berleher putih (wikimedia.org/Matěj Baťha)

Biasanya, seluruh tubuh burung gagak berwarna hitam, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Namun, pengecualian untuk gagak berleher putih (Corvus albicollis). Selain memiliki corak putih di tengkuk, paruhnya juga lebih tebal daripada burung gagak pada umumnya.

Dilansir Rosamond Gifford Zoo, burung ini sangat cerdas dan bisa meniru kata-kata manusia dengan akurasi yang mengagumkan. Mereka juga bisa membedakan warna dan mengambil benda dengan paruhnya.

3. Bunglon bertanduk tiga

ilustrasi bunglon bertanduk tiga (wikimedia.org/Benjamint444)

Tidak hanya bisa mengubah warna, bunglon dengan nama ilmiah Trioceros jacksonii ini memiliki tiga tanduk di kepalanya! Mirip seperti dinosaurus triceratops yang sudah punah jutaan tahun yang lalu, ya?

Namun, hanya bunglon jantan yang memiliki tanduk. Menurut laman San Diego Zoo Wildlife Alliance, tanduknya digunakan untuk mempertahankan wilayah dan mendorong pejantan lain keluar dari teritorinya.

4. Monyet biru

ilustrasi monyet biru (wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Selanjutnya adalah monyet biru (Cercopithecus mitis) yang banyak ditemui di hutan hujan Kilimanjaro, terutama di sekitar Big Forest Camp (area perkemahan pertama di jalur pendakian Lemosho). Namanya agak menyesatkan karena sebenarnya monyet ini berwarna abu-abu dengan bercak putih dan hitam.

Rata-rata monyet biru bisa hidup hingga usia 20 tahun. Sayangnya, populasinya terus menurun karena kehilangan habitat. Selain itu, masih ada penduduk setempat yang memburu monyet ini untuk diambil dagingnya.

5. Tikus rumput bergaris empat

ilustrasi tikus rumput bergaris empat (wikimedia.org/Derek Keats)

Hewan lain yang ditemukan di sekitar Gunung Kilimanjaro adalah tikus rumput bergaris empat (Rhabdomys pumilio). Seperti namanya, mereka memiliki empat garis di punggungnya, yang memanjang dari tengkuk hingga ekor.

Tikus ini panjangnya 18-21 cm dengan berat 30-55 gram. Persebarannya luas, tidak hanya hidup di daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi, mereka juga ditemukan di gurun yang gersang. Berbeda dengan hewan pengerat lain, tikus ini justru lebih aktif di siang hari (diurnal).

6. Monyet colobus

ilustrasi monyet colobus (wikimedia.org/Eric Kilby)

Dan yang terakhir adalah monyet colobus dari keluarga Cercopithecidae. Monyet dewasa memiliki bulu berwarna hitam dengan corak putih, sementara anakannya berwarna putih polos. Ekornya sangat panjang, mencapai dua kaki (61 cm).

Di penangkaran, mereka bisa hidup hingga 30 tahun. Tetapi, harapan hidupnya hanya 20 tahun di alam liar. Ini karena ancaman predator, perburuan liar, dan deforestasi yang selalu mengintai mereka.

Nah, itulah beberapa hewan unik yang bisa ditemui saat mendaki Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika. Ada rencana untuk menjumpai hewan-hewan tersebut di habitat aslinya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Achmad Fatkhur Rozi
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us