7 Hewan yang Mampu Mengalahkan Singa, Ada Hewan Herbivora

- Hyena mampu mengalahkan singa berkat kerja sama kelompok yang terorganisir dan keberaniannya mengepung serta mengintimidasi singa.
- Gajah memiliki keunggulan dari sisi ukuran dan kekuatan, mampu melukai singa hanya dengan satu serangan berkat gading raksasa dan kaki yang berat.
- Kuda nil, buaya nil, badak hitam, dan landak juga termasuk hewan herbivora yang mampu mengalahkan singa dengan kekuatan fisik atau pertahanan tubuhnya.
Singa sering dijuluki sebagai raja hutan, namun ternyata tidak semua hewan tunduk pada kekuatannya. Ada beberapa hewan yang mampu mengalahkan singa berkat ukuran tubuh, strategi bertahan, atau kemampuan bertarung yang luar biasa. Fakta ini membuktikan bahwa singa bukanlah predator yang selalu berada di puncak rantai makanan.
Dalam dunia satwa liar, pertarungan antar hewan kerap menjadi ajang pembuktian kekuatan dan insting bertahan hidup. Beberapa hewan yang mampu mengalahkan singa bahkan sering dianggap lebih menakutkan karena kecerdikan dan kekuatan mereka. Dilansir laman Discover Wildlife, berikut adalah ketujuh hewan tersebut!
1. Hyena

Hyena atau hiena sering kali dianggap hanya sebagai pemulung di sabana, padahal kenyataannya mereka adalah pemburu yang sangat efektif. Kekuatan terbesar hyena bukan pada fisiknya, melainkan pada kerja sama kelompok yang luar biasa terorganisir. Dalam jumlah besar, mereka mampu mengepung dan mengintimidasi singa hingga akhirnya merebut mangsanya. Bahkan seekor singa jantan pun bisa kesulitan bila berhadapan dengan kawanan hyena yang berani dan gigih.
2. Gajah

Sebagai mamalia darat terbesar, gajah memiliki keunggulan yang jelas dari sisi ukuran dan kekuatan. Seekor gajah dewasa mampu menumbangkan pohon besar, apalagi jika harus menghadapi singa. Berkat gading raksasa dan kaki yang berat, gajah bisa melukai predator hanya dengan satu serangan. Itulah sebabnya singa biasanya memilih untuk menjauh daripada berurusan dengan hewan raksasa ini.
3. Cape buffalo (kerbau afrika)

Kerbau afrika dikenal dengan julukan black death karena sifatnya yang agresif dan berbahaya. Hewan ini memiliki tubuh kekar, tanduk melengkung tajam, serta insting bertahan hidup yang kuat. Saat merasa terancam, kerbau tidak segan-segan menyerang balik, bahkan terhadap singa. Banyak kasus di mana predator justru terluka parah akibat perlawanan kerbau afrika.
4. Kuda nil

Kuda nil mungkin tampak jinak saat berendam di air, tetapi kenyataannya mereka termasuk hewan paling mematikan di Afrika. Karena punya rahang besar dan gigi yang mampu menghancurkan tulang, mereka bisa menyingkirkan lawan dalam sekejap. Meskipun terlihat lamban di darat, kuda nil sangat cepat ketika berada di perairan. Karena sifatnya yang sangat teritorial, singa pun jarang sekali berani mendekat.
5. Buaya nil

Sebagai penguasa perairan, buaya nil menjadi ancaman besar bagi siapapun yang mendekati habitatnya. Mereka adalah predator penyergap yang sabar menunggu mangsa, termasuk singa yang datang untuk minum di sungai. Buaya nil punya kekuatan rahang yang luar biasa, sehingga sekali terkunci hampir mustahil bagi mangsa untuk melarikan diri. Taktik berburu diam-diam membuat buaya sering menang tanpa perlu pertarungan panjang.
6. Badak hitam

Badak hitam memiliki tubuh besar, kulit sangat tebal, serta tanduk tajam yang mampu menembus pertahanan lawan. Hewan ini juga terkenal memiliki temperamen yang sulit ditebak, sehingga singa biasanya enggan mendekati. Jika merasa terganggu, badak bisa menyerang dengan kecepatan mengejutkan. Satu serudukan saja cukup untuk membuat predator terluka parah.
7. Landak

Dibandingkan hewan lain, landak mungkin terlihat kecil dan tidak berbahaya. Namun, ribuan duri tajam yang menutupi tubuhnya menjadi pertahanan yang sangat efektif. Singa yang mencoba menyerang bisa berakhir dengan luka serius akibat tertusuk duri. Senjata sederhana inilah yang membuat landak sering terhindar dari serangan predator besar.
Dari ketujuh hewan yang mampu mengalahkan singa di atas, kuda nil disebut-sebut sebagai salah satu hewan herbivora paling berbahaya bagi manusia. Ini membuktikan kalau hewan buas tak selalu berasal dari golongan karnivora.