4 Hewan yang Sering Dikira Ular

Hewan yang sering dikira ular pertama ada Caecilian (ordo Gymnophiona) tampak seperti perpaduan antara ular dengan cacing. Akan tetapi, sebenarnya kelompok hewan ini merupakan keluarga amfibi yang tidak memiliki kaki. Keluarga amfibi ini memiliki ukuran bervariasi, mulai dari panjang 8 cm hingga 152 cm. Hingga saat ini, diketahui kalau ada sekitar 200 spesies caecilian berbeda yang tersebar di seluruh dunia.

Menurut National Geographic, perbedaan antara caecilian dengan ular terlihat pada beberapa detail kecil di tubuhnya. Caecilian punya mata yang sangat kecil dan sepasang tentakel mungil di sekitar hidungnya yang sangat sensitif terhadap elemen kimia. Ditambah lagi, kulit mereka lebih mulus dan licin ketimbang ular yang kasar dan bersisik. Uniknya, caecilian merupakan amfibi air yang sangat pandai menggali lubang dan beberapa jenis di antaranya bernapas melalui kulit, lho.

Kadal kaca (Pseudopus apodus) merupakan bagian dari keluarga kadal tanpa kaki yang menghuni Eropa hingga Eurasia. Nama mereka diambil dari ekornya yang bisa dilepaskan dan pecah berkeping-keping seperti kaca. Kadal kaca bisa mencapai panjang hingga 120 cm. Uniknya, sekitar 2/3 dari panjang kadal kaca itu berasal dari ekornya saja, lho.

Dilansir Beardsley Zoo, walaupun kadal kaca tidak memiliki kaki dan bentuknya mirip seperti ular, sebenarnya ada beberapa perbedaan antara kedua hewan ini. Kadal kaca masih memiliki lubang telinga, kelopak mata, dan sisik ventral yang tidak dimiliki ular. Oh, ya, kadal kaca juga merupakan reptil karnivor yang tinggal di dalam lubang-lubang ketika beristirahat. Tubuhnya sangat sensitif pada cuaca dan mereka rutin melakukan hibernasi.

Belut kongo (Amphiuma) merupakan salamander yang terdiri atas tiga spesies yang berbeda. Menariknya, meski namanya kongo, peta persebaran belut ini justru terkonsentrasi di Amerika Utara saja. Salamander ini umumnya tumbuh dengan panjang sekitar 46–116 cm.

Britannica melansir bahwa bentuk tubuh belut kongo sering kali membuat mereka sering dikira sebagai ular. Berbeda dengan hewan-hewan lain dalam daftar ini, ciri fisik yang membedakan belut kongo dengan ular adalah adanya dua pasang kaki pada tubuh panjangnya. Hanya saja, kaki mereka sangat kecil hingga hampir tak terlihat. Gigitan hewan ini terbilang cukup menyakitkan karena adanya deretan gigi tajam di dalam mulutnya.

Kali ini, ada hewan laut yang bentuknya menyerupai ular, padahal sebenarnya mereka adalah jenis belut laut. Namanya belut ular (ordo Ophichthidae), keluarga belut yang terdiri atas 200 spesies berbeda. Mereka tersebar di seluruh lautan di Bumi, tetapi umumnya berada di perairan tropis. Jenis belut ular terbesar, yakni belut ular totol, mampu mencapai panjang hingga 120 cm.

Dilansir Waikiki Aquarium, belut ular tergolong sebagai ikan. Oleh sebab itu, ciri utama yang membedakan hewan ini dengan ular adalah keberadaan insang pada tubuhnya. Selain itu, mereka juga punya sirip punggung, tubuhnya tak bersisik, dan lebih licin. Sama seperti kebanyakan belut laut, keluarga belut ular juga menyembunyikan tubuhnya untuk berburu atau beristirahat. Bedanya, mereka membangun sendiri tempat persembunyiannya dari pasir-pasir dengan ekornya yang kuat.

Dari daftar hewan yang sering dikira ular di atas, kini kita jadi tahu kalau tak selamanya hewan bertubuh panjang, tanpa kaki, dan melata merupakan ular. Walau demikian, beberapa perbedaan antara ular dengan hewan yang mirip ular memang sangat sukar dilihat dengan mata telanjang. Kalau kamu sudah tahu atau pernah lihat hewan-hewan di atas? Yuk, tulis pengalamanmu di kolom komentar!