Hujan Meteor Taurid Utara 11 November, Ini Cara Mengamatinya

Pertengahan November jadi waktu yang pas untuk mengamati hujan meteor Taurid Utara. Ya, fenomena langit ini diperkirakan akan mencapai fase puncak sekitar 11—12 November 2024.
Sebelum menyaksikan, ada baiknya kamu tahu dulu sejumlah fakta terkait hujan meteor satu ini. Termasuk kapan puncak hujan meteor Taurid Utara, jumlah guguran, hingga cara mengamatinya.
Cara mengamati hujan meteor Taurid Utara

Taurid Utara merupakan tipe hujan meteor yang terjadi sepanjang 2 bulan, dari 20 Oktober sampai 10 Desember. Meski demikian, jumlah guguran terbanyak diperkirakan terjadi sekitar 11—12 November setiap tahunnya. Begitu pula pada 2024 ini, kamu bisa menyaksikannya pada tanggal yang sama, ya.
Meteor yang dihasilkan dalam fenomena ini cenderung lambat dan terang sehingga membuatnya cukup bisa diamati. Akan tetapi, hujan meteor Taurid Utara tahun ini terjadi bersamaan dengan fase bulan menjelang purnama. Hal tersebut mungkin membatasi pandanganmu, apalagi jika melakukan pengamatan tanpa alat bantu.
Namun, kalau kamu tetap ingin mengamatinya, bisa mencari lokasi yang gelap. Guguran hujan meteor ini mungkin dimulai pada sore hari, tetapi puncaknya dapat diamati tengah malam, melansir Earth Sky.
Asal-usul hujan meteor Taurid Utara

Meteor yang masuk ke Bumi, berasal dari benda luar angkasa yang bisa jadi jauh lebih besar. Begitu pula induk hujan meteor Taurid Utara. Peneliti meyakini bahwa asal dari meteor ini adalah asteroid yang selalu berhubungan dengan komet.
Adapun si asteroid diberi nama 2004 TG 10. Dinamakan demikian karena ditemukan pada 8 Oktober 2004. Orbit dari asteroid penyebab hujan meteor ini mirip dengan komet Encke Periodik alias 2P/Encke. Para ilmuwan meyakini bahwa komet ini dulunya merupakan bagian dari kesatuan yang lebih besar
Dilansir sumber yang sama, asumsi ini berdasar pada kemungkinan adanya ledakan objek luar angkasa berukuran besar yang terjadi sekitar 20 ribu tahun lalu. Hasil ledakannya menciptakan komet Encke, beberapa asteroid, dan hujan meteor. Jumlahnya yang cukup banyak dan menjadi satu lantas membuat benda langit ini disebut sebagai kompleks Encke.
Sebenarnya, asteroid 2004 TG 10 merupakan satu di antara 10 asteroid lain yang dicurigai sebagai penyebab hujan meteor Taurid Utara. Jika asumsi peneliti ini benar, tidak ada satupun asteroid yang menyebabkan materi Taurid Utara.
Komet Encke memiliki periode orbit terpendek dari semua komet besar di tata surya kita. Pada jarak terdekatnya, menjadi sedekat mungkin dengan matahari seperti halnya planet Merkurius, planet yang paling dekat dengan matahari. Orbitnya stabil dan komet mungkin telah berada di orbit yang sama selama ribuan tahun.
Jumlah hujan meteor Taurid Utara 2022

Dilansir In The Sky, saat peristiwa ini mencapai puncaknya, ada sekitar lima meteor per jam yang akan meluncur. Namun, angka tersebut berdasar dari perhitungan Zenithal Hourly Rate (ZHR) yang diasumsikan sebagai langit gelap serta pancarannya berada di atas kepala. Dengan adanya lampu kota, guguran meteor ini bisa jadi hanya terlihat sedikit.
Kamu bisa mendapati guguran dengan gerakan pelan. Pasalnya, hujan meteor ini berlangsung dengan kecepatan 30 km/detik, terhitung cukup lambat dibanding pergerakan asteroid di langit lainnya.
Selain utara, ada juga hujan meteor Taurid Selatan. American Meteor Society mengatakan, keduanya datang pada waktu yang nyaris bersamaan. Taurid Selatan hadir pada akhir September hingga awal November.
Buku Pegangan Pengamat 2022 yang telah diuji dan dianggap benar dari Royal Astronomical Society of Canada menjelaskan bahwa puncak Taurid Selatan terjadi pada 5 November. Sementara itu, Organisasi Meteor Internasional (IMO) dan American Meteor Society (AMS) menyebut bahwa puncaknya terjadi pada Oktober.
Merujuk pada uraian tersebut, artinya hujan meteor Taurid Utara mungkin bersinggungan atau terjadi bersamaan dengan Taurid Selatan. Peristiwa ini juga disebut sebagai kawanan Taurid, melansir Blogs NASA.
Nah, hal yang membuat Taurid Utara makin unik adalah adanya potensi bola api, yakni guguran sangat terang. Peneliti mengatakan bahwa siklus ini terjadi secara berkala setiap tujuh tahun sekali. American Meteor Society mencatat fenomena tersebut terjadi pada 2008, 2015, dan 2022.
Hujan meteor Taurid Utara tahun ini mungkin tidak terlalu terlihat karena puncaknya berdekatan dengan bulan purnama. Meski demikian, kamu tetap bisa mengamatinya, kok.