HUT Ke-59, Inilah 7 Hal yang Sangat Identik dengan Gerakan Pramuka

Anak Pramuka memang identik sekali dengan berkemah, di mana mereka akan melakukan aktivitas yang berdampingan langsung dengan alam. Selain karena bisa mendekatkan diri ke alam dan melalui badai dengan berbagai macam cara agar tenda tetap kering, kegiatan berkemah di Pramuka bisa mempertemukan anggota Pramuka satu dengan lainnya, bahkan yang berbeda daerah sekalipun.

Kegiatan berkemah ini biasanya disebut Jambore dan Raimuna. Kalau Jambore merupakan pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk perkemahan skala besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka tingkat ranting (kecamatan) hingga tingkat nasional.

Jika Jambore menjadi ajang pertemuan Pramuka Penggalang, maka Raimuna adalah perkemahan skala besar yang mempertemukan para Pramuka Penegak dan Pandega. Acara perkemahan tersebut juga diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat ranting hingga nasional.

Semafor atau yang biasa disebut sebagai "semaphore" ini adalah cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan berbagai media, seperti bendera, dayung atau dengan tangan kosong sekalipun. Media yang paling umum digunakan untuk menyampaikan pesan adalah melalui bendera, di mana bendera ini dinamakan bendera semafor.

Pengiriman sandi semafor melalui media bendera dilakukan dengan menggunakan dua bendera semafor, di mana bentuk bendera semafor sendiri adalah persegi yang merupakan gabungan dari dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Umumnya, warna yang digunakan dalam bendera semafor adalah merah dan kuning.

Kalian masih ingat dan hapal sandi semafor, nggak?

Sama halnya dengan semafor, morse juga menjadi salah satu sandi yang dipelajari dalam kegiatan Pramuka. Sandi morse adalah sandi bunyi yang menggantikan huruf, angka, tanda baca, dan sinyal dengan simbol titik dan garis. Dalam kegiatan Pramuka, sandi morse tidak hanya dipelajari tapi juga dijadikan sebagai salah satu mata lomba.

Penyampaian sandi morse dalam kepramukaan umumnya disampaikan dengan menggunakan peluit. Kode morse ini disampaikan dengan cara meniup peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.

Kegiatan Pramuka tidak hanya identik dengan keseruan, tapi juga kreativitas. Hal ini terlihat dari bagaimana para anggota Pramuka menciptakan yel-yel yang menjadi ciri khas dari regu mereka masing-masing. Yel-yel dalam Pramuka tak hanya sekadar sorak sorai yang ramai, tapi juga digabungkan dengan gerakan ringan atau tarian yang dilakukan dengan kompak dan penuh semangat.

SKU merupakan kepanjangan dari Syarat Kecakapan Umum yang merupakan syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh setiap anggota Pramuka. SKU merupakan prasyarat untuk mendapat Tanda Kecapan Umum (TKU). SKU disusun berdasarkan pembagian golongan dalam Pramuka, yaitu Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.

Seorang anggota Pramuka yang telah menyelesaikan SKU dan dilantik pada tingkatan SKU tertentu akan mendapatkan TKU yang akan dikenakan pada pakaian Pramuka mereka, di mana tanda ini menunjukkan kecakapan, keterampilan, kemampuan, ketangkasan, sikap, dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu sesuai dengan golongan usianya.

TKU untuk golongan siaga adalah Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata. Golongan Penggalang juga memiliki tiga tingkatan TKU, yaitu Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap. Bagi golongan Penegak dibagi dalam dua tingkatan, yaitu Bantara dan Laksana. Sedangkan untuk golongan Pandega hanya memiliki satu tingkatan, yaitu TKU Pandega.

Dalam kegiatan kemah Pramuka, api unggun menjadi salah satu acara yang tidak boleh dilewatkan saat malam hari. Acara api unggun ini diselenggarakan dengan suasana yang penuh akan suka cita. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mendidik hingga menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri setiap anggota Pramuka.

Golongan Pramuka yang bisa mengikuti acara ini adalah golongan Penggalang, Penegak, dan Pandega. Golongan Siaga tidak disarankan mengikuti kegiatan ini karena beberapa alasan, seperti udara dan suasana malam hari di alam terbuka tidak baik bagi kesehatan anak usia Siaga hingga anak Siaga yang belum mampu mengendalikan diri mereka sendiri, sehingga sangat mengkhawatirkan apabila mengikuti kegiatan ini.

Tak hanya sekadar menyalakan api, membaca trisatya, dan dasa darma. Dalam kegiatan api unggun semua peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut harus 'unjuk gigi' dengan melakukan sejumlah pementasan yang kreatif. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan api unggun tidak ada yg namanya "penonton" karena semua peserta harus ikut berpentas.

Hal yang satu ini selain memang sangat identik dengan Pramuka, tentunya panggilan "Kakak" membuat Pramuka beda dari yang lainnya. Panggilan "Kakak" dalam Pramuka diberikan untuk semua usia, baik muda maupun tua mereka semua dipanggil Kakak, lho. Tentu, panggilan ini memiliki maksud tertentu, di mana dengan adanya panggilan ini diharapkan mampu menjaga hubungan antar sesama dengan penuh rasa persaudaraan tanpa harus dikotori dengan ikatan harta, kasta, dan SARA.

Selain memang identik dengan kegiatan kepramukaan, ketujuh hal tadi juga berhasil membuat sebagian besar orang jatuh cinta kepada gerakan Pramuka. Ada banyak aspek dan nilai moral yang diajarkan dalam setiap kegiatan Pramuka yang dapat bermanfaat bagi kehidupan anggota Pramuka itu sendiri, kehidupan sehari-hari, dan lingkungan sekitarnya. Selamat Hari Pramuka ke-59, Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan.