Ikan Torani, Ikan yang Bisa Meluncur di Atas Lautan Selama 45 Detik!

Ikan torani tidak bisa terbang seperti burung. Mereka hanya bisa meluncur di udara dengan menggunakan sirip pektoralnya yang berbentuk seperti sayap. Sirip ini dirancang untuk menghasilkan gaya angkat, sama seperti sayap pesawat. Ikan torani telah tercatat dapat 'terbang' hingga 45 detik. Itu hampir empat kali lebih lama dari penerbangan pertama Wright bersaudara. Dilansir Fact Animal, jarak rata-rata yang mereka tempuh adalah sekitar 50 meter, tetapi mereka mampu meluncur jauh lebih jauh dari itu.

Ikan torani juga dapat mengubah arah saat meluncur dengan menggerakkan ekornya. Menurut AZ Animals, mereka bisa melompat kembali ke air atau meluncur lebih tinggi untuk menghindari rintangan. Ikan torani juga bisa mencapai kecepatan hingga 56 km per jam saat melompat dari air. Untuk perbandingan, itu sekitar sama dengan kecepatan seekor singa.

National Geographic menginformasikan bahwa ikan ini memiliki kemampuan meluncur yang mungkin berevolusi agar mereka bisa lolos dari pemangsa. Pemangsa ikan torani antara lain makarel, tuna, todak, dan marlin yang semuanya adalah ikan besar dan cepat. Untuk menghindari mereka, ikan ini mengumpulkan kecepatan dan melompat dari air, meluncur ke udara sehingga mereka tidak bisa digigit dari belakang.

Sayangnya, begitu di udara, mereka menjadi mangsa burung. Ikan torani yang malang tidak bisa menang. Mereka menjadi makanan banyak makhluk lain dan menjadi bagian penting dari ekosistem sebagai akibatnya.

Ikan torani memiliki warna yang menarik. Mereka memiliki warna biru gelap di bagian atas dan perak di bagian bawah, yang disebut sebagai countershading. Warna ini membantu mereka menyamarkan diri dari pemangsa di atas dan di bawah air. Warna biru gelap menyatu dengan air yang gelap, sedangkan warna perak memantulkan cahaya dari permukaan air. Ikan ini juga memiliki mata yang besar, yang berguna untuk melihat di air yang keruh, dilansir Live Science. 

Menurut All Animal Facts, ikan torani memiliki ukuran yang relatif kecil, hanya sekitar 2-20 inci panjangnya. Mereka termasuk hewan kecil. Mereka memiliki sirip yang kaku, yang berbentuk seperti sayap, dan ekor yang bercabang secara vertikal. Ekor ini berfungsi sebagai alat bantu untuk melompat dari air dan mengubah arah saat meluncur.

Dilansir National Wildlife Federation, ikan torani berkembang biak di permukaan air, dekat dengan pantai. Seekor betina meletakkan telur, yang melekat dengan benang-benang lengket pada rumput laut dan sampah mengapung. Ikan torani yang baru menetas memiliki kumis di dekat mulutnya, yang menyamar sebagai tanaman, sehingga melindungi mereka dari pemangsa. Ikan ini memiliki masa hidup rata-rata selama 5 tahun.

Makanan ikan torani antara lain, organisme kecil yang disebut plankton. Mereka juga memakan ikan kecil lainnya. Mereka hidup di semua samudra, tetapi terutama di perairan tropis hingga kedalaman sekitar 200 meter. Ikan torani termasuk dalam keluarga Exocoetidae, yang berisi sekitar tujuh genus dan banyak spesies, yang semuanya ditandai dengan sirip yang memanjang.

Melansir Drifthook, ikan torani bisa menyebabkan cedera jika mereka mengenai orang atau benda. Meskipun mereka kecil, kecepatan mereka yang luar biasa membuat mereka seperti peluru jika mereka menabrak. Apalagi jika mereka bergerombol dalam ratusan. Nelayan melaporkan rasanya seperti ditembak dengan senapan mesin!

Jangan khawatir, meskipun ada orang yang terluka oleh 'ikan torani', itu biasanya ikan besar yang melompat di ujung tali. Ikan ini jarang menyerang manusia secara sengaja. Mereka hanya mencoba bertahan hidup di alam liar yang penuh tantangan.

Ikan torani adalah hewan yang luar biasa. Mereka memiliki kemampuan meluncur yang mengagumkan, yang membantu mereka menghindari pemangsa. Mereka juga memiliki warna yang menarik, cara berkembang biak yang unik, dan kecepatan yang mengesankan. Mereka adalah bagian penting dari ekosistem laut, meskipun mereka juga bisa menyebabkan cedera jika tidak berhati-hati. Ikan ini adalah salah satu contoh keajaiban alam yang patut kita kagumi, dan kita rawat.