Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini 6 Bahan Kimia Paling Eksplosif Selain Nuklir yang Pernah Dibuat

welikeshooting.com
welikeshooting.com

6. Batu berukuran besar tertentu yang jatuh dari ketinggian tertentu

Batuan yang jatuh dapat meledak dengan kekuatan yang sangat hebat, dengan level hanya beberapa tingkat di bawah ledakan nuklir. Kekuatan yang dihasilkan oleh batu besar yang jatuh menciptakan gelombang kejut, yang dapat berdampak pada ratusan meter jauhnya, menurut sebuah penelitian terbaru. Terutama jika batu berukuran cukup besar tersebut jatuh dari ketinggian ratusan meter. Para ilmuwan memperingatkan bahwa peristiwa mematikan ini, yang di masa lalu meratakan ratusan pohon dengan hanya satu "ledakan", lebih umum daripada yang kita duga.

Para peneliti di University of Milano-Bicocca di Italia menyelidiki laporan tentang fenomena jatuhnya batuan ini selama lebih dari dua dekade. Mereka berusaha untuk mendokumentasi dan mencatat beberapa fenomena batu jatuh - yang jarang disaksikan oleh manusia - untuk pertama kalinya. Bisa jadi jika ada orang menyaksikannya tanpa persiapan, akan kecil kemungkinan selamat. Seperti longsor vertikal yang terjadi di beberapa tempat. Contoh pertama yang diketahui terjadi adalah di Taman Nasional Yosemite, California, pada Juli 1996, ketika dua batu bermassa besar jatuh setinggi 2.180 kaki (665 meter) dari Glacier Point. Fenomena ini masuk ke dalam daftar ini karena manusia mulai menggunakan efeknya setelah mengetahui potensinya.

Masih ada banyak bahan eksplosif kimia maupun ide mekanis dari manusia yang ada di dunia ini, baik dari hasil dari lab maupun industri. Supaya kamu gak khawatir, sebagian besar bahan eksplosif tersebut kecil kemungkinan menyebabkan kecelakaan tiba-tiba selain TATP. Selain itu kita juga bisa memprediksi dan menghindari reaksi yang bisa menyebabkan ledakannya. Selain itu, semoga bahan-bahan ini ke depannya tidak disalahgunakan lagi, termasuk untuk tidak terorisme.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us