Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Jenis Mamba Genus Dendroaspis, Punya Ukuran dan Warna Bervariasi

Ilustrasi ular mamba (commons.m.wikimedia.org/TimVickers)

Meskipun belum pernah menemui secara langsung, pasti semua sudah mengetahui ular mamba bukan? Ya, ular jenis ini merupakan yang paling mematikan di dunia, karena terkenal berbisa yang mengandung racun berbahaya. Lalu, apakah ular mamba hanya ada satu jenis pula di dunia? 

Mereka adalah ular yang selain berbisa mematikan, juga memiliki ukuran tubuh yang cukup panjang. Yang paling terbesar adalah jenis mamba hitam (Dendroaspis polylepis). Lalu, ada jenis ular mamba apa saja dalam genus Dendroaspis selain ular mamba hitam? Dan seperti apakah semua jenis-jenis ular mamba tersebut? Simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Dendroaspis angusticeps

Ilustrasi Dendroaspis angusticeps (commons.m.wikimedia.org/Danleo~commonswiki)

Spesies ini umumnya disebut dengan mamba hijau atau mamba hijau timur. Dendroaspis angusticeps memiliki racun yang mematikan. Namun, disebutkan dalam website Biodiversity Exsplorer, racun neurotoksik diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dan lebih lemah. Tetapi masih dalam skala yang mematikan, akan tetapi disebutkan bahwa spesies ular mamba ini tidak begitu agresif yang jarang menggigit. 

Persebaran banyak ditemukan di sepanjang Pantai Timur Afrika dari Kwazulu Natal sampai Kenya. Mereka dapat ditemukan di hutan dataran rendah, sabana yang lembab, perkebunan hingga semak bambu. Seperti namanya, spesies ular ini memiliki warna kulit hijau. Bentuk kepalanya seperti peti mati datar. Memiliki ekor yang tipis dan panjang, dengan panjang tubuh seluruhnya sekitar 1,8-2,5 m. 

Kebiasaan mereka hampir seluruhnya dihabiskan di atas pohon dan jarang berada di tanah. Dan mereka mendapatkan makanannya berupa burung, telur burung, hewan pengerat seperti tikus dan bunglon. 

Sedangkan perkembangbiakannya secara ovipar yang menghasilkan 6-17 butir. Biasanya telur diletakkan dalam sarang berbentuk lubang dalam vegetasi yang membusuk. Biasanya akan bertelur saat musim panas dan jantan akan berkelahi dengan jantan lain untuk perkawinan dengan betina. Dalam sebuah penelitian, usianya bisa mencapai 12 tahun di penangkaran. 

2. Dendroaspis viridis

Ilustrasi Dendroaspis viridis (commons.m.wikimedia.org/Haplochromis)

Biasanya jenis ular mamba ini disebut dengan ular mamba hijau barat (Dendroaspis viridis). Berbeda dari jenis ular mamba sebelumnya, Dendroaspis viridis lebih pemalu namun lincah. Dilansir dalam Animalia, spesies ini pertama kali didiskripsikan oleh Edward Hallowell seorang ahli herpetologi Amerika pada tahun 1844.

Mereka bersifat arboreal, yang mana berasal dari Afrika Barat. Menghuni kawasan hutan, hutan hujan tropis pesisir dan semak belukar dengan pepohonan, namun biasanya juga turun ke tanah. Spesies ular yang cukup besar dengan panjang sekitar 1,4-2 m serta tipis dan sangat berbisa.

Bahkan racun yang dihasilkan sangat kuat dengan perpaduan antara neurotoksin prasinaps dan pascasinaps. Serta dendrotoksin, kardiotoksin dan fasikulin. Beberapa pendapat menyebutkan mereka tidak agresif, namun juga ada yang menyebutnya sangat agresif saat merasa terancam. 

Diisebutkan bahwa sedikit kasus menggigit manusia. Meskipun jarang terjadi, jika digigit biasanya akan menimbulkan gejala seperti nyeri, bengkak, nekrosis hingga sedang, sakit kepala, ataksia. Bahkan bisa mengalami sesak nafas, vertigo, hipotensi (tekanan darah rendah) hingga kelumpuhan. Gejala seperti ini jika tidak segera diobati, racun yang menyebar di tubuh dapat menyebabkan kematian. 

Dendroaspis viridis aktif saat malam hari dan suka menyendiri. Tetap di pohon atau juga turun ke permukaan tanah untuk menyergap mangsa. Biasanya mereka memakan hewan pengerat maupun mamalia kecil. Juga memakan burung, telur burung, kadal, katak hingga trenggiling pohon. 

Meskipun disebut spesies ular yang suka menyendiri, namun mereka juga berkomunikasi saat musim kawin tiba. Umumnya, betina akan menghasilkan telur sekitar 14 butir. Telur-telur tersebut akan diletakkan pada batang yang membusuk atau juga terkubur dalam tanah.

Telur tersebut diinkubasi selama 66-88 hari, lalu telurnya akan menetas dan anak ular berwarna hijau. Yang biasanya akan berganti kulit saat berusia sekitar 12-17 hari. Umur dari spesies Dendroaspis viridis bisa mencapai 18 tahun. 

3. Dendroaspis jamesoni

Ilustrasi Dendroaspis jamesoni (commons.m.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Ular mamba jameson (Dendroaspis jamesoni) merupakan genus ular mamba yang memiliki tubuh ramping dengan panjang sekitar 1,5-2,2 m. Warna tubuhnya hijau kusam pada bagian belakang, warna hijau pucat pada bawah perut dan sisiknya bertepi hitam. Pada bagian perut, leher dan tenggorokan, berwarna krem atau kekuningan. Warna ekornya berbeda dari setiap subspesies yang ditemukan. 

Dilansir dalam Animalia, Dendroaspis jamesoni dideskripsikan oleh naturalis bernama Skotlandia Thomas Traill pada tahun 1843. Terdapat dua subspesies yang diakui dari sub-sahara Afrika bagian tengah dan barat memiliki ekor berwarna hijau pucat atau kuning. Serta sub-sahara Afrika bagian timur terutama barat Kenya yang memiliki ekor berwarna hitam. 

Mereka adalah jenis ular mamba yang mudah beradaptasi, bahkan bisa hidup dan tinggal di hutan yang telah gundul. Biasanya juga bisa ditemukan di sekitar taman kota, bangunan, lahan perkebunan maupun pertanian. Seperti ular mamba jenis lainnya, mereka juga bersifat arboreal dan lincah di atas pohon serta turun ke tanah untuk berjemur. 

Bersifat diurnal yaitu mengejar mangsa seperti tikus, kadal kecil hingga kelelawar di malam hari. Selain itu, tidak bersifat agresif dan cenderung melarikan diri. Namun, ketika mereka terancam akan berusaha menakuti lawan dengan meratakan lehernya seperti ular kobra. Serta tubuhnya yang panjang bisa menyerang dalam jarak jauh. 

Racun yang dimiliki terdiri dari neurotoksin dan kardiotoksin. Jika terjadi gigitan pada manusia, maka akan mengalami gejala seperti bengkak, nyeri yang diikuti dengan berkeringat, menggigil, sakit perut dan muntah. Hingga mengalami kesulitan bernafas, kelumpuhan sampai tidak mampu berbicara dengan jelas. Racun gigitannya sangat berbahaya, bahkan dalam waktu tiga sampai empat jam bisa meninggal dunia. 

Dendroaspis jamesoni akan berkomunikasi saat musim kawin tiba. Lalu, jantan akan bertarung dengan jantan lainnya. Selain itu, jantan akan menemukan betina dengan mengikuti jejak dari aromanya. Mereka adalah spesies yang bersifat ovipar dengan menghasilkan telur sekitar 17 butir. Sedangkan usia kehidupannya mencapai 9 tahun. 

4. Dendroaspis polylepis

Ilustrasi Dendroaspis polylepis (commons.m.wikimedia.org/TimVickers)

Selanjutnya ular mamba dari genus Dendroaspis adalah spesies Dendroaspis polylepis atau secara umum disebut mamba hitam. Mereka ditemuka di wilayah sub-sahara Afrika bagian selatan dan timur. Biasanya berada di hutan sabana, hutan dengan sungai bebatuan, bukit bebatuan atau pohon yang tumbang. Spesies ular arboreal yang juga bersembunyi di lubang pohon, berjalan di tanah hingga bersembunyi di gundukan rayap. 

Tidak seperti namanya, warna kulitnya bukan hitam melainkan hijau zaitun, abu-abu, kecoklatan atau bahkan berwarna khaki. Hal ini dijelaskan dalam Animal Diversity Web, tubuhnya bagian bawah memiliki warna krem kekuningan atau hijau. Bagian belakang tubuhnya terdapat bintik-bintik maupun bercak gelap. Panjang tubuhnya sekitar 2,2-2,7 m. 

Dendroaspis polylepis merupakan spesies ular mamba yang pemalu dan sering bersembunyi. Namun, bisa lebih agresif ketika terancam, biasanya mereka akan mengangkat tubuhnya. Lalu, membuka mulut, mengembangkan rahangnya yang sempit dengan mendesis dan menjentikkan lidahnya. Berbeda dengan spesies ular mamba lainnya, Dendroaspis polylepis aktif di siang hari yaitu sesaat setelah matahari terbit hingga sebelum matahari terbenam. 

Mereka bisa berjalan sambil sepertiga tubuhnya terangkat di atas tanah. Tergolong ular yang bisa melaju cepat sekitar 20 km/jam. Seperti saat mencari makanannya seperti tikus, tupai hingga burung. Spesies ular ovipar, yang menghasilkan telur sekitar 6 sampai 17 butir. Biasanya masa kawin terjadi saat musim semi. 

Ular jantan akan menemukan ular betina dengan mengikuti jejak aromanya. Saat musim berkembangbiak tersebut, ular jantan juga terlibat perkelahian dengan ular jantan lainnya. Setelah terjadi perkawinan, jantan dan betina akan ke sarang. Serta betina akan bertelur setelah 2 sampai 3 bulan. Dan telur yang dikeluarkan akan menetas pula dalam kurun waktu 2 sampai 3 bulan. Sedangkan dalam penelitian, rentang hidupnya mencapai 11 tahun di penangkaran. 

Pasti semua sudah mengetahui bukan, mamba hitam termasuk spesies ular yang mematikan di dunia. Sangat berbahaya bagi manusia, apabila terkena gigitan akan menyebabkan kematian dalam waktu sekitar 20 menit. Racunnya berbahaya yaitu neurotksin yang akan menyebabkan kelumpuhan dan terhentinya fungsi vital tubuh. Karena spesies ini juga suka bersembunyi di atap rumah penduduk, di lahan pertanian atau pedesaan. Yang mana, bisa kemungkinan sering bertemu dengan manusia. 

Semua jenis ular mamba memiliki racun yang mematikan jika sampai menggigit manusia. Meskipun demikian, ular mamba mampu mengendalikan populasi hewan pengerat yang bisa merusak di tanaman pertanian maupun perkebunan. Namun, bagi penduduk maupun pengunjung di sana harus lebih hati-hati, ya. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us