5 Jenis Ular yang Menggunakan Nama Hewan Lain, Tahu Ular Kucing?

Ular adalah salah satu reptil dengan jenis terbanyak. Saat ini ada lebih dari 4000 spesies ular dalam 30 famili yang diketahui. Jumlah tersebut hanya kalah banyak dari kadal. Beberapa jenis ular yang terkenal mencakup anakonda, sanca, hingga kobra.
Dengan banyaknya jenis ular, penamaan setiap jenis pun menjadi hal yang kompleks. Alhasil, beberapa jenis ular diberi nama berdasarkan nama hewan lain. Alasannya tentu karena mereka memiliki kemiripan dengan hewan-hewan tersebut. Contohnya adalah lima jenis ular berikut ini.
1. Ular badak

Pertama, ada ular badak (Gonyosoma boulengeri), spesies ular yang punya penampilan unik. Foto di atas sudah cukup menjelaskan mengapa ular ini dinamai ular badak. Ya, mereka punya tonjolan pada moncongnya yang tampak seperti cula badak. Namun, para ahli masih belum mengetahui apa persisnya fungsi tonjolan tersebut.
Ular badak mempunyai tubuh langsing dan bisa tumbuh hingga lebih dari 2 meter. Namun, mereka tidak berbahaya bagi manusia karena tidak berbisa. Ular ini bisa ditemui di Cina dan beberapa negara Asia Tenggara. Termasuk ular arboreal, mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon.
2. Ular serigala

Ular serigala (Lycodon capucinus) dinamai berdasarkan gigi taring besar yang mereka miliki. Taringnya tersebut membuat penampilan mereka dianggap mirip serigala. Uniknya, ular ini punya sebutan lain di Indonesia, yaitu ular cecak atau ular genteng. Alasannya adalah karena mereka sering ditemukan memangsa cecak di atap rumah.
Ular serigala adalah ular berbisa. Namun, laman A-Z Animals menyebut bahwa bisa mereka lemah hingga tak berbahaya bagi manusia. Meski memiliki taring panjang, ular serigala tidak menyuntikkan bisa dengan taringnya itu. Gigi penyuntik bisa mereka justru terletak di bagian belakang mulutnya.
Ukuran ular serigala terbilang kecil, dengan panjang hanya berkisar 50 cm. Ular ini bisa ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka tak jarang masuk ke pemukiman untuk mencari cecak sebagai mangsa favoritnya. Meski tidak berbahaya, gigitan ular serigala dengan taringnya cukup menyakitkan.
3. Ular harimau

Ada pula ular yang diberi nama berdasarkan corak tubuhnya. Salah satunya ular harimau (Notechis scutatus), yang memiliki corak belang hitam-kuning seperti harimau. Namun, ular harimau sebenarnya bisa memiliki warna yang beragam atau tidak memiliki belang. Alhasil, mereka kadang dikira sebagai spesies ular lain.
Ular harimau sendiri adalah hewan endemik Australia. Mereka punya bisa dan sangat berbahaya. Australian Geographic menyebut bisa mereka sebagai salah satu yang paling mematikan di dunia. Namun, ular harimau sebenarnya termasuk pemalu dan hanya akan menyerang jika terpojok.
4. Ular kucing

Ular kucing adalah sebutan untuk beberapa spesies ular dari famili Colubridae. Ada puluhan spesies yang diberi nama ular kucing, tetapi semuanya memiliki satu kesamaan. Mereka memiliki pupil mata yang vertikal memanjang seperti kucing. Seperti kucing pula, pupil mereka akan membesar pada malam hari.
Dilansir Britannica, ular kucing tersebar di semua benua kecuali Antartika. Beberapa spesies berukuran besar, dengan panjang mencapai 2,8 meter. Ular kucing termasuk berbisa, tetapi bisanya tidak mematikan bagi manusia.
5. Ular cacing

Terakhir, ada ular cacing (Carphophis amoenus), spesies ular yang penampilannya sangat mirip cacing. Panjang mereka hanya mencapai sekitar 30 cm. Mereka hidup menggali tanah di lingkungan yang lembap, persis seperti cacing.
Ular cacing adalah hewan endemik Amerika Serikat. Mereka tidak berbisa, tetapi mampu mengeluarkan bau busuk jika terancam. Makanan ular cacing mencakup cacing tanah dan larva serangga. Namun, mereka juga merupakan mangsa dari berbagai jenis hewan, termasuk spesies ular lain.
Dengan keunikan mereka, lima jenis ular di atas diberi nama berdasarkan hewan lain. Para ilmuwan terus menemukan spesies ular baru setiap tahun. Bukan mustahil, bakal ditemukan ular lain lagi yang keunikannya juga menyerupai hewan lain.