5 Fakta Ular Tikus Timur, Dapat Mengeluarkan Kelenjar Unik!
- Famili Colubridae adalah keluarga ular terbesar dengan lebih dari 1.900 spesies, termasuk ular tikus timur yang tersebar di Amerika Utara.
- Ular tikus timur merupakan reptil endemik Amerika Serikat dan karnivor sejati dengan beragam mangsa.
- Ular tikus timur bukan termasuk ular berbisa karena tidak mengandalkan teknik membelit dalam berburu.
Di antara seluruh spesies ular (subordo Serpentes) yang ada di seluruh dunia, famili Colubridae jadi keluarga ular yang paling besar dalam hal jumlah. Ada sekitar 304 genus dan lebih dari 1.900 spesies ular yang masuk dalam famili ular yang satu ini. Nah, genera ular dalam famili Colubridae yang cukup sering kita temui adalah ular tikus (genus Pytas dan Pantherophis). Genera ular ini tersebar di wilayah Dunia Baru maupun Dunia Lama yang masing-masing memiliki ciri khas masing-masing.
Salah satu spesies ular tikus yang menarik untuk dibahas adalah ular tikus timur (Pantherophis alleghaniensis). Ular yang satu ini tampil dengan warna sisik hitam pekat pada bagian punggung dan putih pucat pada bagian perut. Akan tetapi, tubuh mereka tidak selamanya berwarna hitam. Secara ukuran, ular tikus timur termasuk ular berukuran sedang karena individu dewasa umumnya tumbuh sepanjang 90—180 cm.
Selain soal ciri fisik dan ukuran, ular tikus timur tentu memiliki sejumlah fakta menarik lainnya. Salah satu di antaranya bahkan cukup jarang dimiliki oleh spesies ular lain, lho. Penasaran dan ingin berkenalan lebih jauh lagi dengan ular yang satu ini? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Salah satu perbedaan utama dari ular tikus dalam genus Pytas dengan Pantherophis terletak pada peta persebaran mereka. Ular tikus dalam genus Pytas tersebar di Dunia Lama, sementara genus Pantherophis di Dunia Baru. Artinya, ular tikus timur yang termasuk dalam genus Pantherophis memiliki peta persebaran utama di Benua Amerika, tepatnya Amerika Utara.
Menariknya, kendati tersebar di Amerika Utara, ular tikus timur bisa dibilang jadi reptil endemik Amerika Serikat. Sebab, persebaran mereka terfokus pada negara-negara bagian Amerika Serikat saja. Dilansir Animalia, negara bagian Georgia, Florida, New York, Maryland, Carolina Utara dan Selatan, dan Pennsylvania jadi rumah bagi ular yang satu ini. Di sana, mereka, hidup pada habitat berupa hutan campuran, padang rumput, lahan basah, hutan konifera, hingga kawasan pertanian dan pemukiman manusia.
Ular tikus timur tentu tergolong sebagai karnivor sejati. Mengingat ukuran mereka yang tidak terlalu besar, tapi tidak terlalu kecil, pilihan mangsa ular ini jadi cukup beragam. Makanan ular tikus timur meliputi berbagai jenis pengerat, mamalia kecil, kadal, katak, burung, ayam (liar ataupun peliharaan manusia), hingga telur hewan yang dapat mereka temukan.
Ular ini akan menggunakan strategi menyergap mangsa dengan cepat, menahan target dengan gigi, dan membelit mangsa hingga mati sebelum ditelan bulat-bulat. Ular tikus timur tergolong sebagai reptil nokturnal sehingga mereka lebih banyak berburu pada malam hari. Oh, ya, ular yang satu ini dapat bergerak dengan baik di tanah ataupun di atas pohon, lho.
2. Penampilan mereka berbeda-beda karena sejumlah alasan

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal, ular tikus timur tidak selalu tampil dengan warna hitam dan putih mereka yang khas. Faktanya, warna sisik ular ini bisa berbeda-beda karena beberapa alasan, semisal lokasi tempat mereka ditemukan. Di tempat tertentu, semisal Florida, Amerika Serikat, ular yang satu ini memiliki warna sisik kuning atau jingga dengan pola garis berwarna merah tua. Warna lain yang dimiliki ular ini adalah abu-abu tua dan cokelat.
Dilansir AZ Animals, selain perbedaan lokasi ditemukannya ular ini, ada faktor genetik yang melatarbelakangi perbedaan warna sisik ular tikus timur. Mereka diketahui dapat kawin silang dengan spesies ular tikus lain yang ada di Amerika Serikat sehingga menghasilkan banyak corak warna yang berbeda. Akibatnya, tak jarang orang-orang kesulitan untuk mengidentifikasi ular tikus timur jika melihat mereka bukan pada warna hitam dan putih pucat yang khas.
3. Bukan ular berbisa, tapi memiliki metode pertahanan diri unik

Dari cara berburu ular tikus timur, yang mengandalkan teknik membelit, sudah jadi jawaban kalau sebenarnya mereka bukan tergolong ular berbisa. Karena itu, saat sedang terancam oleh predator ataupun manusia, ular yang satu ini memerlukan mekanisme pertahanan yang khas. Selain menggunakan postur tubuh berbentuk S dan gigitan yang menyakitkan, ular tikus timur juga memiliki senjata yang cukup menarik.
AZ Animals melansir kalau ular tikus timur dapat mengeluarkan semacam lendir yang memiliki aroma khas. Bagi makhluk lain, lendir milik ular tikus timur ini tercium seperti aroma bisa ular. Karena itu, begitu ular ini mengeluarkan aroma lendir tersebut, ada kesempatan kalau predator di sekitar mereka akan menjauh. Kalau lendir itu belum cukup meyakinkan, ular tikus timur masih punya satu senjata rahasia. Mereka akan mengembungkan kepala hingga terlihat seperti bentuk segitiga. Sebagai informasi, bentuk kepala agak segitiga ini merupakan ciri khas dari ular berbisa dan ular ini sengaja menirukan bentuk tersebut.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi ular tikus timur berlangsung antara Mei hingga Juni. Jantan lebih aktif mencari betina dan akan bertarung dengan sesama jantan jika kebetulan bertemu. Ini berlangsung hingga salah satu di antara mereka mendapatkan hak kawin. Setelah kawin, ular betina segera mencari lubang di batang pohon ataupun batang pohon yang sudah roboh sebagai tempat untuk meletakkan telur.
Dilansir National Wildlife Federation, jumlah telur yang dapat dikeluarkan betina dalam 1 musim kawin berkisar antara 6—24 butir. Telur-telur ini akan menjalani masa inkubasi selama 5—7 minggu sebelum akhirnya menetas. Uniknya, anak-anak ular tikus timur tak akan pergi jauh dari sekitar lokasi mereka menetas, setidaknya untuk 2 tahun pertama usia mereka. Saat baru menetas, anak-anak ular ini memiliki panjang sekitar 30 cm.
5. Status konservasi

IUCN Red List melaporkan kalau ular tikus timur masih masuk dalam kategori hewan dengan kekhawatiran rendah (Least Concern), tetapi tidak disebutkan perihal tren dan jumlah pasti populasi mereka di alam liar. Di alam liar pun, masalah terbesar bagi ular ini berpusat pada kerusakan atau kehilangan habitat alami. Bagi manusia sendiri, ular tikus timur ini menjadi salah satu spesies ular yang sangat bermanfaat.
Florida Museum melansir kalau ular tikus timur sangat disukai petani jika berada di area pertanian mereka karena dapat mengontrol populasi hama yang merusak tanaman, khususnya pengerat. Kita dapat dengan tenang memegang ular ini karena sebenarnya mereka terbilang tenang dan tidak agresif jika tidak diprovokasi. Oleh sebab itu, banyak pula pehobi ular yang menjadikan ular tikus timur sebagai peliharaan mereka.
Hanya saja, kadang orang yang baru melihat ular ini dapat mengira mereka sebagai ular berbisa karena kebiasaan mereka mengembangkan kepala saat merasa terancam. Selain itu, bagi peternak, ular tikus timur kadang memberi kerugian karena ular ini memangsa ayam dan telur. Jadi, tak selamanya interaksi antara ular tikus timur dengan manusia berakhir dengan positif.
Oh, ya, ada satu fakta menarik lagi tentang ular tikus timur. Pada musim dingin, ular ini akan menjalani tidur panjang yang mirip seperti hibernasi. Kegiatan itu disebut brumation yang bertujuan untuk mengurangi semaksimal mungkin energi yang mereka keluarkan saat musim dingin. Namun, ular ini tidak sepenuhnya ada pada kondisi tidur terlelap. Pada momen tertentu saat musim dingin, ular tikus timur akan bangun sebentar, entah untuk meregangkan tubuh atau mencari air untuk minum.