Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kawasan Laut yang Dulunya Selalu Dihindari karena Fenomena Alam

Segitiga Bermuda (unsplash.com/Charlie Hales)
Segitiga Bermuda (unsplash.com/Charlie Hales)

Fenomena alam di lautan sering kali menjadi faktor penentu dalam jalur pelayaran kapal-kapal di seluruh dunia. Beberapa kawasan laut bahkan mendapat reputasi menyeramkan karena laporan kecelakaan misterius, perubahan cuaca mendadak, atau kondisi alam yang ekstrem.

Meskipun kemajuan teknologi navigasi telah mengurangi banyak risiko, ketakutan terhadap wilayah-wilayah tertentu tetap membekas di benak para pelaut. Meski tidak semuanya secara resmi ditutup untuk pelayaran, reputasi berbahaya yang melekat pada kawasan-kawasan ini tetap membuat pelaut waspada. Mari kita bahas satu per satu kawasan tersebut.

1. Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda (unsplash.com/Joel Arbaje)
Segitiga Bermuda (unsplash.com/Joel Arbaje)

Segitiga Bermuda adalah wilayah di Samudra Atlantik Utara yang dibatasi oleh Florida, Bermuda, dan Kepulauan Antilles Besar, terkenal dengan kisah-kisah menghilangnya kapal dan pesawat secara misterius. Banyak teori mengaitkan fenomena ini dengan badai tiba-tiba, gelombang, arus laut yang kuat, hingga anomali magnetik yang memengaruhi navigasi.

Cuaca yang cepat berubah juga menambah tingkat bahaya bagi para pelaut dan pilot. Namun, badan-badan resmi seperti NOAA dan Penjaga Pantai AS menyatakan bahwa tingkat kecelakaan di wilayah ini tidak lebih tinggi dibandingkan area laut lain yang padat lalu lintas. Faktanya, kapal dan pesawat tetap rutin melintasi Segitiga Bermuda tanpa insiden berarti.

2. Laut Sargasso

Laut Sargasso (commons.wikimedia.org/VELY Michel)
Laut Sargasso (commons.wikimedia.org/VELY Michel)

Laut Sargasso memiliki keunikan sebagai satu-satunya laut yang dikelilingi oleh arus laut. Permukaannya dipenuhi oleh hamparan rumput laut Sargassum yang mengambang, memberikan pemandangan yang tenang namun membingungkan. Pada era pelayaran tradisional, kapal layar sering terjebak di wilayah ini karena minimnya angin.

Kondisi tersebut membuat Laut Sargasso diselimuti oleh legenda yang menggambarkannya sebagai wilayah misterius. Namun, dengan adanya teknologi modern, kapal-kapal saat ini dapat melintasinya tanpa kesulitan. Meski tetap didekati dengan kehati-hatian, Laut Sargasso kini bukan lagi kawasan laut yang selalu dihindari kapal.

3. Devil's Sea

Devil's Sea (commons.wikimedia.org/Emok Onhigan)
Devil's Sea (commons.wikimedia.org/Emok Onhigan)

Devil's Sea, atau yang juga dikenal sebagai Dragon's Triangle, terletak di sekitar wilayah Pasifik dekat Jepang, dan sering dikaitkan dengan kisah hilangnya kapal secara misterius. Aktivitas alam seperti letusan gunung berapi bawah laut, pergerakan lempeng tektonik, hingga pelepasan hidrat metana menjadi penyebab dari fenomena-fenomena tersebut.

Melansir americanoceans, kawasan ini dikenal karena arus laut yang kuat dan cuaca yang tidak bisa diprediksi. Pada pertengahan abad ke-20, beberapa laporan hilangnya kapal membuat otoritas Jepang menganggap kawasan ini berbahaya. Meskipun demikian, tidak ada bukti ilmiah bahwa Devil's Sea lebih berbahaya dibandingkan area lainnya di Pasifik.

4. Drake Passage

Drake Passage (unsplash.com/James Eades)
Drake Passage (unsplash.com/James Eades)

Jalur Drake yang membentang antara ujung selatan Amerika Selatan dan Antartika, merupakan salah satu perairan paling berbahaya di dunia karena cuaca ekstrem dan ombak raksasa. Angin kencang yang bertiup di wilayah ini dapat memunculkan gelombang yang mencapai tinggi hingga 25 meter, membuat perjalanan menjadi sangat menantang.

Pada masa lalu, kapal-kapal sering memilih rute alternatif seperti Selat Magellan untuk menghindari Drake Passage. Namun, dengan kemajuan dalam peralatan navigasi dan prakiraan cuaca, kapal ekspedisi modern kini secara rutin menyeberangi jalur ini. Meski demikian, pelayaran di Drake Passage tetap membutuhkan persiapan matang dan kehati-hatian ekstra.

5. Laut Bering

Laut Bering (commons.wikimedia.org/Bigwumpus)
Laut Bering (commons.wikimedia.org/Bigwumpus)

Laut Bering, yang memisahkan Alaska dan Rusia, dikenal dengan kondisi ekstrem seperti es laut yang bergerak hingga kabut tebal yang membatasi jarak pandang. Walaupun menghadirkan tantangan navigasi serius, kawasan ini tidak sepenuhnya dihindari oleh kapal modern. Justru, aktivitas pelayaran di Laut Bering meningkat seiring dengan mencairnya es Arktik.

Meskipun risiko kandas, tabrakan dengan mamalia laut, dan tumpahan minyak tetap tinggi, langkah-langkah mitigasi telah diterapkan, termasuk pembuatan rute aman dan panduan navigasi ketat. Laut Bering kini menjadi wilayah strategis dan penting bagi perdagangan internasional. Pelaut yang melewatinya hanya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya yang ada.

Fenomena alam di lautan selalu menjadi faktor utama dalam menentukan jalur pelayaran. Lima kawasan laut yang dibahas di atas memang memiliki sejarah panjang penuh tantangan dan misteri, namun tidak sepenuhnya dihindari oleh kapal-kapal modern.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us