5 Fakta Unik Kelelawar Pisang, Pemakan Nektar yang Misterius!

Penyebaran kelelawar pisang adalah endemik di pantai pasifik Meksiko, dibatasi di bagian barat Isthmus of Tehuantepec. Kelelawar ini juga telah ditemukan berada di negara bagian Colima, Guerrero, Jalisco, Meksiko dan Morelos. Ketinggian maksimal di mana mereka bisa ditemui kisaran 1.700 meter.

Animal Diversity menginformasikan bahwa habitat yang dihuni kelelawar pisang tampaknya terbatas pada area gersang berduri dan hutan gugur tropis. Habitat itu memasuki musim kemarau dari bulan November sampai Mei dan musim hujan dari bulan Juli hingga Oktober. Temukan saja pohon pisang di area tersebut, kamu mungkin bisa melihat kelelawar ini bertengger di sana.

Menu makan berbagai spesies kelelawar sebenarnya cukup beragam, begitu pula dengan kelelawar pisang yang berspesialisasi untuk mengonsumsi nektar. Mereka juga memakan serbuk sari, nektar dan terkadang serangga yang ada di bunga pisang. Kamu harus tahu bahwa satu-satunya sumber protein yang kelewar ini miliki adalah serbuk sari.

Kelelawar pisang memakan serbuk sari selama perawatan. Mereka juga tidak berhibernasi sehingga harus mengonsumsi bunga sapanjang tahun.

Beberapa kelelawar pisang ditemukan terbang saat petang, mereka terlihat mengejar serangga di tempat terbuka antara tanah lapang dan pepohonan. Kelompok kecil kelelawar pisang juga bisa ditemui selama siang hari, tapi mereka biasanya menggulung diri di dalam daun pisang, di bawah atap jerami atau di antara tandan buah-buahan, dilansir Kruger National Park.

Kelelawar pisang mempunyai gigi pipi berukuran kecil dan menunjukkan pengurangan elemen lingual, itu disesuaikan dengan gaya hidupnya yang kebanyakan mengonsumsi nektar. Selain itu, lidahnya tidak memiliki alur lateral tapi memiliki papila panjang dan berbentuk kerucut. Hal tersebut menambah luas permukaan lidahnya dan membantunya untuk mengumpulkan nektar.

Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai sistem perkawinan kelelawar pisang. Melansir Animalia, dalam sebuah penelitian, delapan betina menyusui ditangkap pada musim kemarau antara pertengahan Maret dan pertengahan April. Sementara itu, betina yang ditangkap antara bulan Juli dan September tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan atau menyusui.

Sehingga, diasumsikan bahwa kelelawar pisang tampaknya berkembangbiak pada musim kemarau dan hanya terjadi setahun sekali. Penangkapan kelelawar pisang yang diteliti selalu berjalan kurang dari satu kilometer, sebagian besar berada dalam jarak 100 meter dari area penangkapan awal.

Walaupun tidak banyak informasi mengenai kelelawar pisang karena kelangkaannya, fakta sebelumnya masih bisa memberikan gambaran umum mengenai kehidupan mereka. Kelelawar ini sangat menyukai nektar dan serbuk sari menjadi sumber protein baginya. Saat ini, kelelawar pisang diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN. Mereka pada umumnya memang sangat langka.