Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Azan Magrib Saat Bulan Puasa Terasa Sangat Lama?

ilustrasi menunggu buka puasa (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau hari-hari biasa di luar Ramadan waktu bisa berjalan sangat cepat. Dari pagi ke petang bisa berlalu tanpa disadari. Eh, tiba-tiba sudah saatnya ibadah magrib.

Namun, tidak begitu saat hari-hari bulan Ramadan. Menanti azan Magrib untuk berbuka bisa terasa 2x24 jam alias lama banget.

Kenapa azan Magrib saat bulan puasa terasa sangat lama, ya? Itu bukan karena waktu azannya yang mundur, lho. Hal ini ada kaitannya dengan persepsi otak kita terkait waktu. Bagaimana bisa?

Kenapa Adzan Maghrib saat bulan puasa terasa sangat lama?

Kalau dipikir-pikir, waktu azan Magrib di Indonesia saat Ramadan tidak jauh berbeda dengan bulan lain. Paling tidak perubahannya hanya sekitar 5 menit. Namun, kenapa bisa terasa jauh lebih lama dibanding saat sedang tidak berpuasa, ya?

Tidak ada penjelasan gamblang terkait hal tersebut. Akan tetapi, perasaan tersebut boleh jadi berkaitan dengan bagaimana persepsi kita soal waktu. Dibanding standar waktu yang konsisten dan tepat, persepsi otak akan itu sangat personal dan dipengaruhi banyak faktor seperti atensi, ingatan, emosi, ritme biologis, hingga usia. 

Saat berpuasa, kita lebih menantikan azan Magrib. Sementara itu, pada hari-hari biasa, atensi terhadap azan Magrib cenderung rendah. Nah, atensi berlebih pada momen buka puasa ini membuat kita lebih menunggu kapan datangnya azan.

Belum lagi menahan lapar sepanjang hari bisa terasa membosankan. Selama kebosanan tersebut, otak cenderung menyimpan lebih banyak informasi. Otak pun akan menciptakan kesan bahwa momen membosankan ini berlangsung lebih lama. Akhirnya, kita menyadari tiap detik dan waktu terasa lambat. 

Perasaan azan Magrib yang tak kunjung tiba ini mungkin akan lebih terasa ketika sudah memasuki jam-jam bersiap buka puasa. Tepatnya, ketika tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan selain mempersiapkan makanan dan minuman. Atensi pada azan Magrib akan meningkat sehingga otak makin menghitung detik demi detik.

Apakah bisa membuat azan Magrib terasa lebih cepat?

ilustrasi buka puasa bersama (pexels.com/Gül Işık)

Tentu saja kita tidak bisa mengubah azan Magrib agar dikumandangkan lebih awal. Meski demikian, ada hal yang bisa kamu lakukan agar setidaknya waktu terasa lebih cepat. Strategi ini didasarkan pada bagaimana jam internal otak dapat beradaptasi dalam memandang waktu berdasar pengalaman dan kesadaran kita. 

Perlu diingat bahwa ketika kita waspada dan penuh perhatian, jam internal cenderung lebih cepat sehingga membuat durasi tertentu terasa lebih lama. Sebaliknya, ketika kita rileks, jam internal akan melambat dan memperpendek persepsi terhadap waktu. 

  • Mengalihkan fokus agar tidak menunggu ke satu hal tertentu dapat membantu jam internal melambat, lho. Kamu bisa mengisi momen itu dengan aktivitas menyenangkan yang mengalihkan fokusmu. Misalnya, mengerjakan tugas dengan deadline atau aktivitas fisik seperti berkebun dan membersihkan rumah
  • Berinteraksi dengan orang lain. Faktanya, menunggu sendirian membuat waktu terasa lebih lama dibanding menunggu secara berkelompok. Isi momen menuju berbuka dengan mengobrol bersama teman-teman atau anggota rumah 
  • Atur emosi dan motivasi untuk mencapai tujuan. Mengatur emosi menjadi positif mungkin membuat waktu lebih cepat. Di sisi lain, studi yang dipublikasikan dalam Journal of Psychology menunjukkan waktu bisa berlalu lebih cepat ketika kita ingin menginginkan sesuatu.

Pertanyaan kenapa azan Magrib saat bulan puasa terasa sangat lama ini bisa jadi lebih sering dilontarkan oleh mereka yang baru berpuasa. Hal itu terjadi karena otak memerlukan lebih banyak sumber daya saraf untuk mengode pengalaman baru. Hasilnya, waktu menjadi lebih lambat dibanding mereka yang sudah terbiasa berpuasa.

Referensi:

"Time Perception: Why Time Flies When We're Having Fun". Mirage News. Diakses Maret 2025.
"The Psychology of Waiting: 8 Factors that Make the Wait Seem Longer". PsychCentral. Diakses Maret 2025.
"The 10 Principles of Waiting: What Makes Waits Feel Long?". The World of Work Project. Diakses Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Mohamad Aria
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us