Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketombe Dinosaurus Berusia 125 Juta Tahun Lalu Baru Saja Ditemukan

theguardian.com
theguardian.com

Dinosaurus memiliki ketombe? Tentu hal ini sangat tidak disangka-sangka oleh semua orang. Namun dari sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Communications, para peneliti menemukan fosil ketombe dinosaurus yang berumur 125 juta tahun. Ternyata layaknya hewan pada umumnya, dinosaurus juga mengelupaskan sel-sel kulit mati.

"Mungkin banyak yang tidak dapat membayangkan bagaimana dinosaurus mengikis kulit mati mereka," kata Mike Benton, seorang profesor paleontologi vertebrata di Universitas Bristol.

Mereka menemukan cara pengikisan kulit-kulit mati dinosaurus mirip dengan burung, di mana mereka biasanya mengikis kulit-kulitnya menjadi serpihan-serpihan kecil, dilansir dari Theguardian.com dan Popsci.com.

1. Fosil dinosaurus yang ditemukan di Cina

popsci.com
popsci.com

Para peneliti menganalisa bulu dinosaurus dari tiga spesies yang berbeda (Microraptor, Beipiaosaurus, dan Sinornithosaurus) dan evolusi awal burung Confuciusornis di Cina. Dinosaurus-dinosaurus ini diperkirakan hidup di periode Cretaceous.

Semua hewan meranggas membersihkan diri dari kulit dan bulu yang lama agar dapat tumbuh lebih besar. Sehingga mereka siap menghadapi tantangan lingkungan dengan lapisan kulit luar yang baru.

Selama bertahun-tahun para peneliti tidak mendapatkan jawaban tentang proses pengelupasan kulit dinosaurus. Teori yang paling masuk akal pada saat itu adalah kulit dinosaurus mengelupas dalam bentuk potongan, layaknya kerabat terdekat mereka yaitu burung dan buaya.

Kemiripan dinosaurus juga banyak ditemukan pada ular dan beberapa kadal. Namun teknik pengelupasan kulit secara keseluruhan, yang digunakan oleh mereka tidak masuk akal jika dibayangkan dilakukan oleh dinosaurus.

2. Layaknya ketombe, serpihan kulit mati ditemukan terjebak di antara bulu-bulu dinosaurus

nature.com
nature.com

Namun tim penelitian Benton yang telah bekerja sama sejak tahun 2007, di bawah mikroskop elektron mereka selalu menemukan gumpalan putih yang aneh di sekujur bulu dinosaurus.

Setelah penelitian lebih lanjut dengan menggunakan mikroskop berkas ion, tim penelitian mengidentifikasikan bintik-bintik itu sebagai corneocytes. Yaitu sel-sel keras yang mengandung serat keratin, yang biasanya ditemukan pada burung dan manusia.

"Kami menghindari kata ketombe dalam makalah ilmiah karena istilah tersebut biasanya diterapkan pada serpihan kulit di antara rambut manusia," kata Benton. "Namun yang kami temukan, terperangkap di antara serpihan bulu burung fosil dan dinosaurus. Serpihan-serpihan kecil dari permukaan kulit itu berukuran 1 hingga 2 milimeter."

Para peneliti percaya bahwa evolusi ketombe mulai ditemukan pada dinosaurus yang hidup pada periode Jurasik Tengah, di mana semakin ditemukannya spesies dinosaurus baru yang berbulu.

3. Corneocytes pada dinourus sangat padat, tidak seperti burung pada zaman modern

theguardian.com
theguardian.com

Dari penemuan serpihan kulit-kulit mati dinosaurus, para peniliti dapat menyimpulkan bahwa spesies yang mereka teliti berdarah panas, namun tidak seperti burung-burung di zaman modern.

Pada umumnya hewan-hewan yang dapat terbang memiliki panas metabolik dalam jumlah besar, dan burung-burung di zaman moderm mengikis lapisan luar kulit untuk mendinginkan tubuh mereka.

Sebaliknya, dinosaurus memiliki corneocytes yang lebih padat. Sehingga pendinginan dengan proses ini sangatlah terbatas. Karena itulah para peneliti menyimpulkan, bahwa dinosaurus yang dapat terbang, kemungkinan besar tidak dapat terbang jauh atau menghasilkan panas metabolik yang kecil.

Peneliti biologi komparatif di American Museum of Natural History, Danny Barta menyanjung hasil penemuan tersebut, terutama karena belum adanya info yang jelas akan kulit dinosaurus berbulu hingga sekarang.

Benton dan timnya berusaha untuk memperluas studi tentang bulu dan kulit spesimen dinosaurus yang lain, terutama dinosaurus yang dekat dengan burung modern.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nathasia
EditorNathasia
Follow Us