Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komet C/2024 S1, Diperkirakan Terlihat pada 28 Oktober 2024

ilustrasi komet (pexels.com/Kid Lee)

Bersiap melihat langit lagi, yuk! Pada 28 Oktober 2024, penduduk Bumi bisa melihat komet C/2024 S1, nih. Komet yang baru ditemukan pada 27 September 2024 lalu ini akan segera mencapai titik perihelionnya. Hal itu membuat komet ini sempat digadang-gadang sebagai salah satu ketampakan paling terang yang bisa diamati tahun ini.

Namun, apakah benar demikian? Sayangnya, hal tersebut berpotensi tidak akan terjadi.  Mengapa demikian? Ini informasi seputar komet C/2024 S1 yang perlu diketahui sebelum mengamatinya. 

Komet C/2024 S1 yang merupakan keluarga komet matahari Kreutz

ilustrasi komet (commons.wikimedia.org/Alexander Vasenin)

Seperti disebutkan sebelumnya, komet C/2024 S1 merupakan komet yang baru ditemukan pada akhir September lalu. Komet ini tertangkap sistem teleskop robotik bernama Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Hawaii. 

FYI, komet ini termasuk dalam kelompok keluarga komet Kreutz sungrazer. Disebut demikian karena komet ini melintas di titik yang sangat dekat dengan pusat tata surya kita alias matahari. Nah, kata kreutz sendiri berasal dari nama Heinrich Kreutz yang merupakan pencetus pengategorian komet berdasar jaraknya dengan matahari, melansir ESA.

Saking dekatnya, beberapa komet Kreutz sungrazer bahkan bisa berjarak beberapa ribu mil dari permukaan matahari. Nah, komet C/2024 S1 juga menjadi bagian dari keluarga komet sungrazer karena jaraknya yang sangat dekat. Lebih tepanya, komet ini hanya berjarak sekitar 1,5 juta kilometer atau 900.000 mil. 

Lantas, apa yang membuat komet ini istimewa? Sama seperti kebanyakan komet sungrazer lainnya, komet ini bisa menampilkan cahaya terang. Komet C/2024 S1 bahkan diperkirakan ilmuwan sebagai komet Kreutz paling terang sejak kemunculan komet Ikeya-Seki (C/1965 S1).

Komet C/2024 S1 berpotensi memiliki tingkat terang hingga magnitudo -8. Angka tersebut akan membuatnya tampak lebih terang dibanding Venus. Hal tersebut juga membuat komet ini jadi salah satu fenomena langit yang ditunggu, apalagi kemunculannya hanya sebentar.

Dikabarkan pecah dan tidak lagi terang

Sayangnya, kabar kurang menyenangkan merebak seiring bertambah dekatnya jarak komet C/2024 S1 ke matahari. Beredar informasi bahwa C/2024 S1 mengalami pelepasan gas intes yang memicu fragmentasi. Fenomena tersebut akhirnya kemungkinan membuat inti komet pecah jadi lebih kecil. 

Jika pecahan terbesar fragmentasi tersebut bertahan dan melewati matahari ketika mencapai titik perihelion, komet ini masih bisa terlihat terang. Namun, jika tidak bisa bertahan, komet C/2024 S1 mungkin tidak akan seterang yang diprediksi ilmuwan sebelumnya. 

Lantas, mengapa hal tersebut terjadi? Nah, karena lokasinya makin dekat dengan matahari, maka pengaruh tekanan radiasi dan gaya gravitasinya pun memengaruhi komet tersebut. Fenomena tersebut lantas memicu fragmentasi dan menyebabkan pecahan, melansir Infor Astronomy.

Akan tetapi, situasi tersebut masih belum jelas, melansir Time and Date. Man-To Hui, astronom di Macau University of Science and Technology menjelaskan bahwa masih diperlukan banyak data untuk mengetahui hal tersebut.  

Cara mengamati komet C/2024 S1

ilustrasi komet (commons.wikimedia.org/Otemiz (Oğulcan Temiz))

Well, terlepas dari pendapat apakah komet C/2024 S1 sudah hancur atau belum, beberapa sumber mengatakan bahwa kamu masih bisa melihatnya, kok. Namun, mungkin tidak akan seterang yang diprediksi, ya.

Nah, bagaimana cara mengamati komet C/2024 S1? Di Bumi bagian selatan, waktu terbaik untuk mengamati komet ini adalah beberapa hari sebelum perihelionnya pada 28 Oktober 2024. Sementara itu, di belahan Bumi utara mungkin terlihat beberapa hari setelah perihelion. 

Pada tanggal tersebut, komet ini mungkin mengalami titik terang hingga magnitudo -3,3. Kamu bisa mengamatinya sebelum fajar dan mungkin lebih terang daripada Venus di langit. Dilansir Starwalk Space, lintasan komet ini diperkirakan hanya berjarak 2 derajat dari matahari di langit.

Di tengah ketidakpastian kondisi komet C/2024 S1, pengamatan terhadap benda langit ini bukan hal mustahil, kok. Namun, kamu mungkin perlu bantuan alat untuk bisa mengamati pecahannya lebih kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us