Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Fakta Kontroversial Elon Musk, Ternyata Punya Skandal!

CEO Tesla Inc. Elon Musk di Arnold Hall Akademi pada 7 April 2022 di Colorado Springs, Colorado.
CEO Tesla Inc. Elon Musk di Arnold Hall Akademi pada 7 April 2022 di Colorado Springs, Colorado. (commons.wikimedia.org/Trevor Cokley)
Intinya sih...
  • Elon Musk mengkritik pandemik COVID-19 dan karantina yang disebabkan virus tersebut
  • Elon Musk berubah haluan ke Partai Republik
  • Banyak orang yang menduga kalau Twitter akan berubah menjadi neraka di bawah Elon Musk
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seperti yang mungkin kamu tahu, Elon Musk adalah pengusaha yang mengakuisisi PayPal pada 1999 dan memproduksi mobil ramah lingkungan. Ia pun menuai pujian atas karyanya tersebut dan dianggap sebagai pengusaha yang peduli dengan isu lingkungan. Tidak hanya itu, Elon Musk juga mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi luar angkasa bernama SpaceX.

Bisa dibilang, Elon Musk adalah Tony Stark di dunia nyata, tetapi alih-alih menjual senjata, ranah Elon Musk tentu saja lebih bermoral, kan. Sayangnya, reputasi Elon Musk dihantam habis-habisan dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, komentar Elon Musk di Twitter (sekarang X) sering kali kontroversial. Tak hanya itu, ia juga punya skandal. Fakta kontroversial Elon Musk ini bahkan dibenarkan oleh eksekutif Tesla, memang begitulah karakter Elon Musk, publik hanya baru tahu saja.

Hancurnya reputasi Elon Musk dimulai saat ia mengakuisisi Twitter pada 2022. Banyak selebritas yang akhirnya meninggalkan platform tersebut. Nah, penolakan mereka muncul setelah Elon Musk mengkritik pandemik COVID-19 dan keberpihakannya pada politik sayap kanan. Baru-baru ini, presiden terpilih Donald Trump bahkan menunjuk Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat (AS). Jika kamu mengikuti politik AS, pasti kamu pernah melihat wajah Elon Musk yang terekam kamera menghadiri kampanye Donald Trump sebagai tim suksesnya. Namun, dipilihnya Elon Musk pada masa jabatan Donald Trump viral dijagat maya, mengingat Donald Trump adalah sosok yang tidak kalah kontroversialnya. Baca terus, ya, agar kamu tahu bagaimana Elon Musk bisa populer dengan tindakan kontroversial.

1. Elon Musk mengkritik pandemik COVID-19 dan karantina yang disebabkan virus tersebut

CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, pada konferensi pers pasca peluncuran SpaceX Falcon Heavy Flight 1 pada 2018
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, pada konferensi pers pasca peluncuran SpaceX Falcon Heavy Flight 1 pada 2018 (commons.wikimedia.org/Daniel Oberhaus)

Elon Musk bikin heboh publik ketika ia berkomentar tentang masa karantina pandemik COVID-19. Salah satu komentar pertamanya muncul pada 6 Maret 2020. Ia bilang kalau takut dengan pandemik itu bodoh. Cuitan itu dianggap meremehkan korban jiwa yang disebabkan oleh COVID-19.

Setelah memperkirakan bahwa pandemik akan berakhir pada April 2020 lewat Twitter-nya (sekarang X), Elon Musk juga mengkritik karantina yang memaksa banyak bisnis tutup, dan semua orang harus tetap berada di rumah. Tak hanya itu, Elon Musk bilang kalau karantina pemerintah ini adalah bentuk fasisme. Dikutip Vanity Fair, kritik Elon Musk terhadap pandemik COVID-19 dan karantina sebenarnya tidak ada hubungannya dengan prinsip filosofinya, melainkan karena bisnisnya di Tesla merosot akibat pandemik COVID-19. Selain itu, ia juga batal ke Asia untuk menghadiri sejumlah acara.

Dalam wawancara podcast dengan The New York Times, Elon Musk mengatakan bahwa ia dan anak-anaknya tidak ada niat untuk vaksin. Pasalnya, ia sangat skeptis tentang risiko penyebaran virus tersebut. Ia juga takut dengan efek samping vaksin COVID-19 itu sendiri. Namun, anehnya, Elon Musk justru mengubah pendiriannya. Ia bilang kalau sains mendukung keabsahan vaksinasi dan mengonfirmasi kalau keluarganya telah divaksinasi.

2. Elon Musk berubah haluan ke Partai Republik

Presiden Donald Trump berpartisipasi dalam konferensi pers bersama penasihat DOGE, Elon Musk, pada Jumat, 30 Mei 2025, di Ruang Oval, Gedung Putih.
Presiden Donald Trump berpartisipasi dalam konferensi pers bersama penasihat DOGE, Elon Musk, pada Jumat, 30 Mei 2025, di Ruang Oval, Gedung Putih. (commons.wikimedia.org/Molly Riley)

Elon Musk pernah menyumbang sejumlah dana secara eksklusif ke Partai Demokrat, yang menguntungkan nama-nama seperti Hillary Clinton, Barack Obama, dan kelompok Partai Demokrat di berbagai negara bagian. Nah, jadi banyak yang beranggapan, nih, kalau Elon Musk berpihak ke sayap kiri politik. Di sisi lain, sebagai salah satu pemasok teknologi energi terbarukan terbesar di dunia, Elon Musk bisa dibilang sangat selaras dengan nilai-nilai kaum liberal dan Partai Demokrat. Itu kenapa, mobil Tesla menjadi simbol liberal yang lebih condong ke arah positif, dan banyak orang membelinya karena alasan tersebut.

Anehnya, Elon Musk malah mendesak pengikut Twitter-nya untuk meminum pil merah pada Mei 2020. "Pil merah" adalah istilah yang selaras dengan gerakan hak-hak kaum laki-laki dan ideologi yang condong ke misoginis. The New York Times juga melaporkan kalau seruan Elon Musk itu dianggap sebagai skeptisisme terhadap para ahli, media, dan segala jenis sikap atau cita-cita yang progresif.

Elon Musk kemudian mengklarifikasi kalau "pil merah" yang dimaksud adalah "sikap untuk berpikir lebih berani dan kebenaran, tidak peduli seberapa pahit dan menyakitkannya itu." Terlepas dari maksudnya tersebut, cuitan Elon Musk masih dianggap tidak progresif. Hal inilah yang membuat pendukung Tesla panik.

Selain pil merah, Elon Musk juga terlihat berubah haluan, terutama pergeseran politiknya ke sayap kanan dengan mengkritik upaya anti COVID-19. Ia pun secara resmi mengonfirmasi perpisahannya dari Partai Demokrat pada 30 Mei 2022. Dikutip Politico, Elon Musk merasa diasingkan dan dirugikan dari kubu kiri. Ia menganggap hanya dimanfaatkan saja, mengingat seberapa besar kekuatan dan pengaruhnya.

3. Banyak orang yang menduga kalau Twitter akan berubah menjadi neraka di bawah Elon Musk

ilustrasi Twitter
ilustrasi Twitter (commons.wikimedia.org/Solen Feyissa)

Banyak orang yang tidak suka, nih, ketika Twitter diambil alih Elon Musk. Elon Musk memang mengaku khawatir terkait masalah kebebasan berbicara di Twitter. Itulah sebabnya ia mengakuisisi situs media sosial tersebut. Namun, publik justru khawatir jika situs tersebut berubah menjadi tempat ujaran kebencian, trolling, dan disinformasi. Ketidaksukaan banyak orang terhadap Elon Musk tumbuh karena pengambilalihan Twitter ini dianggap menyebabkan terjadinya pelecehan secara daring terhadap perempuan dan kelompok minoritas, sebagaimana yang dilansir NPR.

Dikutip dari Reuters, sementara itu, akun Twitter Donald Trump yang sempat ditutup karena Trump dianggap melanggar banyak ketentuan dari platform tersebut, justru diaktifkan kembali oleh Elon Musk, setelah dua tahun Donald Trump dilarang masuk ke akunnya. Musk juga menghapus blokir akun permanen pada sebuah akun yang bermasalah.

4. Lingkungan kerja di Tesla sangat toxic

Elon Musk di Tesla Amsterdam Service Center pada 2014
Elon Musk di Tesla Amsterdam Service Center pada 2014 (commons.wikimedia.org/Marteen Van Aerde)

Tahun 2022 jadi masa yang sulit bagi departemen pemasaran Tesla Inc. Tuduhan rasisme terhadap perusahaan Elon Musk tersebut membuat Departemen Pekerjaan dan Perumahan yang Adil atau Department of Fair Employment and Housing (DFEH) California menuntut Tesla pada Januari 2022, seperti yang dilansir Fortune. Gugatan tersebut dilayangkan karena adanya ratusan keluhan yang diajukan oleh karyawan Tesla. Karyawan Tesla ini menuduh adanya pelecehan sistemik terhadap pekerja kulit hitam.

Pelecehan tersebut terjadi di pabrik perusahaan Tesla di Fremont. Tuduhan tersebut muncul setelah gugatan hukum yang diajukan oleh mantan operator lift, yang bilang kalau ia sering dihina secara rasial di Tesla. Pada Oktober 2021, pengadilan memberi mantan operator lift ini ganti rugi sebesar 137 juta dolar AS atau setara dengn Rp2,1 triliun, seperti yang dijelaskan The New York Times

Selain itu, investor Solomon Chau menuduh Elon Musk dan direktur eksekutif Tesla melanggar kewajiban fidusia dengan menciptakan lingkungan kerja yang toxic, yang berujung pada gugatan hukumnya terhadap perusahaan tersebut. Tesla sendiri mengabaikan tuduhan tersebut, menggembar-gemborkan bonafiditas inklusivitasnya, dan menyebut gugatan hukum dari DFEH California itu keliru. Walaupun tuduhan tersebut ditujukan kepada manajer dan pekerja, tetapi hal itu berdampak buruk pada Elon Musk sendiri.

5. Elon Musk adalah bos yang galak

Elon Musk di Tesla Amsterdam Service Center pada 2014
Elon Musk di Tesla Amsterdam Service Center pada 2014 (commons.wikimedia.org/Marteen Van Aerde)

Menurut buku Power Play: Tesla, Elon Musk, and the Bet of the Century karya Tim Higgins, Elon Musk adalah bos yang suka menuntut, terutama kepada para insinyurnya. Ia juga sering marah-marah kepada bawahannya, baik eksekutif maupun karyawan biasa. Ia bahkan tidak takut, lho, memecat karyawannya kapan pun ia mau, terkadang tanpa alasan yang profesional.

6. Pelecehan seksual yang dikaitkan dengan lingkungan kerja di Tesla dan Elon Musk sendiri

CEO Tesla Inc. Elon Musk di Arnold Hall Akademi pada 7 April 2022 di Colorado Springs, Colorado.
CEO Tesla Inc. Elon Musk di Arnold Hall Akademi pada 7 April 2022 di Colorado Springs, Colorado. (commons.wikimedia.org/Trevor Cokley)

Laporan yang paling mengerikan terkait Elon Musk adalah tuduhan pelecehan seksual di Tesla. Beberapa perempuan menggugat perusahaan tersebut, karena dianggap menumbuhkan budaya pelecehan seksual. Ada seorang karyawan laki-laki yang memotret bokong seorang perempuan tanpa sepengetahuannya dan membagikan foto tersebut kepada seluruh karyawan, ungkap Rolling Stone.

Seorang karyawan perempuan bernama Alisa Blickman, bercerita kalau ada seorang karyawan laki-laki yang menyentuhnya secara tidak sopan. Alisa juga sering dilecehkan oleh atasannya, yang memintanya untuk memijat punggungnya.

Elon Musk sendiri dituduh melakukan pelanggaran seksual dengan seorang pramugari. Musk dengan sengaja memperlihatkan tubuhnya dan meminta untuk memijatnya secara erotis pada 2016, lapor Business Insider. Elon Musk menjanjikan perempuan tersebut dengan membelikannya seekor kuda jika perempuan itu mengizinkan Musk untuk menyentuh tubuhnya.

Akibatnya, pramugari tersebut mengalami trauma. Atas kejadian ini, pramugari tersebut pun mengadu ke departemen sumber daya manusia, dan ia ditawari 250.000 dolar AS atau setara Rp3,9 miliar sebagai imbalan atas NDA (perjanjian rahasia) dan berjanji untuk tidak menuntut. Elon Musk sendiri menyebut kalau tuduhan itu tidak benar.

7. Komentarnya tentang perang antara Rusia dan Ukraina dicemooh beberapa pihak

Elon Musk dalam sebuah acara
Elon Musk (commons.wikimedia.org/Ministério Das Comunicações/ZACK/MCOM)

Elon Musk memang membantu Ukraina dengan menyediakan akses layanan internetnya, lantaran negara itu sedang dilanda perang, tetapi campur tangannya dengan Rusia membuat beberapa pihak kesal. Pada 3 Oktober 2022, Elon Musk mencuitkan proposal perdamaian untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, yang akan melibatkan pemilihan umum di wilayah yang dianeksasi Rusia untuk menyerahkan pilihan kepada rakyat. Hal ini secara resmi mengukuhkan Krimea sebagai bagian dari Rusia, dan meminta agar Ukraina tetap netral.

Seketika, Elon Musk langsung menerima banyak kritikan dari pejabat Ukraina dan pengamat politik yang menyamakan rencana Elon Musk dengan propaganda Rusia, karena sebagian besar mencerminkan permintaan Rusia sendiri. Presiden Eurasia Group, Ian Bremmer, mencuitkan kalau Elon Musk memang sudah membicarakan hal tersebut dengan presiden Rusia Vladimir Putin, untuk mengakhiri konflik. Hal inilah yang membuat Musk seolah-olah menuruti perintah Putin. Biarpun demikian, Elon Musk membantahnya melalui cuitannya di X, yang sekarang sudah dihapus. Musk bilang kalau Ian Bremmer tidak bisa dipercaya.

Namun, kesetiaan Elon Musk kepada Ukraina kembali dipertanyakan. Pasalnya, pada 5 Maret 2022, Elon Musk mencuit bahwa Starlink tidak akan menyensor berita dari negara Rusia. Hal ini dipilihnya karena Musk mengaku sebagai penganut kebebasan berpendapat.

Nah, beberapa hari setelah rencana perdamaian yang diusulkannya, Elon Musk mengumumkan bahwa Starlink tidak dapat melanjutkan pendanaan untuk akses layanan internetnya ke Ukraina. Akibatnya, perusahaan induknya, SpaceX, meminta Pentagon untuk mengambil alih tanggung jawab finansial untuk Starlink di Ukraina. 

8. Elon Musk menyinggung Justin Trudeau

Elon Musk
Elon Musk (commons.wikimedia.org/Ministério Das Comunicações/ZACK/MCOM)

Elon Musk suka banget ngomong blak-blakan. Dia sering dicemooh karena komentarnya menyinggung banyak orang. Musk bahkan kurang ramah terhadap perdana menteri Kanada, Justin Trudeau.

Pada Februari 2022, Elon Musk mengunggah meme Adolf Hitler yang meminta semua orang untuk berhenti membandingkannya dengan Justin Trudeau, karena tidak seperti pemimpin Kanada itu, Hitler dianggap punya anggaran nasional. Hal ini berkaitan dengan tindakan Justin Trudeau yang memerintahkan bank nasional Kanada untuk memotong anggaran bagi para pengunjuk rasa yang menentang kebijakan kesehatan yang dibuat pemerintah.

Meme yang menyinggung Justin Trudeau itu dihapus setelah Elon Musk menerima hujatan dari netizen. Komite Yahudi Amerika bahkan menyebut kalau twit Elon Musk itu sangat keterlaluan. Nah, usut punya usut, meme yang diunggah Elon Musk itu adalah bentuk reaksinya terhadap penanganan kontroversial Justin Trudeau terhadap "Utusan Kebebasan" pengemudi truk di Kanada yang memprotes vaksinasi di negara tersebut.

9. Banyak yang mengkritik lingkungan kerja di Tesla

Elon Musk saat menjadi pembicara
Elon Musk saat menjadi pembicara (commons.wikimedia.org/Steve Jurvetson)

Pada 2016, investigasi dari Mercury News menemukan bahwa Tesla menggunakan pekerja kontrak dari luar negeri untuk membangun bengkel sedan Model 3-nya, tetapi para pekerja tersebut hanya dibayar 5 dolar per jam atau setara Rp79 ribu selama 10 jam kerja dalam sehari. Namun, kesalahan terbesarnya adalah dengan merekrut para pekerja asing tersebut. Nah, Tesla justru digugat karena seorang pekerja mengalami cedera yang hampir mengancam nyawanya. Elon Musk sendiri mengaku tidak tahu-menahu tentang tenaga kerja asing yang dibayar murah oleh Tesla. Ia pun berjanji akan melakukan investigasi.

Kemudian pada Mei 2020, Elon Musk mengabaikan kebijakan pemerintah terkait kesehatan masyarakat karena membuka kembali pabrik Tesla di tengah pandemik COVID-19. Musk, yang kritis terhadap pandemik ini, menantang para pejabat yang tidak suka dengannya untuk menangkapnya. Tidak sekadar itu, karyawan yang menyuarakan masalah pandemik COVID-19 ini juga dipecat.

10. Dugaan perselingkuhan yang dilakukan Elon Musk merusak reputasinya

Sergey Brin tampil di TED pada 2010
Sergey Brin tampil di TED pada 2010 (commons.wikimedia.org/Steve Jurvetson)

Menurut dokumen pengadilan yang diperoleh Business Insider, Elon Musk dan seorang eksekutif di salah satu perusahaannya, Shivon Zilis, punya anak kembar di luar nikah. Si kembar lahir tak lama sebelum anak kedua Elon Musk dengan musisi Kanada, Grimes, lahir. Namun, setelah hubungan mereka terungkap, diketahui kalau Zilis mengandung bayinya melalui fertilisasi in vitro (bayi tabung), tulis Reuters. Namun, hubungan mereka masih menimbulkan pertanyaan tentang kode etik perusahaan.

Tidak hanya itu, Elon Musk juga diduga menusuk temannya dari belakang karena berselingkuh dengan istri temannya sendiri. Temannya yang dimaksud adalah Sergey Brin, salah satu pendiri Google. Brin dan Musk pernah berteman baik dan Musk sering kali menginap di rumah Brin.

Sergey Brin juga pernah membantu Elon Musk di saat ia membutuhkan. Salah satunya ketika Tesla terancam bangkrut selama krisis keuangan 2008, Brin membantu Musk dengan investasi senilai 500.000 dolar AS atau setara dengan Rp7,9 miliar. Namun, Elon Musk justru diduga mengkhianati temannya sendiri karena berselingkuh dengan istri Brin yang bernama Nicole Shanahan, seperti laporan yang ditulis The Wall Street Journal.

Ada yang bilang kalau hal ini dilakukan Elon Musk karena dia kesal dengan Brin yang menentang Tesla dan menjual sahamnya di perusahaan tersebut. Apa pun alasannya, Brin dan Shanahan bercerai pada 2022. Namun, Elon Musk membantah menjadi orang ketiga.

11. Elon Musk dibenci karena menjadi miliarder

Mohammed Al Gergawi dan Elon Musk di World Government Summit
Mohammed Al Gergawi dan Elon Musk di World Government Summit (commons.wikimedia.org/JoohnSmith41)

Dikutip Current Affairs, banyak kritikus politik yang berpendapat bahwa ketimpangan sosial sangatlah tidak manusiawi di era yang serba canggih seperti ini. Adanya miliarder dianggap sebagai gagalnya kebijakan dari pemerintah. Di sisi lain, seseorang bisa menjadi miliarder karena dianggap mengeksploitasi orang lain.

Sentimen seperti ini dilontarkan kepada Elon Musk, yang dirasa harus bertanggung jawab atas kekayaannya. Saat ditanya apa pendapatnya tentang masalah ini dalam sebuah wawancara dengan Chris Anderson dari TED, Elon Musk bilang kalau perspektif semacam itu cacat, tetapi perspektif itu bisa diterima jika dia menghabiskan uangnya dengan sembrono. Elon Musk mengaku kalau dia adalah sosok yang sederhana dan tidak punya rumah. Dia juga bilang kalau bisnisnya merupakan kebaikan bagi masyarakat.

Kekecewaan tentang kekayaan Elon Musk ini muncul ketika ia diumumkan menjadi pembawa acara Saturday Night Live. Kemudian, komedian Amerika, Aidy Bryant, mengambil tangkapan layar dari sebuah unggahan Instagram Bernie Sanders yang mengkritik kekayaan yang dimiliki Elon Musk dan menuduh bahwa, bersama dengan 49 orang Amerika kaya lainnya, Musk memiliki kekayaan setara penghasilan 165 juta orang Amerika, tulis The Washington Post.

Tak banyak miliarder yang setenar Elon Musk. Yap, rupanya Elon Musk pintar membangun citranya di mata publik lewat komentar-komentar kontroversialnya di media sosial, terutama X. Itu kenapa, meskipun ada fakta kontroversial Elon Musk yang membuatnya dibenci, di satu sisi ia juga dikagumi. Bagaimana, nih, kalau menurut kamu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Kami Tahu Sifat Asli Kamu Sebenarnya Dari Fase Bulan yang Dipilih

24 Okt 2025, 20:20 WIBScience