Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kucing Merah Kalimantan Terlihat Lagi Setelah Hampir Dua Dekade

ilustrasi kucing merah (commons.wikimedia/Abujoy)
ilustrasi kucing merah (commons.wikimedia/Abujoy)
Intinya sih...
  • Kucing merah Kalimantan kembali terlihat setelah 20 tahun
  • Populasi masih misterius dan perlu pendataan lebih lanjut
  • Pentingnya tanggung jawab bersama dalam konservasi satwa langka ini

Kucing merah Kalimantan muncul lagi setelah hampir dua dekade tak terlihat di habitat alaminya. Spesies endemik yang tergolong langka ini terekam oleh kamera trap dalam kegiatan inventarisasi potensi oleh tim Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) pada tahun 2023.

Penemuan ini menjadi kabar menggembirakan sekaligus penanda pentingnya pelestarian kawasan hutan Kalimantan sebagai satu-satunya rumah bagi kucing merah.

1. Penemuan langka setelah 2 dekade

Ilustrasi kucing merah (commons.wikimedia.org/Zoological Society of London)
Ilustrasi kucing merah (commons.wikimedia.org/Zoological Society of London)

Kucing merah Kalimantan (Catopuma badia) kembali terpantau setelah hampir 20 tahun tidak terlihat. Temuan ini berasal dari kamera trap yang dipasang oleh tim Balai TNKM dalam kegiatan inventarisasi pada tahun 2023.

Terakhir kali spesies ini tercatat terlihat pada 2003, sehingga kemunculannya menjadi momen penting dalam dunia konservasi satwa liar Indonesia.

"Ini ditemukan teman-teman melalui kamera trap, sebelumnya terakhir terlihat sekitar tahun 2003," ungkap Kepala Balai TNKM, Seno Pramudito, dalam unggahan Instagram Taman Nasional Kayan Mentarang.

2. Populasi masih misterius

Meskipun kabar ini membawa harapan, populasi kucing merah Kalimantan masih menyimpan banyak tanda tanya. Hingga kini belum ada data pasti mengenai jumlah individu di kawasan TNKM, bahkan temuan terbaru hanya berasal dari satu titik kamera.

Berdasarkan literatur, populasi spesies ini di seluruh Kalimantan diperkirakan hanya tersisa sekitar 2.500 ekor, mencakup wilayah Indonesia dan Malaysia. Oleh karena itu, pihak TNKM berencana melibatkan ahli dari berbagai lembaga untuk melanjutkan pendataan dan memperluas pemantauan.

3. Tanggung jawab bersama dalam konservasi

Screenshot 2025-06-08 163340.png
penampakan kucing merah Kalimantan (dok. Taman Nasional Kayan Mentarang)

Seno menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam melindungi satwa ini. Ia mengimbau agar masyarakat tidak memburu atau mengganggu habitat kucing merah. Ia juga mengimbau untuk segera melaporkan jika menemukannya di alam liar.

TNKM berkomitmen memperkuat langkah perlindungan dengan melanjutkan pendataan dan memperluas kolaborasi dengan universitas serta lembaga konservasi. Upaya ini diharapkan mampu menjaga kelangsungan hidup kucing merah Kalimantan

Kemunculan kembali kucing merah Kalimantan di Taman Nasional Kayan Mentarang membawa harapan baru. Di tengah ancaman degradasi habitat, temuan ini memberi alasan kuat untuk memperkuat langkah-langkah konservasi. Dengan keterlibatan berbagai pihak, pelestarian kucing merah Kalimantan bisa dilakukan melalui kolaborasi dan kepedulian bersama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us