5 Spesies Kuda yang Sering Dipakai untuk Perang, Tunggangan Kesatria!

Friesian dikenal akan bentuk tubuhnya yang berotot serta memiliki warna bulu hitam pekat. Sehingga membuat penampilannya terkesan lebih kokoh dan solid. Dilansir laman Equinehelper, seekor kuda friesian dewasa memiliki tinggi badan mencapai 160 sentimeter dengan surai ekor yang lebat dan panjang. Daya tarik lainnya dari friesian adalah pergerakan yang lincah serta sangat patuh kepada majikannya.

Spesies kuda ini berasal dari wilayah Belanda, di mana dulunya friesian sering ditunggangi oleh para komandan perang abad ke-11. Sekarang, friesian digunakan untuk berbagai kompetisi olahraga kuda.

Andalusian memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih kecil dibandingkan friesian, di mana rata-rata tinggi kuda ini berkisar 154 sentimeter. Mereka merupakan hasil kawin silang antara spesies kuda dari Spanyol dan Portugal. Kepopuleran andalusian semakin meningkat setelah William Cavendish memberikan mereka julukan the princes of the horse world atau pangeran kuda dunia pada tahun 1667.

Keunggulan dari andalusian terletak pada tubuhnya yang kuat, sehingga mampu membawa beban yang berat. Di samping itu, andalusian memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan spesies kuda lainnya.

Shire masuk dalam daftar spesies kuda perang bertubuh besar yang memiliki tinggi 180 sentimeter serta bobot mencapai 900 kilogram. Kekuatan kuda ini memang tidak perlu diragukan lagi karena rekor yang pernah tercatat memperlihatkan sepasang kuda shire mampu menarik benda hingga 50 ton.

Mereka merupakan tunggangan favorit raja Inggris, Henry VIII, pada tahun 1500an. Kerajaan Inggris mengembang biakkan shire untuk kendaraan perang bagi para prajurit. Kuda ini memiliki beberapa varian warna bulu di antaranya coklat, hitam, dan abu-abu.

Dari namanya sudah dapat ditebak bahwa mongolia horse berasal dari wilayah Mongolia. Dilansir laman Petkeen, mereka termasuk spesies kuda purba yang memiliki penampilan eksotis. Diperkirakan populasi mongolia horse sekarang berjumlah lebih dari tiga juta ekor yang tersebar di beberapa wilayah di dunia.

Mongolia horse menjadi kuda tunggangan dari Genghis Khan yang merupakan pendiri dari kekaisaran Mongol. Kelebihan spesies kuda ini di antaranya dapat berlari cepat, lincah dan stamina besar. Sehingga sangat dibutuhkan di medan perang.

Kepopuleran percheron sebagai kuda perang dapat dilihat dari banyaknya lukisan seniman Eropa yang menjadikannya objek tunggangan kesatria berbaju besi. Mereka berasal dari wilayah Prancis bagian barat yang juga dimanfaatkan petani untuk membawa hasil panen di lahan pertanian.

Percheron dikenal akan kepribadiannya yang sangat penurut kepada sang pemilik. Tubuh mereka yang tinggi dan besar, cukup kuat untuk membawa peralatan perang. Percheron memiliki beberapa varian warna bulu tetapi yang paling umum adalah hitam dan abu-abu.

Nah, itulah beberapa spesies kuda yang dulunya sering dipakai untuk perang. Namun saat ini kuda-kuda di atas telah banyak dialih fungsikan tugasnya sebagai kuda pacuan hingga penarik kereta.