4 Masalah Kesehatan yang Timbul Jika Memberikan Ikan Asin pada Kucing

- Ikan asin memiliki kandungan garam tinggi yang bisa menyebabkan dehidrasi pada kucing
- Kandungan garam dan pengawet ikan asin dapat mengiritasi sistem pencernaan kucing, menyebabkan diare dan menurunkan penyerapan nutrisi
- Pengonsumsian garam berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis pada kucing
Memberikan makanan pada kucing ternyata tidak bisa dilakukan sembarangan, sebab harus memperhatikan nilai-nilai nutrisi yang dimiliki. Salah satu makanan yang sering diberikan secara tidak sengaja oleh orang-orang adalah ikan asin, padahal sebetulnya makanan ini justru bisa menimbulkan masalah kesehatan apabila diberikan pada kucing.
Ada kandungan garam yang cukup tinggi ikan asin, termasuk dalam hal ini adalah potensi bahan kimia yang dapat memengaruhi kesehatan kucing secara negatif. Oleh sebab itu, simaklah deretan masalah kesehatan yang bisa timbul jika kamu nekat memberikan ikan asin pada kucing peliharaanmu di rumah.
1. Berisiko mengalami dehidrasi

Ikan asin memiliki kandungan garam yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan jenis makanan kain, sehingga bisa berpotensi menyebabkan dehidrasi pada kucing. Kadar garam yang tinggi ternyata bisa menarik cairan tubuhnpada kucing, sehingga berpotensi menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah yang relatif besar dan ini bisa berbahaya.
Kucing yang dehidrasi biasanya akan menunjukkan beberapa gejala, seperti lemas, kehilangan nafsu makan, hingga haus berlebihan. Jika hal ini terus dibiarkan, maka bisa menyebabkan dehidrasi kronis yang berdampak pada organ vital, seperti ginjal. Oleh sebab itu, pemberian ikan asin sebaiknya dihindari untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
2. Mengalami gangguan pencernaan

Ikan asin biasanya mengandung tinggi garam dan juga pengawet yang sangat berpotensi mengiritasi sistem pencernaan dari kucing. Bukan tidak mungkin jika kucing akan mengalami diare, muntah, hingga rasa tidak nyaman pada perutnya, sehingga hal inilah yang dapat menimbulkan masalah tersendiri.
Ada beberapa jenis ikan asin yang mungkin mengandung zat tambahan yang sebetulnya tidak cocok untuk pencernaan kucing, seperti adanya bahan kimia atau pun proses pengawetan yang kurang baik. Gangguan pencernaan secara berulang ternyata bisa mengganggu penyerapan nutrisi dan juga menurunkan kualitas hidup dari kucing secara keseluruhan.
3. Berisiko mengalami keracunan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa proses pembuatan ikan asin memang sering melibatkan berbagai penggunaan bahan kimia atau pengawet untuk menghindari risiko pembusukan. Namun, nyatanya zat-zat yang digunakan justru bisa berbahaya apabila dikonsumsi kucing.
Kucing yang terpapar bahan kimia biasanya akan menimbulkan beberapa gejala umum, seperti muntah, kejang, hingga berisiko mengalami kerusakan organ apabila dikonsumsi secara berkala. Setidaknya memberikan makanan yang aman dan alami bisa menjadi solusi terbaik untuk menjaga kesehatan kucing secara keseluruhan.
4. Mengalami gangguan fungsi ginjal

Pengonsumsian garam yang berlebihan bisa memberikan beban tambahan pada ginjal kucing, sehingga inilah yang dapat memicu masalah serius. Ginjal kucing akan bekerja lebih keras untuk menyaring garam dan juga zat berlebih lainnya dari tubuh, sehingga inilah yang bisa memicu masalah kesehatan serius.
Jika kucing secara terus menerus diberi makanan asing, maka fungsi ginjal mereka bisa menurun secara perlahan dan secara otomatis meningkatkan risiko penyakit ginjal yang kronis. Penyakit ginjal sering menjadi salah satu penyebab kematian dari kucing dewasa, sehingga sumbernya harus bisa dihindari.
Walau mungkin kucing terlihat sangat menikmati ikan asin karena aroamnya yang kuat, namun risiko kesehatannya ternyata jauh lebih besar dari pada manfaatnya. Tidak heran apabila memahami bahaya ikan asin merupakan hal penting agar tak sembarangan memberikannya pada kucing. Jagalah kesehatan kucing dengan memberikannya makan yang tepat!