Apakah Kita Bisa Membersihkan Laut dari Sampah Plastik?

Coba kamu bayangkan ada seekor penyu laut yang terlilit plastik atau ikan yang terperangkap dalam jaring bekas. Sungguh menyedihkan, bukan? Masalah sampah plastik di lautan bukan hanya berkaitan dengan keindahan estetika, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang sangat serius.
Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik mencemari lautan, menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang tak terhitung jumlahnya. Makhluk laut seperti penyu, ikan, dan burung laut semakin terancam akibat sampah plastik yang berserakan di perairan kita. Bahkan, mikroplastik yang terurai menjadi partikel kecil telah ditemukan dalam tubuh hewan laut, yang pada akhirnya berisiko masuk ke dalam rantai makanan manusia.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh banyak pihak, baik dari organisasi lingkungan hidup, pemerintah, maupun komunitas setempat untuk membersihkan lautan dari sampah plastik. Proyek-proyek besar seperti pengumpulan sampah menggunakan alat-alat inovatif untuk menyaring sampah plastik masih dilakukan di berbagai negara. Tetapi, dengan melihat upaya yang dilakukan selama ini, apakah kita benar-benar bisa menyelamatkan atau membersihkan laut dari sampah plastik yang kian merajalela?
1. Permasalahan sampah plastik yang ada di laut

Dilansir Columbia Climate School, diperkirakan ada 75 hingga 199 juta ton plastik yang mencemari lautan. Setiap tahunnya, 10 juta ton plastik dibuang ke laut, menciptakan masalah global yang sangat serius. Sampah ini tidak hanya mencemari air, tetapi juga merusak ekosistem laut dan rantai makanan.
Lebih mengejutkan, menurut laporan Vox, jika tren ini terus berlanjut, pada tahun 2050 berat plastik di laut bisa lebih besar daripada ikan. Fakta ini menunjukkan betapa mendesaknya upaya untuk mengatasi krisis plastik di lautan.
2. Telah dilakukan upaya pembersihan

Beberapa organisasi, seperti The Ocean Cleanup, telah mengembangkan teknologi untuk membersihkan plastik di lautan. Sistem ini menggunakan jaring besar yang ditarik oleh kapal untuk mengumpulkan sampah plastik di permukaan air. Hingga saat ini, proyek ini telah mengumpulkan lebih dari 200.000 pon plastik dari Great Pacific Garbage Patch.
Namun, banyak ilmuwan, seperti Melanie Bergmann dari Alfred Wegener Institute, mengkritik efektivitas metode ini. Mereka menyebut bahwa teknologi ini hanya mampu membersihkan sebagian kecil dari total sampah plastik di laut, dan secara tidak sengaja bisa menangkap hewan-hewan laut.
3. Masalah mikroplastik

Masalah lain yang tak kalah penting adalah mikroplastik, yaitu potongan kecil plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter. Mikroplastik ini tidak bisa dijaring oleh teknologi pembersih laut saat ini. Dilansir USA Today, mikroplastik telah ditemukan di dasar laut, perut hewan laut, bahkan darah manusia.
Karena sifatnya yang sangat kecil, menghapus mikroplastik dari lautan hampir tidak mungkin dilakukan dengan teknologi yang ada sekarang. Oleh karena itu, solusi harus dimulai dari hulu, yaitu mengurangi penggunaan plastik.
4. Solusi yang paling efektif adalah fokus pada hulu

Para ahli sepakat bahwa membersihkan laut bukanlah solusi utama. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Pew Charitable Trusts, upaya yang lebih efektif adalah menghentikan aliran plastik ke laut melalui pengurangan produksi plastik sekali pakai dan peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah.
Langkah-langkah seperti melarang kantong plastik sekali pakai, mengembangkan bahan alternatif yang ramah lingkungan, dan memperkuat program daur ulang bisa menjadi langkah awal yang efektif.
5. Peran kita dalam mengatasi masalah ini

Tindakan kecil seperti membersihkan pantai atau menggunakan barang yang bisa didaur ulang memiliki dampak besar. Menurut Ocean Conservancy, program pembersihan pantai global telah berhasil mengumpulkan jutaan pon sampah plastik setiap tahunnya.
Kita juga bisa berkontribusi dengan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, seperti membawa tas belanja sendiri atau memilih produk tanpa kemasan plastik. Perubahan kecil ini, jika dilakukan bersama-sama, dapat membantu mengurangi jumlah plastik yang akhirnya mencemari lautan.
Membersihkan laut dari sampah plastik memang penting, tetapi solusi paling efektif sebenarnya ada pada pencegahan. Dengan mengurangi produksi plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat, kita bisa menjaga lautan tetap sehat untuk generasi mendatang.
Hilangkan rasa keegoisan seperti tiada peduli terhadap isu-isu lingkungan, mari refleksi diri dan hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan demi berlangsungnya kehidupan yang sejahtera dan sehat!