Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Basilika St. Maria Maggiore Bergamo, Gereja Ikonik di Bergamo

potret interior Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo yang menakjubkan
potret interior Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo yang menakjubkan (commons.wikimedia.org/Steffen Schmitz)
Intinya sih...
  • Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo adalah gereja Katolik Roma di Lombardy, Italia utara
  • Jejak sejarahnya dapat ditelusuri hingga abad ke-12 dan menjadi tempat perlindungan di masa perang
  • Bangunan ini merupakan perpaduan seni arsitektur Romanesque dan Gotik serta dihiasi karya seni bernilai tinggi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Basilika St.(Santa) Maria Maggiore, Bergamo adalah sebuah gereja Katolik Roma yang berlokasi di Kota Bergamo, wilayah Lombardy, Italia utara. Gereja ini adalah salah satu dari sejumlah gereja di Italia yang memakai nama St. Maria Maggiore. Terdapat hubungan yang mendalam antara Kota Bergamo dan Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo ini yang berakar dari sejarah, proses pembangunan hingga karya seni yang menghiasi gereja tersebut.

Terletak di jantung Upper Town Bergamo Alta, yang terletak di bagian atas Kota Bergamo, gereja ini lebih dari sekedar tempat peribadatan, ia adalah simbol kekuatan iman dan kekayaan seni Kota Bergamo. Dilansir laman Italy, Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo ini memiliki fasad bangunan memukau yang dihiasi oleh marmer terkenal Candoglia putih dan marmer Verona yang bernuansa warna merah muda. Fasadnya dihiasi patung, pilar dan kolom serta jendela mawar (rose windows) menjadikannya sebagai salah satu contoh terbaik seni arsitektur bangunan religius di wilayah Lombardy.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai gereja artistik yang menjadi salah satu landmark Kota Bergamo ini? Simak 5 fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Jejak sejarahnya dapat ditelusuri hingga abad ke-12

Menurut laman Visit Bergamo, asal usul Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo ini dapat ditelusuri kembali hingga abad ke-12. Menurut kisah tradisi yang ada dan sebagiannya didukung oleh catatan tertulis, pada awal tahun 1100-an, wabah pes yang dahsyat melanda wilayah Eropa dan menebar kematian serta kehancuran. Penduduk Kota Bergamo merasa ketakutan dan putus asa hingga akhirnya berjanji kepada Bunda Maria, jika melalui perantaraan doanya kepada Tuhan, mereka terlindungi dari penularan, mereka akan membangun sebuah gereja yang akan didedikasikan dengan nama St. Maria sebagai tanda terima kasih abadi.

Wabah akhirnya mulai mereda dan penduduk Kota Bergamo menepati janji mereka kepada Bunda Maria, pada tahun 1137 pembangunan Basilika St. Maria Maggiore dimulai. Konstruksi gereja tersebut dibangun di lokasi strategis di sebuah puncak bukit yang menghadap kota sehingga menjadikannya landmark penting selama berabad-abad. Dibangun pertama kali dalam gaya arsitektur Romanesque, konstruksi gereja tersebut menunjukkan keahlian teknis dan kemampuan artistik para pekerja yang terlibat. Gereja tersebut segera menampakkan kemegahannya dan semakin diperindah pada abad-abad berikutnya.

2. Menjadi tempat perlindungan di kala terjadi peperangan

potret dekorasi interior kubah Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo yang artistik
potret dekorasi interior kubah Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo yang artistik (unsplash.com/Steffen Lemmerzah)l

Dalam perjalanan waktu, meskipun tak banyak catatan detail namun sejumlah literatur sejarah menuliskan, selain fungsinya sebagai tempat peribadatan umat Katolik, Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo ini juga menjadi tempat perlindungan dan tempat penghiburan di kala terjadinya masa sulit dalam peperangan, utamanya ketika Eropa menjadi palagan peperangan terbesar sepanjang sejarah umat manusia, Perang Dunia (PD II) antara pasukan Sekutu dengan Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler

Saat PD II berkecamuk, basilika tersebut menjadi tempat perlindungan pengungsi ketika Sekutu melakukan pengeboman udara atas kota tersebut untuk menghancurkan kekuatan militer dan jalur komunikasi Nazi Jerman di kota tersebut.

3. Bangunannya merupakan perpaduan sejumlah seni arsitektur

potret bagian atap St. Maria Maggiore, Bergamo
potret bagian atap St. Maria Maggiore, Bergamo (commons.wikimedia.org/Cherie.Greene)

Meskipun awalnya dibangun dengan gaya arsitektur Romanesque, sebuah gaya arsitektur yang mendominasi Eropa di abad ke-11 hingga abad ke-12, namun dalam perjalanan waktu selama berabad-abad basilika ini terus diperindah dengan memadukan sejumlah seni arsitektur dalam seni rancang bangunnya. Menurut laman World City Trail, arsitektur basilika ini adalah sebuah perpaduan yang indah sejumlah seni arsitektur. Fasad basilika merupakan mahakarya arsitektur Romanesque dan Gotik. Bagian bawah fasad, dengan lengkungan sederhana dan pola geometrisnya mencerminkan gaya Romanesque. Bagian atas dengan sudut runcing, dekorasi detail dan jendela mawar (rose windows) merupakan ciri khas arsitektur Gotik.

Interior basilika juga mengesankan, bagian tengahnya ditopang oleh kolom-kolom besar, menciptakan kesan yang megah. Terdapat kekhasan arsitektur di gereja ini yaitu tak memiliki fasad utama dengan pintu masuk tradisional layaknya gereja atau katedral kuno di Eropa, sebaliknya gereja ini memiliki 4 pintu samping dengan serambi-serambi kecil yang ditopang oleh pilar-pilar kecil yang di dasarnya terdapat patung singa. Struktur Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo yang megah serta detailnya yang rumit ini telah memikat para wisatawan dan menginspirasi para seniman dari generasi ke generasi.

4. Dihiasi karya seni yang artistik dan bernilai tinggi

potret lukisan fresco berjudul "Tree of Life" dari abad ke-14 di dalam Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo
potret lukisan fresco berjudul "Tree of Life" dari abad ke-14 di dalam Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo (commons.wikimedia.org/Zairon)

Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo juga dihiasi oleh sejumlah dekorasi yang artistik di eksterior dan utamanya di bagian interiornya seperti fresco yang indah, jendela kaca patri (stained glass window), patung-patung pahatan yang terbuat dari marmer serta dekorasi ukiran polikrom di sejumlah interiornya. Sejumlah sumber informasi menuliskan selain koleksi seni dalam bentuk lukisan atau pun patung, basilika ini juga memiliki sejumlah benda-benda liturgi dari berbagai periode. Banyak dari karya seni tersebut dianggap sebagai mahakarya seni Renaisans dan Barok Italia.

Menurut laman Conceptual Fine Arts, karya seni di Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo merupakan contoh bagaimana karya seni dari berbagai era dapat menciptakan harmoni tertentu tanpa terhalang oleh dominasi ornamen interior bergaya Barok. Terdapat banyak karya seni berharga di dalam basilika, seperti lukisan fresco di bagian transept gereja yang berjudul 'Tree of Life" yang dibuat pada sekitar tahun 1347 dan lukisan fresco berjudul "The Great Flood" karya seniman Pietro Liberi (1661). Koleksi permadani di Basilika ini juga sangat indah, seperti permadani dari abad ke-16 yang dibuat berdasarkan rancangan pelukis Italia, Allesandro Allori dengan adegan-adegan dari kehidupan Bunda Maria.

5. Menjadi tempat ziarah para pecinta opera

potret  batu nisan komposer terkenal yang berasal dari Kota Bergamo, Gaetano Donizetti di dalam Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo
potret batu nisan komposer terkenal yang berasal dari Kota Bergamo, Gaetano Donizetti di dalam Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo (commons.wikimedia.org/Dimitris Kamaras)

Sebagaimana tradisi di katedral-katedral atau pun gereja-gereja kuno di Eropa yang juga menjadi tempat pemakaman bagi tokoh penting, di dalam Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo ini juga menjadi tempat pemakaman sejumlah tokoh penting. Menurut laman Visit Bergamo salah satu tokoh terkenal yang dimakamkan di dalam Basilika St. Maria Maggiore, Bergamo ini adalah komposer terkenal Italia bernama Gaetano Donizetti (29 November 1797 – 8 April 1848). Ia terkenal dengan karya-karya operanya yang berjumlah lebih dari 70 karya.

Karya-karya jenius yang dihasilkan oleh Gaetano Donizetti tersebut menjadikannya sebagai simbol dan "juru bicara" Kota Bergamo yang terkenal di dunia. Keberadaan makam Gaetano Donizetti tersebut menjadikan basilika ini juga menjadi tempat ziarah bagi para pecinta opera.

Jangan lupa untuk mengunjungi Kota Bergamo dan gereja bersejarah yang artistik ini jika nanti ada kesempatan berwisata ke Italia, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Biawak Kepala Hitam, Berkelana 1 Kilometer dalam Sehari

02 Des 2025, 21:49 WIBScience