Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Sejarah Taekwondo, Bagaimana Awal Mulanya?

ilustrasi latihan taekwondo (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi latihan taekwondo (pexels.com/cottonbro studio)

Olahraga bela diri banyak sekali jenisnya. Ada karate, pencak silat, taekwondo, kung fu, dan lain sebagainya. Masing-masing dari mereka memiliki ciri khasnya masing-masing. Begitu pula dengan taekwondo. Bela diri ini mempunyai ciri khas pada tendang kaki dan gerakan tangan.

Lantas, bagaimana sejarah taekwondo? Mari kita ulas bersama asal usulnya melalui penjelasan berikut ini!

1. Asal kata taekwondo

ilustrasi tendangan (pixabay.com/Taekwondo-am-Tegernsee)
ilustrasi tendangan (pixabay.com/Taekwondo-am-Tegernsee)

Nama taekwondo berasal dari bahasa Korea. Taekwondo tersusun atas tiga kata yaitu tae, kwon, dan do. Tae memiliki arti 'tendangan', kwon berarti 'pukulan dengan tangan', sedangkan do artinya 'cara' atau 'sistem'.

Dari gabungan tiga kata tersebut, bisa diartikan bahwa taekwondo bermakna seni bela diri yang berfokus pada teknik tendangan kaki dan pukulan tangan. Bukan hanya melatih kekuatan fisik, bela diri ini juga mempelajari kedisiplinan dan pengembangan pikiran.

2. Awal mula terbentuknya taekwondo di Korea

ilustrasi tendangan taekwondo (pixabay.com/andrewydk)
ilustrasi tendangan taekwondo (pixabay.com/andrewydk)

Seni bela diri Korea berkembang dari tahun 37 M, ketika era Korea Kuno berdiri tiga kerajaan besar yaitu Goguryeo, Baekje, dan Silla. Setiap kerajaan sering mengadakan latihan persiapan perang dan bela diri.

Yang pertama, ada subak, yaitu seni bela diri kuno Korea dengan teknik yang terkenal. Beberapa sumber menyebutkan taekyon merupakan nama lain dari subak. Ada juga bela diri yang mirip dengan sumo dari Jepang, yaitu sirum. 

Ketiga kerajaan Korea bersatu menjadi kerajaan Goryeo. Pada masa ini, kontes bela diri banyak dijalankan terutama saat perekrutan prajurit. Ketika masa penjajahan Jepang (1910-1945), kultur Korea sempat terhenti dan banyak kebudayaan Jepang yang berkembang. 

Setelah Korea merdeka, mulai muncul perguruan bela diri terdiri atas lima kwan (Soo Moo Kwan, Chung Do Kwan, Moo Duk Kwan, Ji Do Kwan, Chang Moo Kwan). Saat Korea mengalami perang saudara (1950-1953), muncul empat kwan baru (Han Moon Kwan, Oh Do Kwan, Kang Duk Won, Jung Do Kwan). Lima kwan sebelumnya dan empat kwan baru tersebut tergabung dan membentuk olahraga taekwondo.

3. Perkembangan taekwondo

ilustrasi sejarah taekwondo (pixabay.com/Anilsharma26)
ilustrasi sejarah taekwondo (pixabay.com/Anilsharma26)

Bela diri ini mulai dikenal sejak tahun 1954. Di Seoul, Korea Selatan, kejuaraan dunia taekwondo pertama kali diselenggarakan pada tahun 1973. Badan federasi taekwondo dunia, yaitu The World Taekwondo Federation (WTF) berdiri pada 28 Mei 1973. 

Setiap 2 tahun sekali, kejuaraan dunia cabang olahraga taekwondo rutin dilakukan. Demi menjaga kualitas instruktur taekwondo dunia, Kukkiwon (markas besar taekwondo) membuka Taekwondo Academy sejak 1998. 

4. Sejarah taekwondo di Indonesia

ilustrasi latihan taekwondo (unsplash.com/Uriel Soberanes)
ilustrasi latihan taekwondo (unsplash.com/Uriel Soberanes)

Taekwondo mulai masuk dan mengalami perkembangan pada tahun 1975. Pertama kali, aliran taekwondo yang berhubungan dengan International Taekwondo Federation (ITF) masuk ke Indonesia. Selanjutnya, aliran yang berafiliasi dengan WTF juga berkembang. 

Organisasi tingkat nasional dari kedua aliran berdiri. Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) yang berafiliasi dengan IFT, sedangkan Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) berhubungan dengan WTF. Pada 28 Maret 1981, musyawarah nasional taekwondo diagendakan yang menggabungkan keduanya menjadi organisasi Taekwondo Indonesia. 

Sejarah taekwondo dari awal terbentuk hingga saat ini ternyata cukup panjang, ya. Seni bela diri ini sekarang juga populer di Indonesia. Apakah kamu juga mempelajari taekwondo?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Septin SLD
EditorSeptin SLD
Follow Us