Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Tanaman Pachypodium, Dikenal sebagai Tanaman Botol 

ilustrasi tanaman pachypodium (youtube.com/Dominus Planatarum)

Pernahkah kamu melihat tanaman hias pachypodium? Sekilas tanaman ini sama seperti kaktus karena memiliki banyak duri di batangnya. Pachypodium merupakan tanaman yang asalnya dari Afrika. Pachypodium cukup populer di Indonesia bahkan sejak tahun 1990, dan pada tahun 2007 penggemar pachypodium kian melejit.

Pachypodium memiliki banyak jenis yang terus bermunculan, dalam pembahasan kali ini setidaknya terdapat lima jenis pachypodium yang memiliki keunikan tersendiri. Pachypodium seringkali disebut sebagai tanaman botol, karena terdapat jenis pachypodium yang bentuknya menyerupai botol minuman alkohol.

Daya tarik pachypodium terletak pada duri dan batangnya yang terlihat eksotis. Bisa dikatakan pachypodium adalah tanaman yang cantik dan memesona, namun dibalik itu menyimpan bahaya jika tidak berhati-hati karena ribuan duri yang melekat di batangnya bisa saja melukai kulit kamu. Untuk mengenal lebih jauh tanaman pachypodiu, simaklah pembahasannya berikut ini!

1. Tanaman pachypodium

ilustrasi tanaman pachypodium (youtube.com/Alas Kembang Indonesia)

Pachypodium adalah tanaman asli dari Afrika, lebih tepatnya Kepulauan Madagaskar. Tanaman berduri ini hidup di gurun yang tandus dan kering. Berasal dari Madagaskar, tidak heran jika orang-orang Eropa menyebut tanaman pachypodium adalah madagaskar palm atau palem dari Madagaskar.

Pachypodium memiliki duri yang menyelimuti hampir seluruh batangnya, durinya berfungsi sebagai pelindung diri dari hewan pemakan tumbuhan. Namun, ribuan duri yang melekat justru menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta tanaman hias. Pachypodium memiliki daya pikat tersendiri, yaitu terletak pada durinya yang kaku dan runcing, sehingga membuatnya terlihat eksotis.

Jika kamu pernah melihat bunga adenium, maka sekilas akan terlihat sama antara bentuk dan warna bunga pachypodim dan bunga adenium. Seiring perkembangan zaman, tanaman pachypodium semakin banyak penggemarnya. Bahkan banyak pecinta tanaman yang mulai mengimpor biji-biji pachypodium dari Amerika Serikat dan Afrika Selatan.

Kehidupan asli pachypodium adalah di tempat yang kering, tandus, dan berbatu, maka dari itu pachypodium dapat mengembangkan diri sebagai tumbuhan penyimpan air atau tanaman sukulen.

2. Jenis pachypodium

ilustrasi tanaman pachypodium (youtube,com/Donya Anak)

Pachypodium memilki banyak variasi, mulai dari batangnya yang pendek melebar ke samoing dengan tinggi 10 cm sampai 20 meter. Melihat dari ukurannya yang jauh berbeda, maka pachypodium dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu dwarf (kerdil) dan giant (raksasa). Beberapa jenis pachypodium antara lain:

  1. Pachypodium namaquanum, pachypodium jenis ini memiliki batang berwarna kelabu keperakan dan akan berubah coklat seiring pertumbuhannya. Pachypodium namaquanum identik dengan duri yang lebih panjang dan juga lebih banyak. Tanaman jenis ini akan berbunga setelah berusia 6 tahun atau lebih.
  2. Pachypodium rutenbergianum, termasuk jenis yang cukup langka karena keberadannya jarang ditemui di Indonesia. Rutenbergianum memiliki tinggi yang sekitar 9-15 meter, tentu dengan cabang yang dipenuhi duri tumpul berbentuk kerucut.
  3. Pachypodium lealii, uniknya tanaman ini diberi nama berdasarkan nama penemunya sendiri yaitu Fernando da Costa Leal. Tanaman ini juga memiliki batang yang bentuknya seperti botol minuman, tepatnya seperti sebuah botol minuman beralkohol yang berbentuk segitiga.
  4. Pachypodium succelentum, memiliki keunikan pada akarnya yang terus membesar. Pachypodium succelentum juga dapat tumbuh di daerah dengan suhu dingin mencapai suhu minus 10 derajat celcius.
  5. Pachypodium bispinosum, tanaman ini memiliki bentuk yang cukup unik karena bonggolnya terlihat besar dan bulat. Bentuknya yang aneh menjadikan tanaman ini digolongkan bertipe caudicifom (memiliki bonggol besar).

 

3. Cara merawat pachypodium

ilustrasi tanaman pachypodium (youtube.com/Ingried Casfrisella)

Sebelum memulai mengoleksi tanaman pachypodium, ada baiknya untuk mengetahui jenis-jenis pachypodium, cara merawatnya, sifat, dan karakteristik tanaman tersebut. Pachypodium memiliki banyak jenis, tentu perawatannya pun akan sedikit berbeda dari jenis lainnya. Berikut adalah cata merawat tanaman hias pachypodium.

  1. Pilih media tanam yang sesuai, media tersebut harus memuat unsur hara dan bersifat porous. Seperti campuran pasir malang, kompos dari biji kapuk atau kotoran kambing, dan arang sekam dengan perbandingan yang sama.
  2. Pemupukan, tahap ini sangat penting karena berpengaruh terhadap pertumbuhan pachypodium. Memupuk pachypodium dapat dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan ketika tanaman baru mengeluarkan tunas-tunas baru, sedangkan tahap kedua dilakukan saat tanaman mengeluarkan bunga.
  3. Penyiraman, pachypodium adalah tanaman gurun yang tentu tidak terlalu banyak membutuhkan air untuk tetap tumbuh. Pachypodium tetap akan tumbuh meskipun tidak disiram berhari-hari karena mereka mempunyai cadangan air di batangnya. Penyiraman dapat dilakukan dengan melihat intensitas cuaca dan sinar matahari. Jika udara lebih kering dan panas maka dapat disiram setiap hari. Namun, jika tidak terlalu panas hanya perlu menyiram 4-5 hari sekali.

Informasi terkait tanaman hias pachypodium semoga dapat menambah wawasan kamu, ya. Pachypodium merupakan tanaman gurun yang berasal dari Madagaskar. Pachypodium juga memiliki banyak jenis dengan keunikan yang beragam mulai dari duri, batang, dan akarnya. Merawat tanaman hias pachypodium dapat dikatakan gampang-gampang susah, kamu hanya butuh ketelatenan karena tanaman berduri tersebut adalah tanaman gurun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us