Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengulik Sejarah Penemuan Mesin Jahit, Terinspirasi dari Mimpi Buruk!

ilustrasi mesin jahit (Pexels.com/Leticia Ribeiro)

Sepanjang sejarahnya, berbagai penemuan demi penemuan membawa dampak positif di era saat ini. Sejumlah benda yang sukses ditemukan pada masa lampau, memberikan kemudahan bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Salah satu penemuan yang dinilai sangat berpengaruh adalah mesin jahit.

Mesin jahit yang ditemukan pada masa lalu mengalami beberapa kali perubahan demi mendapatkan mekanisme pengerjaan yang sempurna. Lika-liku penemuannya juga cukup rumit, mulai dari ketidaktahuan konsep hingga perebutan hak paten atas penemu pertama mesin jahit. Untuk lebih jelasnya, berikut ini sejarah singkat mengenai penemuan mesin jahit. Check this out!

1. Seni menjahit tangan sudah ada sejak 20 ribu tahun yang lalu

ilustrasi menjahit (Pexels.com/Kevin Menajang)

Perkembangan sejarah mesin jahit sejatinya tak terlepas dari seni menjahit tangan yang dilakukan oleh orang-orang primitif. Dilansir dari The New York Times, orang-orang mulai menjahit dengan tangan sekitar 20 ribu tahun yang lalu. Pada saat itu, jarum dibuat dari tulang atau tanduk binatang dan benangnya dibuat dari urat binatang. Dalam beberapa periode selanjutnya, penemuan sejenis mulai mencuat, seperti jarum besi pada abad ke-14, dan jarum bermata pada abad ke-15.

Hingga pada abad ke-18, lika-liku mengenai terciptanya mesin jahit baru dimulai. Diawali oleh Charles Weisenthal, seorang pria Jerman, yang mengeluarkan paten Inggris terkait dengan penjahitan mekanis. Weisenthal mengeluarkan paten untuk jarum yang dirancang untuk sebuah mesin, dilansir dari The Atlantic. Namun, paten miliknya itu hanya sebatas konsep dan tidak diketahui apakah mesin itu ada.

2. Banyak orang berlomba-lomba menciptakan desain mesin jahit

ilustrasi desain mesin jahit yang diperkenalkan oleh Thomas Saint (smithsonianmag.com)

Beranjak ke tahun 1790, Thomas Saint, pria berkebangsaan Inggris mengklaim berhasil merancang mesin jahit pertama. Paten yang ia keluarkan menggambarkan mesin bertenaga dengan engkol tangan yang digunakan untuk menjahit kulit dan kanvas. Paten tersebut menggambarkan sebuah penusuk yang melubangi kulit dan memasukkan jarum melalui lubang tersebut.

Meski begitu, tidak ada yang tahu apakah paten yang dikeluarkan oleh Saint sebatas konsep atau sudah dalam bentuk prototipe yang bisa diuji. Beberapa orang lain di dunia juga berusaha keras menciptakan desain mesin jahit, seperti Balthasar Krems, Josef Madersperger, John Adams Doge, dan John Knowles. Hanya saja, paten yang dikeluarkan oleh mereka masih menemui kegagalan.

3. Desain mesin jahit pertama terealisasi pada tahun 1830

Barthelemy Thimonnier (leprogres.fr)

Barulah pada tahun 1830, atau bertepatan 40 tahun usai konsep mesin jahit pertama dikeluarkan oleh Thomas Saint, mesin jahit yang benar-benar berfungsi akhirnya tercipta. Otak dibalik keberhasilan ini adalah Barthelemy Thimonnier, seorang penjahit Prancis yang menemukan mesin jahit yang menggunakan jarum bengkok dan satu benang dengan menciptakan tusuk rantai.

Setelah hak patennya sukses, Thimonnier membuka perusahaan manufaktur pakaian berbasis mesin pertama di dunia, dilansir dari laman Contrado. Perusahaan ini memproduksi seragam untuk Angkatan Darat Prancis. Namun, dibalik pencapaian ini, penjahit Prancis lainnya tidak terlalu senang. Alhasil, seperti dikutip dari Smithsonian Magazine, dikarenakan takut pengangguran nantinya, pabrik milik Thimonnier dibakar dan dirinya nyaris meninggal akibat peristiwa tersebut.

4. Berawal dari mimpi, Elias Howe sukses mematenkan mesin jahit praktis pertama

Elias Howe (newenglandhistoricalsociety.com)

Usai keberhasilan Thimonnier dalam menemukan mesin jahit, perkembangan selanjutnya terus tumbuh pesat ke arah yang lebih modern. Pada 1845, Elias Howe yang berkewarganegaraan Amerika Serikat, sukses membuka pintu lebar dalam pengembangan mesin jahit praktis pertama di dunia. Hal ini diperolehnya usai mengalami mimpi buruk.

Dilansir dari Genius Biogeographies, Howe bermimpi bakal dieksekusi menggunakan tombak prajurit. Tombak itu memiliki ujung yang runcing sehingga mampu menusuk apa pun. Dia terbangun dan menyadari bahwa mesin jahit harus memiliki mata jarum yang berada di dekat ujung runcing jarum agar bisa bekerja lebih efisien.

Howe akhirnya sukses membuat mesin jahit lockstitch pertama, yaitu mesin jahit yang menggunakan jarum dan dua jahitan untuk membentuk garis pengunci, persis dengan mesin jahit yang populer digunakan sekarang. Ia berlayar ke Inggris untuk memasarkan desain mesin jahitnya, tetapi nasib sial justru datang lantaran ada yang menduplikasi ide  Howe tersebut.

5. Diduplikasi hingga berujung ke pengadilan

ilustrasi desain mesin jahit Merritt Singer yang diproduksi massal (time.com)

Desain mesin jahit lockstitch milik Howe diklaim diduplikasi oleh Isaac Merritt Singer. Ia merupakan seorang aktor, pengusaha, dan pengusaha asal Amerika Serikat yang memelopori produksi mesin jahit secara massal pada 1850. Namun, mesin jahit yang ia jual sangat identik dengan desain rancangan Howe, termasuk proses desain lockstitch-nya.

Atas permasalahan ini, Elias Howe menggugat Isaac Singer atas pelanggaran hak paten dan menang pada tahun 1854.  Setelah berhasil mempertahankan hak paten atas desainnya, pendapatan Howe melonjak pesat dari $300 (Rp 4,6 juta dengan kurs tahun 2022) menjadi lebih dari $200.000 (Rp 3,1 miliar) dalam setahun dan Singer harus membayar royalti atas pelanggaran tersebut.

Dilansir Thoughtco, banyak yang mengklaim bahwa Elias Howe adalah pencipta asli mesin jahit. Sementara itu, di sisi lain, ada juga berpendapat bahwa ciptaan Merritt Singer merupakan mesin jahit praktis pertama yang sangat mempengaruhi industri garmen. Ini dikarenakan mesinnya mudah digunakan dan terdapat sejumlah inovasi yang menyerupai mesin jahit modern.

 

Penemuan mesin jahit merupakan salah satu penemuan yang memakan waktu panjang demi mendapatkan desain yang benar-benar sempurna. Kini, mesin jahit telah menjadi barang yang sangat penting dalam kegiatan manusia, baik di lingkup keluarga bahkan perusahaan pabrik yang berfokus pada industri tekstil dan garmen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us