Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menurut Ilmiah, Inilah 19 Strategi untuk Menghadapi Tantangan Hidup

unsplash.com/rawpixel

Mengahabiskan waktu di tengah kemacetan lalu lintas. Ribetnya mengurus surat-surat atau data-data untuk keperluan tertentu. Jenuhnya menghadapi rutinitas yang sama setiap harinya, dan masih banyak permasalahan kehidupan lainnya.

Hidup memang dipenuhi dengan tugas-tugas yang gak menyenangkan. Para psikolog menyebutnya dengan "aversive activities." Sebuah studi terbaru yang mengajukan pertanyaan sederhana: Apa cara terbaik untuk melewati tantangan kehidupan?

Penelitian ini diterbitkan oleh European Journal of Personality

pexels.com/rawpixel.com

Penelitian ini diterbitkan pada bulan Desember di European Journal of Personality, para peneliti berusaha menemukan kunci keberhasilan untuk melewati tugas-tugas kehidupan.

Mereka memulainya dengan mengajukan pertanyaan eksplorasi melalui platform crowdsourcing Mechanical Turk. Seperti untuk mengetahui strategi apa yang digunakan responden online untuk "memperkuat diri mereka" agar bisa melalui tantangan secara mental dan fisik?

Para peneliti meringkas tanggapan hingga mendapatkan 19 strategi terluas, yang meliputi mengurangi sedikit bicara, menjanjikan diri dengan memberikan hadiah pada akhir tugas, dan meminum minuman berenergi.

Strategi untuk melewati tantangan hidup adalah sebagai berikut.

1. Mengubah aktivitas itu sendiri

unsplash.com/Mohamed MAZOUZ

Kamu bisa mengeksplorasi kegiatan sehari-harimu dengan cara yang sederhana. Mengubah di sini bukan berarti kamu mencari kegiatan lain, dan meninggalkan tugas utamamu. Tapi bagaimana kamu menyiasati cara kinerjanya (tanpa menambahkan insentif eksternal), seperti mengerjakan tugas kuliah sambil ditemani alunan lagu favorit.

2. Mengubah lingkungan di mana aktivitas dilakukan

pexels.com/Loe Moshkovska

Kamu gak harus mengerjakan tugas sekolah atau kuliah di dalam lingkungan sekolah atau kampus terus. Atau jika kamu seorang millennials yang bekerja secara freelance, kamu bisa mencari tempat terbuka atau tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, agar menambah suasana baru. Seperti di kedai kopi misalnya.

3. Mengurangi atau menghilangkan gangguan dan godaan

pexels.com/Pixabay

Jauhi apa pun yang bisa mendistraksi konsentrasimu, seperti menonaktifkan notifikasi pada media sosial atau mematikan ponsel untuk sementara waktu. Karena media sosial justru bisa menjadi beban baru dalam hidupmu.

4. Mencari dukungan sosial

unsplash.com/Kylli Kittus

Jika dirasa kamu sudah buntu dalam menghadapi tantangan hidup yang sangat menyusahkan, kamu bisa mencari dukungan sosial, seperti bercerita kepada orang terpercaya.

5. Mengonsumsi sesuatu yang mampu meredakan stres

pexels.com/bruce mars

Kamu bisa mengubah pola makanmu, seperti memperbanyak nutrisi atau protein. Kamu juga bisa sedikit menenangkan pikiran dengan minuman yang mengandung zat seperti minum kopi atau minuman energi.

6. Pengayaan tugas

unsplash.com/Volha Flaxeco

Tantangan hidup bukan saja melibatkan masalah psikologi, tetapi juga fisik. Mungkin sebagai ibu rumah tangga, kamu agak lelah dan jenuh dengan pekerjaan sehari-hari di rumah. Jika begitu, kamu bisa menyiasatinya dengan mendengarkan musik saat bersih-bersih rumah atau menonton TV sambil melipat cucian.

7. Fokus pada tantangan itu sendiri

pexels.com/bruce mars

Seperti halnya menyembuhkan ketakutan pada suatu hal, seseorang diminta untuk menghadapi ketakutan tersebut. Maka, cara terbaik untuk menangani tantangan hidup ialah berfokus pada tantangan itu sendiri.

8. Mengalihkan perhatian

pexels.com/Riccardo Bresciani

Kamu juga bisa mengalihkan perhatianmu dengan berfokus pada sesuatu yang lain. Jangan terlalu berlarut dengan beban yang disebabkan oleh tantangan hidup yang sedang kamu hadapi.

9. Memberikan penghargaan untuk diri sendiri

pexels.com/freestocks.org

Kamu bisa mengantisipasi tantangan atau pekerjaan yang kamu hadapi dengan memberikan reward untuk diri sendiri. Misalkan, setelah kamu seharian bekerja, kamu bisa memanfaatkan waktu santai atau waktu liburmu dengan hal yang bisa memanjakan dirimu, seperti bermain video game mungkin atau menonton bioskop, bisa juga hal sederhana seperti membaca buku.

10. Pikirkan konsekuensi terburuk

pexels.com/SaLam Ullah

Jika kamu selalu mengeluh dan merasa terbebani dengan pekerjaanmu, apalagi kamu menganggap hal tersebut sebagai tantangan terberatmu. Mungkin sudah saatnya kamu memikirkan konsekuensi negatif atau terburuk dari hal itu.

Seperti jika kamu gak mengerjakan tugas sekolah maka kamu akan dihukum, jika kamu gak menyelesaikan pekerjaan dengan baik maka bos mu akan marah, atau jika kamu gak mengerjakan pekerjaan rumah tangga maka keluargamu akan terlantar.

11. Fokus dengan konsekuensi yang positif

pexels.com/bruce mars

Kalau tadi kamu diminta untuk fokus kepada konsekuensi yang negatif, maka sekarang sebaliknya. Berfokus pada konsekuensi positif dari menyelesaikan tugas dan tantangan juga perlu diterapkan. Semisalnya saja kamu akan mendapatkan reward atau goal yang akan kamu raih pada akhirnya.

12. Menetapkan tujuan

pexels.com/Startup Stock Photos

Menetapkan tujuan di sini adalah kamu memiliki tujuan yang ingin kamu capai meski prosesnya gak mudah. Setiap tujuan memiliki tantangannya masing-masing, kamu berjuang hari ini maka kamu akan menuainya di masa depan.

13. Memantau kemajuan

pexels.com/rawpixel.com

Setiap tantangan hidup yang kamu hadapi, kamu wajib memantau progresnya dari waktu ke waktu. Untuk memastikan kalau kamu gak berada di tingkat yang sama.

14. Perencanaan atau penjadwalan

pexels.com/rawpixel.com

Kamu bisa menentukan seberapa lama tugasmu akan selesai. Kamu bisa membuat rencana ke depannya seperti mengatur waktu tertentu untuk melakukan aktivitas.

15. Penilaian ulang

pexels.com/Rene Asmussen

Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan kerangka berpikir yang berbeda untuk setiap aktivitas atau tantangan yang sedang kamu hadapi. Misalnya, sudah benarkah kamu dengan pilihan hidup yang kamu pilih.

Atau kamu bisa membayangkan penyesalanmu di masa lalu, agar gak kembali terulang di masa kini atau masa depan. Istilahnya, agar kamu gak jatuh ke lubang yang sama.

16. Motivasi diri sendiri

purewow.com

Berpikir positif meeupakan kunci utamanya dalam menghadapi tantangan. Kamu bisa memotivasi dirimu sendiri bahwa kamu bisa melakukannya.

17. Pikirkan penyelesaiannya

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Pikirkan bahwa kamu mampu menyelesaikannya, dan memberi tahu diri sendiri bahwa kamu hampir menyelesaikan tantangan dan tugas yang ada.

18. Mencegah terjadinya impuls

unsplash.com/Jeremy Perkins

Impuls merupakan suatu keinginan yang datang secara tiba-tiba tanpa adanya pertimbangan. Jangan sampai hal ini terjadi jika kamu gak ingin ada masalah baru. Kamu harus bisa menahannya meskipun kamu menginginkannya sekalipun.

19. Regulasi emosi

unsplash.com/Zoe Deal

Kamu harus bisa mengatur suasana hati jika ingin melewati tugas atau tantangan yang sedang kamu hadapi, seperti berusaha untuk tetap dalam suasana hati yang baik.

Melakukan studi kebeberapa kelompok tentang 19 strategi tersebut

pexels.com/ Buro Millennial

Para peneliti kemudian meminta kelompok kedua yang direkrut Mechanical Turk untuk mengambil penilaian dan menilai masing-masing 19 strategi di atas. Seberapa sering mereka menerapkan beberapa strategi di atas? Setiap waktu? Atau justru gak pernah? Ini memberi kesan strategi mana yang paling populer.

Lebih penting lagi, dengan membandingkan peringkat strategi dengan penilaian kontrol diri dari para responden, para peneliti bisa mengetahui strategi mana yang paling populer di antara orang-orang dengan kontrol diri yang tinggi. Bagi mereka, strategi yang paling populer adalah seperti menetapkan tujuan, membuat rencana dan jadwal, mengatur keadaan emosi mereka, dan fokus pada konsekuensi positif dari kegiatan mereka yang gak menyenangkan.

Survei melibatkan 264 peserta melalui survei digital

pexels.com/Helena Lopes

Peneliti tersebut diikuti 264 peserta, kebanyakan merupakan siswa perempuan, yang dilakukan selama seminggu. Setiap hari, mereka mendaftar dengan menjadi responden dan dilakukan melalui survei digital yang berakhir dalam waktu satu jam.

Survei itu memiliki tiga bagian. Pertama, para peneliti bertanya kepada responden apakah mereka pernah melakukan sesuatu yang gak menyenangkan dalam satu jam terakhir, dan jika iya, apa hal yang gak menyenangkan tersebut. Kemudian mereka bertanya strategi apa yang telah mereka terapkan untuk bertahan melalui tantangan tersebut. Dan kembali bertanya, apakah mereka telah berhasil menyelesaikannya.

Setiap orang memiliki strategi yang berbeda-beda untuk menyelesaikan tantangan

pexels.com/Daria Shevtsova

Pada akhirnya ditemukan jawaban bahwa setiap orang menggunakan strategi yang berbeda untuk bertahan melalui berbagai jenis tantangan. Sebagai contoh, responden jarang menggunakan "pengayaan tugas," seperti mendengarkan musik, untuk tugas-tugas yang menantang secara emosional, tetapi hal itu umum untuk tantangan yang menantang secara fisik.

Namun, sekelompok strategi masih muncul sebagai kunci keberhasilan. Berfokus pada konsekuensi positif dari menyelesaikan suatu tantangan atau sebaliknya, pada konsekuensi negatifnya yang dikaitkan dengan kesuksesan. Strategi sukses lainnya adalah membayangkan garis finish yang sudah dekat.

Menjaga regulasi emosional

pexels.com/Startup Stock Photos

Pada akhirnya, regulasi emosional merupakan tombak strategi yang paling penting. Kamu harus tetap menstabilkan diri untuk meningkatkan suasana hati, atau seenggaknya kamu harus bisa menjaganya agar gak jatuh ke kedalam keputusasaa, dalam berkorelasi dengan kesuksesan. Ketika seseorang berada dalam suasana hati yang buruk, keuletan mereka menurun.

Para peneliti menemukan bahwa di antara responden dengan kontrol diri yang baik, fokus pada konsekuensi positif dan mengatur emosi sangat menjadi strategi andalan mereka. Namun, strategi ini gak menjelaskan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dari orang yang dikendalikan dengan tantangan berat.

Meskipun manusia selalu ingin memanjakan diri sendiri secara alami, gak disibukan dengan banyaknya tugas serta rutinitas yang menjadii tantangan hidup, tapi pada dasarnya manusia harus memiliki tujuan hidup. Kamu bisa menggunakan peretasan ketekunan untuk lebih dekat dengan tujuanmu. Itulah 19 strategi yang dilakukan secara ilmiah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us