12 Mineral Berwarna Biru dan Ungu, Menarik dan Indah!

Batuan berwarna ungu, yang berkisar dari biru hingga violet, mendapatkan warna tersebut dari kandungan mineralnya. Batuan dengan warna ini termasuk jenis yang cukup langka.
Untuk mengidentifikasi mineral berwarna biru, ungu, atau violet dengan benar, kamu harus memeriksanya dengan cahaya yang baik. Jenis mineral ini ada yang berjenis tembus cahaya dan ada yang buram. Melansir laman ThoughtCo, berikut 12 mineral berwarna biru dan ungu.
1. Apatite

Apatite termasuk dalam mineral aksesori, yang berarti muncul dalam jumlah kecil dalam formasi batuan. Kristal dari jenis mineral ini umumnya muncul dalam bentuk pegmatit. Apatite umumnya berwarna biru-hijau hingga violet. Mineral ini memiliki rentang warna yang luas, mulai dari bening hingga coklat, sesuai dengan rentang komposisi kimianya.
2. Cordierite

Cordierite juga termasuk dalam jenis mineral aksesori. Mineral ini ditemukan dalam magnesium tinggi, batuan metamorf bermutu tinggi dan gneiss. Cordierite membentuk butiran yang menampilkan warna biru hingga abu-abu yang bergeser saat kamu memutarnya.
3. Dumortierite

Mineral ini termasuk dalam boron silikat yang tidak umum sebagai massa berserat. Warnanya berkisar dari biru muda hingga ungu. Dumortierite biasanya digunakan dalam produksi porselen berkualitas tinggi.
4. Glaucophane

Jenis mineral ini tersebar luas di batuan basal yang bermetamorfosis, biasanya dalam massa kristal kecil seperti jarum yang ditempa. Warnanya berkisar dari abu-abu pucat, biru, hingga nila.
5. Kyanite

Mineral kyanite, yang terbentuk oleh tekanan tinggi dan suhu yang lebih rendah, biasanya memiliki warna biru muda berbintik-bintik. Kyanite biasanya digunakan dalam produksi elektronik.
6. Lepidolite

Lepidolite adalah mineral mika yang mengandung litium. Mineral ini biasanya tersedia dalam warna ungu, tetapi mungkin juga hijau keabu-abuan atau kuning pucat. Mineral mungkin akan membentuk agregat serpihan kecil.
7. Mineral zonasi yang teroksidasi

Mineral yang terzonasi akan menghasilkan banyak oksida dan warna yang cerah. Mineral biru/kebiruan yang paling umum dari jenis ini termasuk azurite, chalcanthite, chrysocolla, linarite, opal, smithsonite, turquoise, dan vivianite. Jenis mineral ini jarang ditemukan di alam bebas, tapi umumnya tersedia di toko batuan.
8. Quartz atau kuarsa

Kuarsa ungu, atau yang disebut dengan amethyst, dapat ditemukan sebagai mineral sekunder di beberapa batuan vulkanik. Kotoran besi menjadi sumber warna dari mineral jenis quartz yang akan meningkat dengan paparan radiasi.
9. Sodalit

Batuan beku alkali rendah silika mungkin memiliki massa sodalit yang besar. jenis mineral ini umumnya digunakan sebagai batu permata atau untuk dekorasi arsitektur.
10. Spodumene

Spodumene dapat ditemukan terbatas pada batuan pegmatit. Mineral ini mengandung litium dari kelompok piroksen. Spodumene biasanya tembus cahaya dan memiliki warna lavender atau ungu yang lembut. Karena keindahannya, mineral ini bisa digunakan sebagai batu permata.
11. Bornite

Bornite adalah mineral tembaga besi sulfida dengan komposisi kimia Cu5FeS4. Bornite mudah dikenali karena memiliki noda warna-warni seperti biru, ungu, merah, hijau dan kuning. Bornite adalah spesimen mineral yang populer dan laris manis di museum, pameran mineral, dan toko suvenir.
12. Zoisite

Zoisite adalah mineral yang terbentuk selama proses metamorfosis regional dan alterasi hidrotermal dari batuan beku, metamorf, dan sedimen. Zoisite termasuk mineral yang ditemukan dalam jumlah kecil. Mereka belum digunakan dalam jumlah yang signifikan di industri. Spesimen transparan dengan warna yang menarik dari mineral ini telah digunakan sebagai batu permata.
Itu lah 12 mineral berwarna biru dan ungu. Mineral dengan kedua warna tersebut termasuk jenis yang cukup langka. Kamu bisa menemukan batuan atau kristal dari mineral tersebut di toko batuan atau toko suvenir.