5 Fakta Markhor Goat, Kambing dengan Tanduk Mencapai 160 cm

Hewan langka yang sudah hampir punah

Dari berbagai jenis kambing yang ada, markhor adalah salah satu kambing yang berukuran jumbo. Markhor ini dapat ditemukan di daerah seperti Pakistan dan timur laut Afghanistan. Selain badannya yang besar, markhor juga memiliki tanduk yang besar dan unik yaitu berbentuk spiral. Selain tanduk, makhor juga memiliki banyak keunikan lainnya lho. Yuk simak terus artikelnya.

1. Markhor goat, hewan nasional Pakistan

5 Fakta Markhor Goat, Kambing dengan Tanduk Mencapai 160 cmanimalcorner.co.uk

Markhor adalah kambing besar kebanggaan Pakistan dan dapat ditemukan di Timur Laut Afghanistan, Pakistan, India, Selatan Tajikistan, dan Selatan Uzbekistan. Markhor dapat diartikan sebagai pemakan ular, karena konon kambing besar ini mampu melawan dan memakan ular. Bahkan penduduk setempat percaya bahwa air liur markhor mampu menyembuhkan bisa ular.

Markhor berukuran hingga mencapai 160 cm dengan berat 110 kg. Fakta yang mengejutkan adalah tanduk markhor mampu tumbuh hingga 160 cm. Bentuknya pun bermacam-macam tergantung jenis makhor, ada yang berbentuk seperti skrup ada juga yang melengkung.

2. Perbedaan markhor jantan dan betina

5 Fakta Markhor Goat, Kambing dengan Tanduk Mencapai 160 cmflickr.com/Bill Abbott

Kambing besar markhor merupakan kambing yang mudah diidentifikasi perbedaan betina dan jantan dari fisiknya. Markhor adalah kambing yang dikelilingi bulu seperti selimut berwarna cokelat dan bagian bawah berwarna hitam dan putih untuk betina. Sedangkan jantan bagian bawah berwarna cokelat lebih terang.

Perbedaan tidak hanya bisa dilihat dari bulunya, perbedaan bisa dilihat dari tanduknya juga. Tanduk markhor jantan sangat panjang mencapai 160 cm sedangkan markhor betina hanya 25 cm. Selain itu, jantan biasanya memiliki bulu panjang di dagu sedangkan betina tidak.

3. Cara markhor menyesuaikan diri

5 Fakta Markhor Goat, Kambing dengan Tanduk Mencapai 160 cmfox47.com

Markhor biasanya hidup di tebing batu-batuan untuk tempat tinggal. Untuk musim dingin mereka akan turun untuk mencari tempat yang lebih hangat. Selain kebiasaan itu, bulu markhor juga mneyesuaikan diri. Bulu markhor juga akan memendek pada musim panas dan panjang lagi pada musim dingin. Cara mereka makan juga berbeda jika musim berganti. Kalau musim panas mereka akan makan rumput atau graze. Pada musim dingin, mereka akan makan dedaunan yang ada di pohon.

Baca Juga: Ini Dia 5 Manfaat Susu Kambing Etawa yang Harus Diketahui

4. Markhor memperebutkan betina dengan saling adu tanduk

5 Fakta Markhor Goat, Kambing dengan Tanduk Mencapai 160 cmgreenglobaltravel.com

Tanduk markhor yang indah ternyata bukan hanya untuk bertahan hidup atau hiasan tapi juga untuk menarik perhatian lawan jenis. Terutama pada musim dingin yang merupakan musim kawin, markhor jantan akan saling adu tanduk dengan markhor jantan lainnya.

Periode kehamilan setelah kawin antara 135 – 170 hari dan melahirkan 1-2 anak markhor. Masa sapihnya 5-6 bulan dan masa hidupnya hingga 12-13 tahun.

5. Musuh markhor

5 Fakta Markhor Goat, Kambing dengan Tanduk Mencapai 160 cmwashingtonpost.com

Musuh utama markhor adalah hewan karnivora yang lebih besar dan lebih buas darinya seperti macam tutul, lynx dan macan tutul salju. Selain itu manusia juga memiliki peran atas punahnya markhor. Karena tanduknya yang indah, tak jarang para pemburu menembaknya dan membuat tanduk markhor seakan tropi.

Walaupun markhor termasuk hewan yang dilindungi, ada saja yang mendapatkan izin untuk memburunya. Baru-baru ini, warga AS mendapatkan ijin dengan membayar sebesar Rp1,5 milyar untuk memburu markhor. Pemerintahan Pakistan memberikan penjelasan bahwa uang tersebut 80% untuk penduduk sekitar agar tidak memburu markhor sedangkan sisanya untuk lembaga marga satwa pemerintah.

Baca Juga: 9 Hidangan Berbahan Dasar Kambing yang Populer di India

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya