5 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Seekor Tupai, Bisa Dicontoh!

Tupai merupakan hewan yang sedikit berbeda dibandingkan jenis hewan lainnya. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana cara mereka melakukan aktivitasnya sehari-hari, yaitu dengan melompat dari satu ranting ke ranting yang lainnya. Dilansir New York Times, seekor tupai sebetulnya memiliki anatomi khusus yang menunjang kemampuannya dalam berinteraksi akrobatik.

Dari kebiasaan uniknya ini maka muncullah pepatah yang mengatakan, "sepandai-pandainya tupai melompat, maka akan jatuh juga". Pesan moral yang bisa dipetik dari hal tersebut adalah tidak ada manusia yang sempurna, sehingga pasti ada saja sisi kekurangan yang dimilikinya. Meski mungkin manusia memiliki kekurangan dan kemudian membuat kenyataannya tak sesuai dengan keinginan, jangan jadikan hal tersebut sebagai penghalang untuk terus berusaha.

Beberapa hewan tidak suka berada dalam ketinggian tertentu karena berpotensi menyebabkan bahaya. Namun, hal berbeda justru tak berlaku bagi tupai yang memang memiliki kebiasaan gemar melompat. Tupai bahkan dapat bertahan hidup saat jatuh dari ketinggian tertentu, namun dengan aturan-aturan yang khusus, seperti dilansir Cyrus Khan.

Dari hal tersebut kita dapat mengambil sisi positifnya, yaitu kegagalan bukanlah suatu hal yang ditakutkan. Tupai yang handal melompat pun tetap saja memiliki peluang untuk jatuh, namun hal tersebut bukanlah poin utama yang perlu dikhawatirkan. Yang terpenting adalah bagaimana tetap bertahan, meski di tengah kegagalan yang melanda.

Layaknya manusia dengan karakter berbeda, ternyata hewan ini juga memiliki hal yang serupa. Satu tupai dengan sesamanya jelas memiliki kemampuan yang tak sama dalam urusan lompat melompat. Bahkan, bayi tupai hingga spesies dewasanya pun memiliki kemungkinan yang sama untuk dapat terjatuh.

Dilansir WUFT, bayi tupai bisa terjatuh dari sangkarnya sebab cuaca yang ekstrem. Sementara, tupai dewasa bisa jatuh karena keteledoran sendiri atau bahkan setelah bertarung. Melihat hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing dari mereka memiliki kesempatan yang sama untuk gagal tanpa dibeda-bedakan.

Layaknya manusia, kesempatan untuk gagal dan berhasil juga sama. Jadi, tidak ada alasan untuk terus membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Tupai bukanlah hewan yang sejak lahir langsung dapat melompat secara hebat dari satu ranting ke ranting lainnya. Layaknya hewan biasa, tupai juga memiliki proses khusus untuk terus berkembang dan meningkatkan kemampuan ilmunya. Bahkan seekor induk tupai sudah secara siaga akan menyelamatkan anak-anaknya apabila terjatuh, sehingga mereka dapat melompat kembali, seperti dilansir Wild Life Center.

Dari proses belajar yang dilalui tupai, maka kita bisa menyimpulkan bahwa tak ada proses yang instan dalam belajar. Semuanya memerlukan proses khusus dan jelas saja hal ini juga tak mudah untuk dilalui. Meski demikian, proses tersebut harus tetap berjalan sehingga semua orang dapat terus belajar.

Berbicara mengenai kemampuan yang cerdik dan gigih mungkin tak bisa bila tak menyertakan tupai di dalamnya. Tupai menjadi salah satu hewan yang cukup cerdik dan piawai dalam menjaga dirinya dengan baik.

Dilansir Animals Mom, tupai bahkan dikenal sebagai hewan yang mudah beradaptasi, sehingga sangat mudah untuk tinggal di area mana pun. Hal ini jelas membuat banyak orang dapat mengambil pelajaran hidup untuk tetap cerdik, gigih, dan piawai dalam beradaptasi dengan baik. Melalui cara demikian, maka proses pembelajaran juga akan dilakukan secara lebih mudah.

Ternyata memang ada banyak sisi positif yang dapat dipetik dari seekor hewan. Bukan hanya mengenai kebiasaan kecilnya saja, namun juga sisi-sisi menarik yang bisa dijadikan filosofi hidup yang positif. Mudah dicontoh, ya!