Ancaman Pihak Ketiga, Ini 7 Fakta Ilmiah Rasa Cemburu

Sebelum berlabuh terlalu jauh, ada baiknya mengetahui perbedaan antara rasa cemburu dan rasa iri karena pada umumnya kedua rasa ini diartikan serupa. Dalam artikel Psychology Today, rasa cemburu adalah rasa saat kita memiliki sesuatu dan itu diancam oleh pihak ketiga.

Sedangkan rasa iri adalah rasa tidak memiliki dari sesuatu yang dinikmati orang lain. Mudahnya, cemburu itu isu yang menyangkutpautkan orang ketiga, sedangkan iri lebih mengarah kepada orang kedua.

Ada alasan mengapa seseorang yang cemburu susah menyadari dirinya kalau cemburu. Itu dikarenakan cemburu mencampuradukkan berbagai perasaan yang lain.

Mulai dari amarah, ketakutan, penghinaan, dan lainnya lagi. Tiap orang merasakan hal yang berbeda sehingga kecemburuan susah dideskripsikan secara personal.

Memang perasaan cemburu adalah perasaan yang tidak mengenakkan dan malah menyakitkan. Namun beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa perasaan ini dibutuhkan dan harus diperhatikan, bukan ditekan.

Menurut peneliti yang evolusioner, cemburu adalah sinyal atau peringatan akan ancaman atau bahaya kepada suatu hubungan yang mana orang tersebut perlu menyiapkan langkah-langkah khusus untuk menjaga hubungan tersebut. Dalam bahasa lain, kecemburuan dipandang sebagai cara komunikasi untuk menjaga ikatan sosial dan memotivasi orang.

Jika ditanya apakah rasa cemburu itu baik atau buruk, itu akan bergantung pada persepsi tiap orang. Seperti yang tadi sudah dituliskan, cemburu bisa menjadi cara komunikasi demi menjaga ikatan sosial.

Melihat dari sisi ini, cemburu bisa dinilai sebagai sesuatu yang baik. Akan tetapi, jika rasa cemburu sampai membuat seseorang tidak nyaman, putus hubungan atau bahkan berujung kepada kekerasan fisik serta mental, maka kecemburuan itu sudah melewati batas dan menjadi sesuatu yang jelek.

Di zaman sekarang, ketika berbicara tentang rasa cemburu, umumnya itu disangkutpautkan dengan hubungan asmara. Padahal cemburu juga bisa masuk ke isu yang lain: cemburu akan pertemanan, cemburu akan keluarga, cemburu akan rekan kerja, dan banyak lagi.

Sebagai contoh: kamu sebal dengan adikmu karena adikmu selalu mendapat perhatian dari ibumu. Ini adalah kecemburuan dalam keluarga.

Dilansir Relationship Psychology, cemburu bisa digolongkan menjadi tiga tipe:

1. Cemburu kekurangan: mereka yang cemburu karena merasa kekurangan. Umumnya tipe kecemburuan satu ini tidak berhubungan dengan hubungan asmara dan lebih mengarah kepada refleksi individu ketimbang seksual yang mana itu berhubungan dengan rasa rendah diri. Mereka yang memiliki rasa cemburu ini biasanya akan diam menyembunyikannya dan disimpan untuk dirinya sendiri.
2. Cemburu tidak aman: mereka yang cemburu karena merasa insecure atau tidak aman. Rasa tidak aman ini datang dari faktor eksternal dan membuat seseorang yang punya kecemburuan ini merasakan sensasi ketidakmampuan menjaga sesuatu dan selalu merasa akan kehilangan. Jenis kecemburuan ini adalah yang paling menyerang hubungan asmara.
3. Cemburu posesif: mereka yang cemburu akibat rasa posesif. Bisa juga diartikan kecemburuan akan hak. Jadi di sini, rasa cemburu itu digambarkan dengan perasaan khawatir akan hak yang direnggut. Contoh saja: masalah flirting. Kamu merasa sebagai pasangan, flirting hanya bisa dilakukan oleh pasanganmu kepadamu karena itu adalah hakmu, bukan hak orang lain. Perasaan cemburu ini biasa digambarkan dengan rasa pengkhianatan akibat haknya dicabut.

Karena kasusnya berbeda, solusi dari tiap jenis kecemburuan pun turut berbeda. Untuk kecemburuan kekurangan, hal ini bisa diatasi dengan cara berkomunikasi dan memberikan dukungan untuk membangun kepercayaan diri. Tipe kecemburuan ini sangat susah hilang jika ditangani oleh penderitanya sendiri karena masalah utamanya datang dari ketidakpercayaan diri sendiri.

Kecemburuan insecure bisa diredakan dengan menjauhkan pihak ketiga yang membuatnya tidak aman. Namun ini tidak menyelesaikan masalah. Dalam ilmu psikologi, rasa tidak aman umumnya ditanamkan akibat kejadian di dunia nyata.

Berbeda dengan rasa kekurangan yang tertanam akibat trauma di masa kecil. Untuk menyelesaikan rasa cemburu ini, sang pelaku harus menanamkan optimisme kepada dirinya sendiri karena optimisme mengurasi rasa ancaman faktor eksternal.

Solusi yang paling susah adalah solusi dari kecemburuan posesif. Itu dikarenakan posesif bisa muncul akibat masalah patologi atau tidak bisa dia kontrol. Posesif ini harus dibedakan terlebih dahulu, apakah itu bentuk ancaman atau lebih mengarah kepada dominasi. Kecemburuan satu ini umumnya membutuhkan ahli profesional untuk bisa menanganinya.

Pada dasarnya tidak ada obat pasti untuk rasa cemburu. Layaknya penyakit, itu harus dianalisis terlebih dahulu. Namun kamu bisa menyetujui satu hal, yaitu untuk mengatasi cemburu adalah dengan jujur kepada diri sendiri dan juga kepada orang lain.

Bagaimana? Apakah sekarang kamu sudah mengerti rasa cemburu yang kamu rasakan?