Ini 7 Penyakit Manusia yang Juga Bisa Diderita oleh Kucing Peliharaan

Demensia adalah penyakit degeneratif yang menyerang otak. Biasanya manusia mengalami penyakit ini setelah berusia 50 tahun. Ternyata penyakit ini juga dapat dimiliki oleh kucing, terutama ketika mereka menginjak usia 15 tahun. Dilansir dari Trupanion, demensia akan memengaruhi kesadaran, proses belajar, memori, respons, dan bisa menyebabkan kecemasan. 

Sebagai majikan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Pertama, pastikan untuk selalu memberi asupan yang sehat dan bergizi untuk si kucing. Nutrisi yang paling dibutuhkannya adalah antioksidan, vitamin E dan C, selenium, flavonoid, dan omega-3. 

Selanjutnya, sebisa mungkin jangan mengubah rutinitas dan memindahkan barang yang mereka gunakan secara tiba-tiba. Sebab hal ini akan membuat mereka kebingungan. Terakhir, jangan biarkan kucing berkeliaran di luar rumah agar mereka tidak tersesat.

Kabar buruk berikutnya, kanker juga dapat diderita oleh kucing. Terlebih lagi gejalanya pun sulit untuk diidentifikasi karena hewan peliharaan kita itu ahli dalam menyembunyikan rasa sakitnya. Namun apa yang membuat penyakit tersebut menyerang kucing kita?

Menurut RAU Animal Hospital, pada umumnya kanker pada kucing disebabkan oleh toksin yang ada di sekitarnya. Namun metabolisme mereka juga menjadi salah satu penyebab penyakit tersebut. Maka dari itu, para pemilik harus sering memeriksakan kondisi peliharaannya ke dokter hewan. 

Hingga saat ini, terdapat empat jenis kanker yang biasa menyerang kucing, yaitu:

• Limfoma: kanker yang menyerang sel darah, disebabkan oleh Feline Leukemia Virus;
• Kanker tulang: lebih sering dialami oleh kucing bertubuh besar dan menyebabkan mereka malas bergerak;
• Squamous cell carcinoma: kanker yang menyerang kulit, biasanya menimbulkan sisik di area mulut;
• Mast cell tumor: kanker yang menyerang sel darah putih, sama sekali tidak menimbulkan gejala.

Untuk yang satu ini, kamu mungkin sudah mengetahuinya. Iya, kucing juga bisa terserang flu, layaknya manusia. Gejala yang ditimbulkan pun serupa, yaitu hidung dan mata berair, bersin, demam, dan sakit tenggorokan. Pada kucing, biasanya flu disebabkan oleh beberapa tipe bakteri. 

Namun virus yang kita miliki juga bisa menular ke mereka, lho. Penelitian dari Veterinary Pathology pada tahun 2009 menemukan bahwa kucing dan anjing milik penderita H1N1 ternyata mendapatkan penyakit yang serupa.

Peneliti mengatakan bahwa hal ini dapat menyebabkan mutasi gen pada hewan tersebut. Dampaknya, mereka mampu menyebarkan virus serupa ke hewan dan manusia lainnya.

Epilepsi adalah kelainan pada sistem saraf pusat yang menyebabkan seseorang mengalami kejang-kejang hingga terkadang tidak sadarkan diri. Dilansir dari BBC.com, setidaknya satu dari 100 ekor hewan peliharaan bisa terjangkit epilepsi. Pada umumnya, kondisi tersebut lebih rentan pada anjing, tetapi kucing pun bisa mengalaminya. 

Apa yang menyebabkan hal ini? Hingga saat ini sebenarnya belum ada penjelasan lebih lanjut mengenainya. Namun epilepsi dapat disebabkan oleh faktor genetik.

Jika kucingmu juga sering mengalami hal ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan. Penting juga untuk memberikan makanan yang kaya akan asam lemak karena zat tersebut dapat meredakan gejala kejang.

Hipertiroidisme adalah penyakit yang disebabkan oleh terlalu aktifnya kelenjar tiroid. Penyakit yang biasa menyerang wanita ini ternyata juga bisa dialami oleh kucing. Ini dapat terjadi karena hewan tersebut juga memiliki kelenjar tiroid di area lehernya. 

Dilansir dari International Cat Care, hipertiroidisme biasanya dialami oleh kucing yang berusia lebih dari tujuh tahun. Gejalanya meliputi penurunan berat badan, kucing menjadi lebih aktif, rambut rontok, serta mudah merasa haus. Kucing yang menderita penyakit ini harus menerima terapi khusus untuk hipertiroidisme.

Diare adalah penyakit yang cukup umum dialami oleh kucing. Banyak faktor yang bisa menyebabkannya. Mulai dari parasit dalam usus, infeksi, alergi, keracunan makanan, kanker, hingga penyakit hati.

Menurut laman Fetch by WebMD, gejala diare pada kucing meliputi buang air besar yang berair, muntah-muntah, demam, dan hilangnya nafsu makan. Jika tidak segera ditangani, diare akan menyebabkan kucing mengalami dehidrasi.

Tingkat prevalensi diabetes yang kian meningkat pada manusia ternyata terjadi pula di kalangan hewan peliharaan. Menurut data dari BBC.com, angkanya meningkat dari 1 per 900 menjadi 1 per 200 dalam dekade terakhir ini. 

Peningkatan tersebut diduga karena domestifikasi pada kucing. Mereka tidak banyak bergerak, selalu mendapatkan makanan, dan gizinya pun tidak seimbang. Sama dengan manusia, diabetes dapat diobati menggunakan suntikan insulin. Namun pastikan kamu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelumnya, ya!

Tanpa disangka-sangka, penyakit yang menakutkan untuk kita juga bisa diderita oleh kucing. Lebih parahnya lagi, gejala sering kali tidak nampak. Maka dari itu, penting untuk selalu memeriksakan kesehatan hewan peliharaanmu ke dokter. Dengan begitu, semua penyakit dapat diidentifikasi lebih awal.