Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Penyebab Kucing Mengalami Bersin-bersin, Segera Obati!

ilustrasi kucing (unsplash.com/Mikhail Vasilyev)
ilustrasi kucing (unsplash.com/Mikhail Vasilyev)
Intinya sih...
  • Kucing yang sering bersin bisa jadi tanda masalah kesehatan, seperti iritasi saluran pernapasan atau infeksi virus.
  • Infeksi saluran pernapasan atas dapat menyebabkan bersin, hidung berlendir, mata berair, dan penurunan nafsu makan pada kucing.
  • Bersin-bersin pada kucing juga bisa disebabkan oleh alergi terhadap serbuk sari, debu, asap rokok, atau benda asing di hidungnya.

Kucing yang sering bersin mungkin terlihat menggemaskan pada awalnya, namun jika hal ini berlangsung sehat terus-menerus, maka bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan. Seperti halnya manusia, kucing juga bisa rentan mengalami iritasi pada saluran pernapasan atau terpapar agen infeksi yang bisa menyebabkan bersin secara berulang.

Bersin pada kucing merupakan respons alami tubuh untuk mengeluarkan zat asing yang ada di hidung atau saluran pernapasan atas. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa penyebab berikut ini dari kucing yang terus mengalami bersin-bersin, sehingga bisa memberikan perawatan yang tepat dan menghindari kondisi yang lebih serius.

1. Infeksi saluran pernapasan atas

ilustrasi kucing (unsplash.com/Alexander Possingham)
ilustrasi kucing (unsplash.com/Alexander Possingham)

Infeksi saluran pernapasan atas khusus yang diakibatkan karena virus merupakan salah satu penyebab umum dari kucing yang terus bersin. Gejala ini biasanya akan disertai dengan hidung berlendir, mata berair, hingga penurunan nafsu makan pada kucing, sehingga tidak bisa dibiarkan terlalu lama.

Virus-virus yang sangat menular antar kucing justru akan dengan mudah menyebar melalui udara kontak langsung hingga benda yang terkontaminasi. Oleh sebab itu, penting sekali untuk segera membawa kucing ke dokter hewan apabila mulai menunjukkan adanya gejala infeksi agar bisa segera memeroleh penanganan yang tepat.

2. Alergi terhadap lingkungan

ilustrasi kucing (unsplash.com/Yerlin Matu)
ilustrasi kucing (unsplash.com/Yerlin Matu)

Kucing bisa saja mengalami reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, asap rokok, hingga bahan kimia rumah tangga seperti pembersih lantai. Alergi tentunya dapat menyebabkan iritasi pada bagian saluran pernapasan dan ditandai dengan bersin-bersin secara berulang, bahkan batuk ringan.

Untuk mengatasi hal ini, maka pemilik perlu mengidentifikasi terlebih dahulu sumber alergen yang ada di sekitar rumah dan berupaya meminimalisir paparan kucing terhadap bahan-bahan pemicunya. Ventilasi yang memadai dan penggunaan produk pembersih yang ramah hewan dinilai bisa menjadi langkah pencegahan yang cukup efektif untuk menghindari potensi alergi.

3. Benda asing masuk ke hidung

ilustrasi kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)
ilustrasi kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)

Terkadang kucing bisa saja tanpa sengaja menghirup benda asing berukuran kecil, seperti serat kain, serpihan pasir, hingga potongan rumput yang mungkin tersangkut di dalam hidungnya. Hal ini akan secara otomatis memicu refleks bersin sebagai cara tubuh untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Jika kucing terlihat bersin dengan sangat keras dan secara terus-menerus, maka bisa jadi memang ada yang mengganjal pada saluran hidungnya. Pada kasus seperti ini tentunya pemeriksaan ke dokter hewan sangat diperlukan agar bisa memastikan apakah memang diperlukan tindakan pengambilan benda asing yang menjadi pemicu utamanya.

4. Perubahan suhu dan udara yang kering

ilustrasi kucing (unsplash.com/Road Ahead)
ilustrasi kucing (unsplash.com/Road Ahead)

Kucing bisa sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang terjadi secara ekstrem, terutama apabila berpindah dari lingkungan hangat ke dingin secara mendadak. Udara yang terlalu kering, seperti penggunaan AC atau pemanas ruangan justru bisa berpotensi mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan kucing jadi bersin-bersin tanpa henti.

Menjaga suhu dan kelembaban udara karena tetap stabil di sekitar kucing tentu bisa menghindari potensi gangguan pernapasan ringan. Pemilik juga bisa menyediakan pelembab udara atau humidifier jika udara dalam rumah dianggap terlalu kering, sehingga tetap aman untuk kucing.

Bersin-bersin pada kucing memang semestinya tidak dianggap sepele, apalagi jika disertai dengan gejala lain yang terlihat serius. Mengenali penyebabnya sejak dini tentu dapat membantu pemilik untuk menentukan langkah penanganan yang tepat demi menunjang kesehatan kucing. Jangan abaikan bersin-bersin berulang yang terjadi pada kucing peliharaanmu di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us