Kepiting dan rajungan sudah banyak yang membahas persamaan ataupun perbedaannya. Namun kepiting dan lobster, umumnya hanya bisa menyebutkan perbedaan berdasarkan bentuknya saja. Padahal dari anatomi tersebut, banyak sekali turunan perbedaan yang bisa dijelaskan secara ilmiah.
Misalnya saja, bagaimana keduanya bertahan hidup, jenis makanan yang dimakan hingga rasa dan harga ketika dimakan. Yuk sebelum mencicipi kedua hewan akuatik ini, kenalan dulu perbedaan kepiting dan lobster.
Sebelum ke perbedaan, kepiting dan lobster memiliki persamaan yaitu masuk dalam Kingdom Animalia, Filum Arthropoda, subfilum Crustacea, Kelas Malacostraca, Orde Decapoda dan Sub orde Pleocyemata.
Untuk perbedaannya, kepiting memiliki bentuk yang bulat dengan kerangka luar yang tebal dengan cakar menjulur keluar bernama chelae. Dimana cakar jantan terkadang lebih besar dibandingkan betina. Selain itu perbedaan lain bisa dilihat dari cara berjalannya yaitu menyamping karena artikulasi kakinya.
Sedangkan lobster memiliki tubuh yang lebih ramping dan panjang dibandingkan kepiting. Pada tubuhnya terdapat kerangka luar yang kuat namun ringan. Kakinya tak menjulur keluar dan tak terlihat panjang. Untuk berjalan lobster cenderung berjalan maju mundur.
Lobster memiliki keunikan yaitu menjadi lebih kuat seiring bertambahnya usia. Hal ini dikarenakan adanya enzim telomerase (memperbaiki urutan DNA). Dengan demikian lobster terus hidup hingga tertangkap, terluka atau terserang penyakit.
Tergantung spesiesnya, ada kepiting yang penyendiri namun ada banyak yang cenderung berkelompok. Saat berkelompok tak jarang, kepiting saling bertarung antar satu dengan yang lain. Hal ini biasa dilakukan pejantan untuk mendapatkan dominasi atau menyembunyikan lubang dan guanya. Namun saat berkelompok, mereka saling bekerja sama untuk mencari makan dan menyediakan perlindungan untuk keluarga.
Sedangkan lobster kebanyakan adalah penyendiri dan jarang berinteraksi dengan yang lain. Lobster cenderung hidup sendiri di liang atau di bawah batu. Uniknya, antar satu dengan yang lain memiliki hierarki sosial di mana ada beberapa yang lebih tinggi dibanding yang lain. Jantan yang tinggi tersebut merupakan pejantan utama saat musim kawin.
Kepiting lebih mudah ditemukan karena kepiting hidup di perairan tawar dan laut di seluruh dunia. Selain itu, kepiting hidup di daerah tropis dan semi tropis serta bisa hidup di darat maupun air. Dengan habitatnya tersebut, kepiting memiliki usia hidup antara 20-80 tahun kecuali kepiting laba-laba Jepang yang bisa berusia 100 tahun.
Sedangkan lobster adalah termasuk hewan laut yang hidup di dasar laut atau samudra yang berlumpur dan berpasir. Kalau kepiting bisa ditemukan di air hangat, lain halnya dengan lobster yang lebih suka air dingin. Lobster mudah ditemukan di air asin namun ada juga yang menemukannya di air tawar. Selain itu, lobster memiliki usia hidup lebih lama yaitu lebih dari 100 tahun.
Baik kepiting maupun lobster, keduanya termasuk dalam omnivora. Namun yang membedakan adalah kepiting cenderung makan campuran tumbuhan dan hewan. Hewan yang dimakan seperti cacing, moluska, jamur, bakteri, krustasea dan juga bakteri. Tapi tak jarang, kepiting juga makan alga.
Sedangkan lobster lebih cenderung makan hewan seperti kepiting, seperti kerang, bulu babi, dan bahkan kepiting kecil. Tak jarang lobster juga makan lobster lain ketika terkurung atau stres. Lobster juga makan kulitnya yang terkelupas saat molting, proses pergantian cangkang.
Baik kepiting ataupun lobster memiliki rasa seafood yang khas. Namun yang membedakan adalah kepiting memiliki rasa yang lebih manis dan ringan. Bagian kaki adalah bagian yang paling enak. Sedangkan lobster memiliki rasa asin khas seafood yang patut dicoba.
Untuk harga, keduanya relatif mahal untuk makanan laut. Namun berdasarkan mylivelobster, harga kepiting relatif lebih murah dibandingkan dengan lobster. Tak hanya tergantung berdasarkan tempatnya tapi juga jenis varietas kepiting dan lobsternya.
Sama-sama lezat, kepiting dan lobster adalah dua makanan laut yang banyak dicari pecinta seafood. Keduanya memiliki rasa yang khas sehingga dikukus saja, keduanya memiliki rasa yang enak.