7 Perbedaan Walabi dan Walaru, Marsupial Unik dari Australia
- Walabi dan walaru merupakan anggota keluarga Macropodidae yang memiliki perbedaan ukuran tubuh, habitat, dan perilaku.
- Perbedaan mencolok terletak pada ukuran tubuhnya, dengan walabi lebih kecil daripada walaru. Selain itu, keduanya juga tinggal di habitat yang berbeda.
- Baik walabi maupun walaru cenderung soliter, herbivora, dan memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan kering.
Australia dikenal sebagai rumah bagi berbagai spesies marsupial atau mamalia berkantung, dan dua di antaranya yang paling dikenal adalah walabi dan walaru. Keduanya termasuk dalam keluarga Macropodidae, yang juga mencakup kanguru. Kendati terlihat serupa, walabi dan walaru memiliki perbedaan mencolok dalam hal ukuran, habitat, perilaku, dan ciri fisik.
Yuk, kita lihat apa saja perbedaan antara walabi dan walaru. Memahami perbedaan ini akan memperkaya pengetahuan kita tentang satwa liar khas Australia sekaligus membantu membedakan istilah yang sering membingungkan ini.
1. Klasifikasi dan taksonomi
Baik walabi maupun walaru termasuk dalam keluarga Macropodidae, yang artinya 'kaki besar' merujuk pada kaki belakang mereka yang besar dan kuat. Istilah 'walabi' umumnya digunakan untuk makropoda kecil hingga sedang yang ukurannya lebih kecil dibandingkan kanguru dan walaru. Sementara itu, walaru berada di antara walabi dan kanguru dalam hal ukuran dan biasanya diklasifikasikan dalam genus Osphranter, seperti spesies walaru paling umum, yaitu Osphranter robustus.
2. Ukuran tubuh dan penampilan
Perbedaan paling mencolok antara walabi dan walaru terletak pada ukuran tubuhnya. Walabi memiliki panjang tubuh antara 45–105 cm dengan ekor sepanjang 33–75 cm, dan beratnya jarang melebihi 20 kg. Sementara, walaru berukuran lebih besar, dengan panjang tubuh mencapai 100–140 cm dan berat jantan bisa mencapai 22 kg.
Selain itu, walaru cenderung memiliki tubuh yang lebih kekar, bulu kasar dan lebat, serta ekor yang pendek dan tebal. Warna bulu walaru bervariasi dari abu-abu terang hingga hitam, tergantung spesies dan wilayahnya. Di sisi lain, walabi biasanya memiliki bulu yang lebih cerah dan beragam, bahkan sering dihiasi pola di wajah, serta tubuh yang lebih ramping.
3. Habitat dan tempat tinggal
Walabi dan walaru juga tinggal di habitat yang sedikit berbeda. Walabi sangat adaptif dan bisa ditemukan di berbagai lingkungan, mulai dari hutan lebat, padang rumput terbuka, hingga daerah berbatu. Beberapa spesies, seperti rock-wallaby bahkan sangat terampil hidup di medan terjal berkat tubuhnya yang kecil dan lincah.
Sementara, walaru lebih menyukai daerah perbukitan berbatu, tebing curam, dan dataran tinggi berbatu yang menyediakan tempat berteduh dari panas ekstrem. Mereka jarang ditemukan di hutan lebat atau padang terbuka.
4. Perilaku dan struktur sosial
Baik walabi maupun walaru cenderung soliter. Walabi biasanya hidup sendiri atau dalam kelompok kecil, tetapi bisa berkumpul dalam jumlah besar jika makanan melimpah. Mereka juga dikenal lebih pemalu dan lincah dalam bergerak di lingkungan yang kompleks.
Walaru juga hidup menyendiri dan memiliki wilayah jelajah tetap yang dekat dengan tempat berlindung dan sumber makanan. Mereka aktif di malam hari dan keluar saat senja untuk makan rumput serta semak lunak. Walaru jantan sering terlihat melakukan pertarungan dominasi seperti tinju untuk menentukan hierarki sosial.
5. Pola makan dan adaptasi
Keduanya merupakan herbivora, memakan berbagai jenis rumput, daun, dan semak-semak. Walaru dan walabi memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan kering. Mereka bisa mencukupi kebutuhan cairan hanya dari makan tumbuhan yang dikonsumsi, tanpa perlu sering minum air.
6. Struktur kaki dan cara bergerak
Walabi memiliki kaki belakang yang lebih ramping dan panjang, ideal untuk gerakan cepat dan gesit di hutan lebat atau medan berbatu. Struktur ini memungkinkan mereka melompat tajam dan menghindari pemangsa dengan cekatan.
Walaru memiliki kaki yang lebih lebar dan kokoh, cocok untuk stabilitas di medan curam dan licin. Meski kurang lincah dibanding walabi, mereka unggul dalam hal kekuatan dan keseimbangan.
7. Reproduksi
Baik walabi maupun walaru adalah marsupial yang melahirkan anak yang sangat kecil dan belum berkembang sempurna. Induk akan terus membawa anaknya di dalam kantung dan berkembang di sana. Pada walaru, anak akan tinggal dalam kantung selama sekitar 6 bulan dan disapih pada usia 15–16 bulan. Walabi memiliki siklus serupa, tetapi durasinya bisa bervariasi tergantung spesies.
Jadi, walaupun berasal dari leluhur yang sama dan memiliki banyak kesamaan sebagai marsupial, walabi dan walaru memiliki karakteristik yang membuat mereka unik. Walabi berukuran lebih kecil, lincah, dan berwarna cerah, hidup di berbagai jenis habitat termasuk hutan. Walaru lebih besar, berotot, dan menyukai daerah berbatu, menempati posisi di antara walabi dan kanguru dalam klasifikasi makropoda. Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih menghargai keanekaragaman hayati Australia dan mengenali ciri khas dari masing-masing spesies ini dengan lebih baik.
Referensi
A-Z Animals. Diakses pada April 2025. Wallaby
Animalia.bio. Diakses pada April 2025. Common Wallaroo
My Animals. Diakses pada April 2025. The Common Wallaroo: Characteristics and Conservation
Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute. Diakses pada April 2025. Bennett’s Wallaby
Animals.mom.com. Diakses pada April 2025. Difference Between Wallaby & Wallaroo
Lucky Kangaroos. Diakses pada April 2025. Difference Between Kangaroo, Wallaby & Wallaroo
