Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Walaru, Betina Bisa Langsung Hamil Setelah Melahirkan! 

Walaru (commons.m.wikimedia.org/David Weseolowski)
Walaru (commons.m.wikimedia.org/David Weseolowski)

Walaru atau wallaroo juga dikenal sebagai euro dan hill wallaroo. Mereka berada dalam famili Macropodidae dan memiliki nama ilmiah Macropus robustus. Panjang tubuhnya mencapai 75--140 sentimeter dan beratnya 16--35 kilogram. Dengan postur tubuh tersebut, mereka bisa bergerak hingga kecepatan 50 km/jam. Tubuhnya nampak kokoh, bulunya kasar dan moncongnya tidak berbulu. Ekornya juga pendek dan tebal.

Bentuk tubuhnya kuat dan kakinya lebih pendek dari kanguru lainnya, adaptasi yang memungkinkannya bergerak bebas di antara bebatuan. Penasaran dengan gaya hidupnya? Yuk, baca fakta dan penjelasan berikut ini.

1. Wilayah penyebaran walaru

Walaru (commons.m.wikimedia.org/Kym Nicolson)
Walaru (commons.m.wikimedia.org/Kym Nicolson)

Penyebaran walaru berada di seluruh Australia, kecuali Tasmania. Mereka biasanya menghuni perbukitan berbatu dan batuan besar yang menjorok agar bisa berteduh di siang hari. Animalia menginformasikan bahwa spesies ini juga berlindung di semak belukar di sepanjang aliran sungai, berdekatan dengan sumber makanan dan minumannya.

2. Apa yang dimakannya?

Walaru (commons.m.wikimedia.org/patrickkavanagh)
Walaru (commons.m.wikimedia.org/patrickkavanagh)

Menu makan walaru kebanyakan terdiri dari rerumputan dan semak bertekstur lembut. Di distrik Pilbara di bagian barat laut Australia, curah hujannya rendah yang berarti tanahnya buruk dan tanamannya lebih sedikit. Selain itu, kemampuannya untuk menghemat air memungkinkannya untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem. Mereka bisa hidup hingga dua minggu tanpa minum air, asupannya berasal dari tanaman yang dimakannya.

3. Penyendiri yang noktural

Walaru (commons.m.wikimedia.org/Donald Hobern)
Walaru (commons.m.wikimedia.org/Donald Hobern)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa kebanyakan walaru hidup menyendiri dan lebih aktif di malam hari. Mereka menempati wilayah jelajah yang relatif kecil dan stabil di dekat air atau singkatan berbatu. Terkadang, ada kelompok kecil yang dibentuk berdasarkan sumber daya. Tapi, kelompok ini cenderung longgar. Walaru bergerak dengan melompat menggunakan kaki belakangnya yang besar, terutama saat mencari makan di wilayah jelajahnya.

Walaru jantan terkadang berkelahi satu sama lain, menggunakan kaki kuatnya untuk gerakan kick-boxing. Jantan menunjukkan dominasi tersebut untuk mempertahankan hierarki sosial atau hak untuk kawin dengan betina. Semua walaru berinteraksi satu sama lain melalui grooming, tapi lebih umum terjadi di antara betina dan anak-anaknya.

4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Walaru (commons.m.wikimedia.org/Donald Hobern)
Walaru (commons.m.wikimedia.org/Donald Hobern)

Cara berkomunikasi yang sering digunakan oleh walaru adalah visual dan sentuhan. Sebagian besar jantan dewasa akan melakukan adu tinju untuk menunjukkan dominasi dan memperebutkan betina. Saat gerakan menganggukkan yang dilakukannya menarik perhatian jantan lain, dari sana pertarungan dimulai, dilansir Animal Diversity.

Selain itu, walaru jantan berinteraksi dengan calon pasangannya dengan mengendus dan sering menunjukkan dirinya di depan betina. Untuk memperingatkan walaru lain di sekitarnya, mereka mengeluarkan suara mirip desisin yang dihembuskan melalui hidung. Setelahnya menghentakkan kaki ke tanah dan melarikan diri.

5. Sistem perkawinan walaru

Walaru (commons.m.wikimedia.org/Paul Coddington)
Walaru (commons.m.wikimedia.org/Paul Coddington)

Sistem perkawinan walaru adalah poligini, jantan bisa kawin dengan lebih dari satu betina. Seperti hewan lainnya, jantan juga melakukan beberapa gerakan khusus untuk menarik pasangan kawin. Mereka bisa kawin kapan pun sepanjang tahun. Betina melahirkan satu anak setelah mengandung selama 30--38 hari. Anaknya akan memanjat naik ke kantong induknya untuk memulai tumbuh kembangnya. Mereka tetap di sana hingga usianya enam bulan.

6. Betina bisa hamil setelah melahirkan

Walaru (commons.m.wikimedia.org/Michael Barritt and Karen May)
Walaru (commons.m.wikimedia.org/Michael Barritt and Karen May)

Terdapat proses yang disebut embryonic diapause, di mana betina bisa langsung hamil segera setelah melahirkan. Embrio baru tetap dorman (keadaannya tidak aktif) hingga anaknya yang lebih tua siap keluar dari kantongnya atau dalam kasus lain telah mati. Setelah itu, embrio akan lanjut berkembang dan lahir ketika kantong induknya sudah tersedia kembali.

Proses berkembang biak tersebut sering terjadi pada kanguru. Dengan cara tersebut, betina bisa mendapatkan pengganti anaknya yang telah mati (bisa karena kekeringan atau diburu oleh pemangsa), setelah embrio siap berkembang ketika kondisinya memungkinkan.

Walaru ternyata lebih memilih hidup menyendiri, tapi betina dan anak-anaknya bisa membentuk kelompok kecil. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan total populasinya diperkirakan mencapai 4.383.203 walaru. Tren populasinya juga masih stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us