Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Dampak Perubahan Iklim pada Hewan Peliharaan, Rentan Stres

ilustrasi hewan peliharaan (unsplash.com/vasilechak)

Hampir seluruh makhluk hidup di bumi akan terdampak dengan pemanasan global dan perubahan iklim. Tumbuhan dan satwa adalah entitas yang paling terkena efek perubahan iklim itu. Mereka harus beradaptasi pada kenaikan suhu yang ekstrim, bahkan sebagian spesies kehilangan habitat dan tempat tinggal.

Perubahan iklim tak hanya berpengaruh pada hewan di alam liar, tetapi hewan yang tinggal di sekitar manusia. Termasuk hewan peliharaan yang mendapat perlakuan dan perawatan langsung dari manusia seperti anjing dan kucing. Mereka juga merasakan perubahan suhu dan iklim yang berpengaruh pada kesehatan dan aktivitasnya. Berikut dampak perubahan iklim dan pemanasan global pada hewan peliharaan di rumah.

1. Gelombang panas menyebabkan hewan peliharaan rentan stres

ilustrasi anjing (unsplash.com/worldsbetweenlines)

Gelombang panas atau heat wave menjadi fenomena yang paling dirasakan tidak hanya oleh manusia, tetapi juga hewan peliharaan di rumah. Akibat cuaca yang semakin panas, hewan peliharaan seperti kucing dan anjing rentan terkena stres. Cuaca panas ekstrem membuat hewan peliharaan tidak nyaman dan gerah, sebagaimana manusia merasakannya.

Menurut laman The Conversation, gelombang panas akibat El Nino membuat hewan peliharaan kesulitan beradaptasi. Mereka akan lebih cepat dehidrasi dan merasakan tidak nyaman dengan lingkungan sekitar, terutama hewan peliharaan yang berbulu tebal. Bahkan, gelombang panas juga menyebabkan produktivitas hewan ternak menurun.

Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari hewan peliharaan yang stres adalah dengan mengecek rutin kondisi mereka. Selalu sediakan air minum dan atmosfer rumah yang sejuk agar hewan peliharaan tidak mudah dehidrasi.

2. Mudah terserang virus dan penyakit

ilustrasi kucing dan anjing (unsplash.com/priscilladupreez)

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap penyebaran virus dan parasit pada hewan peliharaan. Melansir Schwarzman Animal Medical Center, pemanasan global membawa lebih banyak organisme dan bakteri dengan lebih cepat dari satu hewan ke hewan lainnya. Salah satunya adalah hewan peliharaan rentan terkena penyakit flu, bahkan beberapa penyakit gatal dan kutu.

Bagi hewan peliharaan full indoor, mereka terjaga dari bersentuhan dengan hewan lain karena berada di rumah sepanjang hari. Berbeda dengan hewan peliharaan outdoor atau semi indoor yang kemungkinan besar berinteraksi dan bersentuhan dengan hewan lain saat berada di luar rumah. Dan ketika pulang, hewan tersebut mampu menularkan penyakit bagi hewan peliharaan lainnya yang berada di rumah.

Untuk itu, pemilik hewan peliharaan harus rajin mengontrol hewan-hewan mereka saat berada di luar rumah. Pastikan hewan peliharaan sudah mendapatkan vaksin agar potensi terkena penyakit menular lebih rendah. Sebaiknya, letakkan hewan di dalam ruangan saat cuaca di luar rumah hujan deras atau panas ekstrem.

3. Sulit mendapat makanan saat di jalanan

ilustrasi kucing (pexels.com/rdne)

Di antara jenis peliharaan, hewan yang menghabiskan banyak waktu di luar rumah lebih cenderung terkena berbagai penyakit. Terutama hewan jalanan yang sulit mencari makanan. Di jalanan dengan kondisi cuaca panas atau hujan ekstrem, membuat hewan seperti kucing dan anjing kehilangan sumber makanan.

Makanan yang tersedia di luar rumah juga cenderung tidak sehat, ditambah penyebaran penyakit bila hewan peliharaan tidak sengaja memakan tikus atau burung yang menularkan parasit. Selain itu, populasi burung, reptil, serangga, atau tikus yang merupakan makanan alami mereka menjadi semakin berkurang akibat frekuensi gelombang panas.

Pemanasan global dan perubahan iklim tidak hanya menjadi tantangan baru bagi manusia, tetapi juga hewan-hewan di sekitar manusia, yang juga bergantung pada manusia. Mengecek rutin kondisi kesehatan adalah kunci, agar hewan peliharaan terus sehat. Beri tempat yang aman dan sejuk agar hewan peliharaan terus nyaman dan mampu beradaptasi dengan pemanasan global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us