Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terdampak Perubahan Iklim, Ini 5 Spesies Penguin Terlangka di Dunia

african penguin (pixabay.com/Krissie Gwynne)

Selain burung ayam-ayaman, penguin merupakan salah satu jenis burung yang tidak dapat terbang. Meski sama-sama memiliki kaki pendek dan bulu hitam-putih yang mendominasi, penguin sebenarnya cukup beragam dengan 18 spesies didalamnya.

Semua jenis penguin hanya ditemukan di kawasan belahan bumi selatan tetapi tidak semuanya hidup di Antartika. Dikutip dari Britannica, kebanyakan penguin menghuni daerah di sekitar garis 45-60 derajat lintang selatan.

Dari seluruh spesies penguin tersebut, empat diantaranya dikelompokkan oleh IUCN dalam status Endangered dan satu spesies lainnya masuk dalam kategori Critically Endangered. Mari kita berkenalan dengan para spesies penguin terlangka di dunia.

1. Northern rockhopper penguin

northern rockhopper penguin (commons.m.wikimedia.org/Katie Chan)

Northern rockhopper penguin (Eudyptes moseleyi) sangat mudah dikenali dari keberadaan rumbai kuning yang tumbuh menjuntai di sekitar kedua matanya. Dibandingkan semua jenis penguin berumbai, rumbai kuning milik northern rockhopper penguin merupakan yang terpanjang.

Kepulauan Tristan da Cunha di Samudra Atlantik Selatan menjadi habitat northern rockhopper penguin. Kulit kakinya yang tebal membuat penguin jenis ini dapat beradaptasi dengan lingkungan pesisir berbatu dan curam.

Saat ini terdapat 413.700 individu northern rockhopper penguin dewasa dengan tren pertumbuhan populasi yang terus menurun. Kenaikan suhu air laut yang berdampak pada ketersediaan jumlah ikan serta perilaku kompetisi dengan singa laut merupakan beberapa faktor yang mengancam kelestarian northen rockhopper penguin, dikutip dari BBC Wildlife Magazine.

2. Erect-crested penguin

erect-crested penguin (commons.m.wikimedia.org/Christopher Stephens)

Erect-crested penguin (Eudyptes sclateri) memiliki ciri fisik yang hampir mirip dengan northern rockhopper penguin yaitu keberadaan rumbai kuning. Akan tetapi jika dilihat dari ukuran tubuh, erect-crested penguin terlihat lebih besar dibandingkan northern rockhopper penguin.

Dikutip dari Animal Diversity, erect-crested penguin merupakan hewan endemik New Zealand, khususnya Kepulauan Antipodes dan Bounty. Selama musim kawin, kedua pulau tersebut akan dipenuhi dengan populasi erect-crested penguin.

Dikutip dari New Zealand Birds Online, penurunan jumlah populasi erect-crested penguin diduga sebagai hasil dari menurunnya ketersediaan makanannya. Saat ini diperkirakan terdapat 68.500 individu erect-crested penguin yang tersebar di berbagai tempat.

3. Yellow-eyed penguin

yellow-eyed penguin (commons.m.wikimedia.org/Bernard Spragg)

Selain erect-crested penguin, New Zealand juga memiliki spesies penguin endemik lainnya yaitu yellow-eyed penguin (Megadyptes antipodes). Yellow-eyed penguin atau hoiho menghuni pulau-pulau di bagian selatan New Zealand.

Yellow-eyed penguin lebih banyak menghabiskan waktunya di daratan hutan pesisir dan hanya masuk ke dalam air untuk mencari makanan. Jenis penguin ini lebih sering ditemukan dalam kelompok kecil, tidak seperti kebanyakan penguin yang hidup dalam koloni besar, dikutip dari Animal Diversity.

Berdasarkan data dari Department of Conservation New Zealand, di tahun 2019 terdapat 4000-5000 individu dewasa yellow-eyed penguin. Bukan hanya ketersediaan makanan, serangan anjing liar, perikanan tangkap dengan jaring, serta penyebaran penyakit menjadi beberapa faktor penyebab penurunan populasi yellow-eyed penguin.

4. Galapagos penguin

galapagos penguin (commons.m.wikimedia.org/MasterfulNerd)

Galapagos penguin (Spheniscus mendiculus) adalah satu-satunya jenis penguin yang hidup di dekat garis ekuator. Sesuai namanya, wilayah pesisir Kepulauan Galapagos menjadi habitat galapagos penguin.

Karena berada di kawasan tropis, galapagos penguin memiliki beberapa cara untuk menyesuaikan diri dengan cuaca yang terlalu panas, seperti meregangkan kedua siripnya. Kedua sirip tersebut juga digunakan galapagos penguin untuk melindungi kedua kakinya dari sengatan matahari langsung.

Fenomena El niño di sekitar garis ekuator membuat ketersediaan ikan untuk galapagos penguin semakin berkurang. Ditambah dengan kejadian tumpahan minyak di laut serta aktivitas perikanan tangkap, tidaklah mengherankan jika populasi galapagos penguin saat ini tercatat sebanyak 1.200 individu, dikutip dari Animalia.

5. African penguin

african penguin (pixabay.com/Brigitte Werner)

Kawasan pesisir Namibia dan Afrika Selatan merupakan habitat asli african penguin (Spheniscus dermesus). Di sinilah african penguin melewatkan musim kawinnya serta berburu cumi-cumi, anchovy, juga ikan makarel kuda yang menjadi makanan utamanya.

Dikutip dari Britannica, african penguin memiliki ciri khas berupa satu baris bulu hitam di area dada serta bagian kulit di sekeliling matanya yang tidak tertutupi bulu. Selain itu, bulu-bulu putih di kedua sisi kepalanya tampak jelas membentuk pola seperti huruf C.

Di antara keempat jenis penguin sebelumnya, african penguin merupakan spesies paling terancam punah dengan status critically endangered menurut IUCN. Penurunan populasi yang signifikan sejak tahun 1980-an merupakan imbas dari berkurangnya ketersediaan makanannya akibat perubahan iklim dan aktivitas perikanan komersial.

Ketika kawasan tempat tinggal penguin mengalami kelangkaan ikan, penguin akan berenang lebih jauh untuk mendapatkan makanannya. Dampaknya, laju reproduksi penguin akan terhambat karena hewan tersebut menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencari makan.

Seperti halnya beruang kutub, penguin juga menjadi contoh hewan yang sangat terdampak dengan fenomena perubahan iklim. Kesadaran untuk menjaga lingkungan dan laut adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan demi menyelamatkan populasi penguin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us