ilustrasi main lato-lato (instagram.com/produksimainan.id)
Meski banyak dimainkan masyarakat Indonesia, lato-lato sebenarnya merupakan permainan impor dari Amerika Serikat. Di negara asalnya, permainan ini juga disebut sebagai clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, atau clankers.
Istilah-istilah tersebut merujuk pada benda yang sama, yakni dua bola yang dihubungkan dengan dua utas tali. Cara bermainnya pun persis sebagaimana lato-lato dimainkan di Indonesia. Ketika dimainkan, mainan akan memunculkan bunyi yang khas 'clack-clack'. Bunyi tersebut kemudian mendasari penamaan mainan ini.
Benda ini mirip dengan 'bolas', senjata berburu yang digunakan oleh para Gaucho atau penduduk di Pampas, Gran Chaco, dan Patagonia, Amerika Selatan. Pada mulanya, clackers dibuat sebagai alat untuk mengajari anak-anak berlatih koordinasi antara tangan dan mata.
New York Times menerbitkan catatan pada Agustus 1971 yang menunjukkan adanya kejuaraan dunia clackers. Peristiwa bersejarah dari mainan ini berlangsung di Italia, tepatnya di desa Calcinatello, dekat Brescia.
Dimainkan sebagai kompetisi dunia, perlombaan ini pun diikuti oleh banyak peserta dari berbagai negara. Sebut saja Belanda, Belgia, Swiss, Inggris, hingga Kanada yang datang untuk membuktikan kemampuan mereka bermain clackers di mata dunia.