Serangga adalah hewan yang paling banyak dibenci oleh manusia. Ini karena bentuknya yang aneh, menjijikkan dan menggelikan. Selain itu, beberapa serangga suka berada di tempat kotor dan menyebarkan bibit penyakit berbahaya. Tak heran kalau kita melakukan segala cara supaya tidak ada serangga yang tinggal di rumah kita.
Kecoak adalah serangga yang paling dibenci di Indonesia. Selain kecoak, ada banyak serangga lain yang tidak disukai karena bentuknya yang menggelikan. Apa saja?
Coba cek kasurmu, apakah ada kutu kasur (Cimex lectularius) yang tinggal di sana? Serangga ini berukuran kecil, pipih dan berwarna cokelat. Yang mengerikan, kutu kasur ini bisa mengisap darahmu saat kamu tidur! Bukan hanya 'doyan' dengan darah manusia, kutu kasur juga suka mengisap darah mamalia lain seperti kucing dan anjing.
Tanpa kamu sadari, kutu betina akan meninggalkan telurnya yang berukuran sangat kecil di kasur. Telur ini sulit dilihat secara kasat mata. Untuk menyingkirkan kutu busuk, beri aroma yang mereka benci, seperti lavendel atau tea tree oil. Kamu juga bisa melakukan vacuum untuk menyingkirkan kutu kasur dari ranjangmu.
Berbeda dengan laba-laba biasa, laba-laba gua (Meta menardi) memiliki kaki yang lebih panjang. Serangga ini merupakan hewan fotofobik alias tidak menyukai cahaya, sehingga mereka lebih memilih tinggal di dalam gua yang gelap. Tapi, tenanglah karena laba-laba gua tidak berbahaya bagi manusia.
Mereka hanya akan mengeluarkan racun apabila terancam, tetapi tidak menimbulkan efek pada mamalia berukuran besar. Selain itu, gerakannya lambat dan tidak agresif. Meski begitu, laba-laba gua tetap terlihat menggelikan. Terlebih pada orang-orang yang memiliki arachnophobia alias fobia terhadap laba-laba.
Coba bayangkan jika kaki-kaki kelabang ini bergerak di permukaan kulitmu? Hiiiy, geli! Kelabang rumah (Scutigera coleoptrata) memiliki 15 pasang kaki yang panjang. Panjangnya 2,5-3,5 cm dan biasa berkeliaran di lantai, dinding dan langit-langit. Mereka berjalan sangat cepat, bahkan bisa mencapai 40 cm per detik!
Tapi, jangan coba-coba membunuh kelabang ini, ya! Kenapa? Kelabang ini adalah predator bagi serangga lain, seperti kecoak, rayap dan laba-laba, jelas laman Country Living. Apabila mereka dibunuh, maka populasi serangga lain akan meningkat. Selera makannya yang besar akan membantu mengendalikan serangga lain di rumah kita.
Sebagian orang menyebut lalat ini menggelikan, sementara sisanya menganggap biasa saja. Tetapi, lalat tsetse tidak disukai karena mengisap darah dan menularkan penyakit bernama sleeping sickness. Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala dan nyeri otot. Lalu, kita akan merasa kelelahan, kebingungan dan koordinasi tubuh menjadi buruk.
Yang paling mengerikan, lalat tsetse bisa mengakibatkan kematian! Biasanya, lalat tsetse jantan yang akan menyerang manusia. Untuk memusnahkannya, kamu bisa menggunakan pestisida. Namun, jangan khawatir, karena habitat lalat ini ada di negara-negara di benua Afrika, seperti Uganda, Zambia, Tanzania dan Malawi, ungkap laman Pest Wiki.
Kecil-kecil tapi mematikan, itulah definisi yang tepat untuk caplak sapi (Rhipicephalus microplus). Serangga ini menyebabkan penyakit berbahaya, seperti babesiosis dan anaplasmosis. Sesuai namanya, serangga ini adalah parasit di hewan ternak seperti kuda, kambing, kerbau dan sapi.
Gejala yang muncul setelah digigit caplak sapi adalah terjadi kerusakan kulit, anemia, kelemahan dan bahkan kematian. Untuk menghindari, minimalkan kontak dengan hewan ternak yang terinfeksi. Selain itu, berikan vaksin pada ternak sebagai langkah preventif.
Sepintas, serangga ini tampak seperti jangkrik. Padahal, nyatanya bukan! Ini adalah weta raksasa (Deinacrida), serangga yang bisa tumbuh dengan panjang maksimal 10 cm dan berat maksimal 70 gram. Jangan khawatir, meski terlihat aneh, weta raksasa tidak berbahaya bagi manusia dan tidak menggigit, kecuali dalam kondisi terancam.
Serangga ini adalah hewan endemis dari New Zealand. Apabila kamu tidak melihatnya langsung, kamu akan mengira kalau ukurannya kecil. Padahal, weta raksasa bisa tumbuh hingga sebesar tikus. Weta raksasa sangat menyukai wortel. Sayangnya, populasi hewan ini menurun akibat dimangsa oleh tikus.
Sama seperti rayap, silverfish (Lepisma saccharina) bisa menimbulkan kerusakan pada buku kesayangan kita. Meski bentuknya menggelikan, silverfish tidak berbahaya dan tidak membawa patogen yang bisa menyebabkan penyakit. Namun, sebagian orang merasa alergi dengan sisik yang ditinggalkan serangga ini saat proses ganti kulit.
Apabila kamu merasa resah dengan keberadaan silverfish, ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan. Di antaranya adalah batasi sumber makanan mereka (seperti sereal, biji-bijian dan kacang-kacangan) dan letakkan pada wadah yang rapat. Kamu juga bisa melakukan vacuum karpet, terlebih jika ada remah-remah makanan yang jatuh.
Nah, itulah 7 serangga yang sering disebut aneh dan menggelikan bagi sebagian orang. Kalau kamu, paling geli sama yang mana nih?